Penyengker Amblas, Palinggih Pasiraman Terjungkal
Pangempon Pura Panti Gaduh Karang Buncing berjumlah 60 KK dari empat banjar di Desa Pupuan segera akan menggelar paruman untuk membahas rencana pembangunan kembali pasca longsor
Longsor di Pura Panti Gaduh Karang Buncing, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang
GIANYAR, NusaBali
Bencana longsor terjang Pura Panti Gaduh Karang Buncing di Banjar Mumbi, Desa Pakraman Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Sabtu (19/11) malam. Akibatnya, tembok penyengker dari paras amblas, sementara Palinggih Pasiraman terjungkal ke jurang
Longsor di Pura Panti Gaduh Karang Bucing, Desa Pakraman Pupuan, Kecamatan Tegallalalang diperkirakan terjadi Sabtu malam sekitar pukul 24.00 Wita, akibat hujan lebat yang mengguyur deras seharian, hingga membuat struktur tanan labil. Bencana ini baru diketahui warga yang kebetulan melintas di sekitar lokasi, Minggu (20/11) pagi.
Begitu dicek ke lokasi, kondisi pura sudah porakporanda. Tembok penyengker amblas, Palinggih Pasiraman pun telah terjungkal. Pura Panti Gaduh Karang Buncing ini berada di sebelah timur jalan raya Banjar Mumbi, Desa Pupuan. Posisinya berada di bawah tebing.
Untuk menjangkau Pura Panti Gaduh Karang Buncing, harus menuruni beberapa anak tangga yang berjarak sekitar 10 meter di bawah jalan raya. Di kiri kanan dan depan Pura Panti Gaduh Karang Buncing juga tebing.
Kelian Pura Panti Gaduh Karang Buncing, I Made Renes, Minggu kemarin langsung kerahkan krama pangempon pura yang berjumlah 60 kepala keluarga (KK) untuk gotong royong membersihkan material longsoran. Krama pangempon Pura Panti Gadung Karang Buncing yang longsor ini berasal dari empat banjar di Desa Pupuan, yakni Banjar Tangkub, Banjar Pupuan, Banjar Mumbi, dan Banjar Perean.
"Krama pangemoin kami kerahkan gotong royong sejak pagi pukul 07.00 Wita. Krama juga langsung membersihkan tanah dan membuka kembali jalur yang tertutup tanah," ujar Made Renes seusai gotong royong di lokasi longsor, Minggu kemarin.
Setelah usai membersihkan material longsoran, krama pangempon kemudian melakukan upacara ritual khusus di Pura Panti Gadung Karang Buncing. "Kami membuat palinggih Turus Lumbung dulu. Ida Sesuhunan kegingsirang (dipindahkan) sementara," papar Made Renes.
Menurut Made Renes, pihaknya akan menggelar paruman terlebih dulu untuk membahas rencana pembangunan kembali Pura Panti Gaduh Karang Buncing pasca terjungkalnya Palinggih Pasiraman akibat longsor. Pihaknya masih terkendala masalah dana, mengingat hampir seluruh krama pangempon pura ini adalah petani dengan penghasilan musiman.
"Kami akan melaksanakan paruman dulu untuk membahas bagaimana proses ke depan. Kami akan berusaha untuk segera melakukan pembangunan. Sebab, sebentar lagi digelar piodalan dan Ida Sesuhunan harus keiring ke Pasiraman," jelas Made Renes. * cr62
GIANYAR, NusaBali
Bencana longsor terjang Pura Panti Gaduh Karang Buncing di Banjar Mumbi, Desa Pakraman Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Sabtu (19/11) malam. Akibatnya, tembok penyengker dari paras amblas, sementara Palinggih Pasiraman terjungkal ke jurang
Longsor di Pura Panti Gaduh Karang Bucing, Desa Pakraman Pupuan, Kecamatan Tegallalalang diperkirakan terjadi Sabtu malam sekitar pukul 24.00 Wita, akibat hujan lebat yang mengguyur deras seharian, hingga membuat struktur tanan labil. Bencana ini baru diketahui warga yang kebetulan melintas di sekitar lokasi, Minggu (20/11) pagi.
Begitu dicek ke lokasi, kondisi pura sudah porakporanda. Tembok penyengker amblas, Palinggih Pasiraman pun telah terjungkal. Pura Panti Gaduh Karang Buncing ini berada di sebelah timur jalan raya Banjar Mumbi, Desa Pupuan. Posisinya berada di bawah tebing.
Untuk menjangkau Pura Panti Gaduh Karang Buncing, harus menuruni beberapa anak tangga yang berjarak sekitar 10 meter di bawah jalan raya. Di kiri kanan dan depan Pura Panti Gaduh Karang Buncing juga tebing.
Kelian Pura Panti Gaduh Karang Buncing, I Made Renes, Minggu kemarin langsung kerahkan krama pangempon pura yang berjumlah 60 kepala keluarga (KK) untuk gotong royong membersihkan material longsoran. Krama pangempon Pura Panti Gadung Karang Buncing yang longsor ini berasal dari empat banjar di Desa Pupuan, yakni Banjar Tangkub, Banjar Pupuan, Banjar Mumbi, dan Banjar Perean.
"Krama pangemoin kami kerahkan gotong royong sejak pagi pukul 07.00 Wita. Krama juga langsung membersihkan tanah dan membuka kembali jalur yang tertutup tanah," ujar Made Renes seusai gotong royong di lokasi longsor, Minggu kemarin.
Setelah usai membersihkan material longsoran, krama pangempon kemudian melakukan upacara ritual khusus di Pura Panti Gadung Karang Buncing. "Kami membuat palinggih Turus Lumbung dulu. Ida Sesuhunan kegingsirang (dipindahkan) sementara," papar Made Renes.
Menurut Made Renes, pihaknya akan menggelar paruman terlebih dulu untuk membahas rencana pembangunan kembali Pura Panti Gaduh Karang Buncing pasca terjungkalnya Palinggih Pasiraman akibat longsor. Pihaknya masih terkendala masalah dana, mengingat hampir seluruh krama pangempon pura ini adalah petani dengan penghasilan musiman.
"Kami akan melaksanakan paruman dulu untuk membahas bagaimana proses ke depan. Kami akan berusaha untuk segera melakukan pembangunan. Sebab, sebentar lagi digelar piodalan dan Ida Sesuhunan harus keiring ke Pasiraman," jelas Made Renes. * cr62
1
Komentar