Mulai Besok, PPKM Mikro bagi Desa-desa Zona Merah Covid-19
Update Covid-19 di Bali: 381 Kasus Baru, 379 Sembuh, 9 Meninggal
DENPASAR, NusaBali
Setelah pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 11 Januari-8 Februari 2021 dianggap kurang efektif, selanjutnya di Bali akan diberlakukan PPKM Sekala Mikro.
Sasaran PPKM Sekala Mikro ini lebih spesifik, yakni desa-desa yang masuk zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. PPKM Mikro akan diberlakukan 9-22 Februari 2021 nanti.
Kepastian ini diungkapkan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, I Gede Suyasa, seusai mengikuti Rapat Koordinasi Gubernur Bali bersama Bupati/Wali Kota se-Bali di Denpasar, Minggu (7/2). Suyasa menyebutkan, Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 3 Tahun 2021, PPKM Mikro yang menyasar desa zona merah Coivd-19 ini akan diberlakukan mulai Selasa (9/2) besok.
Menurut Suyasa, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng akan menindaklanjuti Rakor Gubernur dan Bupati/Walikota se-Bali terkait PPKM Mikro kemarin, dengan membuat Surat Edaran (SE) Bupati ke masing-masing desa. Disebutkan, PPKM Mikro akan menyasar desa zona merah, yang ditentukan dengan melihat perkembangan kasus konfirmasi positif Covid-19 baru selama seminggu terakhir.
“Namun, ini tidak ansih harus menunggu seminggu. Jika sudah ditemukan ada pola penyebaran yang masif antara 2-3 hari saja, akan langsung bisa diberlakukan PPKM Mikro. Prinsipnya, tidak berbeda dengan pengawasan dan pengetatan kemarin. Hanya saja, dengan adanya regulasi saat ini, maka dari sisi keabsahan dan operasional, keuangan bisa diambil dari Dana Desa,” tandas Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng.
Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini menyebutkan, penerapan PPKM Sekala Mikro mikro memang pola yang tepat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, sebelum berkembang lebih luas menjadi klaster. Versi Suyasa, secara substansi di Buleleng sebetulnya sudah dilakukan dan sedang memberlakukan pola PPKM Sekala Mikro, yakni mengatur pengawasan dan pengetatan kegiatan masyarakat berdasarkan SE Bupati Buleleng.
“Sebenarnya kita sudah melakukannya sejak terjadi lonjakan kasus di Desa Pancasari (Kecamatan Sukasada), Kelurahan Banyuning (Kecamatan Buleleng), dan sekarang masih berlangsung di Desa Pegadungan (Kecamatan Sukasada). Ini dilakukan berdasarkan SE Bupati. Nah, dengan adanya instruksi Mendagri, ini ada kriteria detail yang diatur. Salah satunya, penggunaan Dana Desa untuk pelaksanaan PPKM Sekala Mikro,” tegas Suyasa.
Paparan senada juga disampaikan Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan ini mengatakan PPKM Sekala Mikro yang menyasar desa-desa zona merah, akan diberlakukan mulai Selasa besok. "Kita masih tunggu SE Gubernur. Begitu keluar nanti, kita langsung bergerak," tegas Susila seusai mengikuti Rakor PPKM di Denpasar kemarin.
Untuk Tabanan, kata Susila, berdasarkan hasil pengamatan belakangan ini, ada 8 desa yang menjadi prioritas pengetatan pengawasan dengan PPKM Sekala Mikro. Hanya saja, Susila enggan menyebut detail 8 desa tersebut, karena masih dilakukan pemetaan kembali dengan mengundang seluruh Satgas Covid-19 Tabanan. "Kira-kira itu ada 8 desa atau desa adat yang akan dijadikan prioritas pengawasan. Kita masih petakan kembali. Mungkin juga akan kita petakan sekaligus desa yang masuk zona oranye (risiko sedang) atau zoina kuning (risiko rendah) pengayabar Covid-19,” tandas Susila.
Sesuai arahan Gubernur Bali Wayan Koster, kata Susila, tidak hanya desa zona merah yang mendapat pengawasan. Seluruh kegiatan masyarakat yang menimbulkan keramaian juga tetap diawasi. "Kita akan awasi terus baik itu di daerah wisata maupun tempat umum, dengan tujuan bisa menekan angka kasus."
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Provinsi Bali per Minggu kemarin ditandai munculnya 381 kasus baru, selain 379 pasien sembuh dan 9 pasien lagi diumumkan meninggal. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak berada di Kota Denpasar dengan 148 kasus baru, disusul Kabupaten Gianyar (61 kasus baru), Badung (56 kasus baru), Bangli (41 kasus baru), Tabanan (24 kasus baru), Buleleng (22 kasus baru), Jembrana (14 kasus baru), Karangasem (6 kasus baru), dan Klungkung (6 kasus baru), selain juga dari luar daerah (2 kasus baru) dan WNA (1 kasus baru).
Dengan tambahan 381 pasien baru per Minggu kemarin, maka jumlah ku-mulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 28.429 kasus. Berdasarkan klasifi-kasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal (penularan di daerah) yakni mencapai 27.065 orang atau 95,20 persen dari total 28.429 ka-sus positif. Sisanya, 302 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,06 persen), 1.054 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (3,71 persen), dan 8 orang WNA (0,03 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar mencapai 8.412 kasus, disusul Badung (5.312 kasus), Gianyar (3.507 kasus), Tabanan (3.342 kasus), Buleleng (1.917 kasus), Jembrana (1.682 kasus), Bangli (1.459 kasus), Karangasem (1.287 kasus), dan Klungkung (1.154 kasus). Sedangkan dari luar daerah Bali mencapai 292 kasus dan WNA 65 kasus.
Yang menggembirakan, pada hari yang sama, Minggu kemarin, di Bali terdapat 379 pasien Covid-19 yang berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 129 orang, disusul Badung (91 pasien sembuh), Jembrana (39 pasien sembuh), Tabanan (31 pasien sembuh), Bangli (30 pasien sembuh), Gianyar (26 pasien sembuh), Buleleng (23 pasien sembuh), Karangasem (6 pasien sembuh), Klungkung (2 pasien sembuh), selain juga dari luar daerah (2 pasien sembuh).
Ini merupakan rekor harian tertinggi ketiga kasus sembuh di Bali sejak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 11 bulan. Rekor sembuh terbanyak terjadi 5 Februari 2021 ketika 467 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 508 kasus baru dan 8 pasien meninggal. Sedangkan rekor harian tertinggi kedua terjadi 6 Februari 2021 ketika ketika ada 384 pasien sembuh bersamaan dengan 197 kasus baru dan 12 pasien meninggal.
Dengan tambahan 379 pasien sembuh per Minggu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 24.541 orang. Angka kesembuhan di Bali pun merangkak ke angka 86,32 persen dari total 28.429 kasus positif atau naik tipis sekitar 0,17 persen dibanding sehari sebelumnya. Namun, ini masih jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.
Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 3.148 orang atau 11,07 persen dari total 28.429 kasus positif. Jumlah pasien dalam perawatan terbanyak berada di Denpasar mencapai 1.080 orang, disusul Gianyar (579 orang), Badung (482 orang), dan Tabanan (269 orang).
Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 740 orang atau 2,60 persen dari total 28.429 kasus positif. Ini setelah per Minggu kemarin kembali diumumkan ada 9 pasien meninggal, masing-masing di Badung (3 orang), Tabanan (2 orang), Denpasar (1 orang), Jembrana (1 orang), Karangasem Denpasar (1 orang), dan Klungkung Denpasar (1 orang). Total 740 pasien yang meninggal ini terdiri dari 736 orang WNI dan 4 orang WNA.
Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 152 orang, disusul Badung (115 orang), Gianyar (108 orang), Tabanan (90 orang), Buleleng (82 orang), Karangasem (59 orang), Jembrana (53 orang), Bangli (48 orang), dan Klungkung (27 orang). *k23,des,nar
1
Komentar