DB Ancam Krama Bangli
Kasus demam berdarah paling tinggi di wilayah Kabupaten Bangli tercatat pada September 2016, yakni 607 kasus
BANGLI, NusaBali
Demam berdarah (DB) mengancam krama Bangli. Selama Oktober hingga November 2016 terdata 99 kasus DB yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Bangli.
Penuturan warga, sejumlah krama Bangli khususnya di lingkungan kota Bangli telah terjangkit DB. “Kalau di sekitar lingkungan kami telah beberapa orang yang kena DB,” ujar I Wayan Wedana, salah seorang tokoh warga asal Banjar/Lingkungan/Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Senin (21/11). “Termasuk seorang kerabat sopir saya,” imbuh Wedana, yang juga anggota DPRD Bangli.
Dikatakan Wedana, sebelumnya sekitar Agustus lalu DB sempat berjangkit parah di Lingkungan Kawan. Wedana mengaku dirinya juga sempat terjangkit DB. Setelah itu, DB mereda. Namun belakangan, DB terindikasi berjangkit kembali. “Ini mesti diantisipasi semua pihak, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Diskes),” ujar Wedana.
Data dari Dinas Kesehatan Bangli, Oktober sampai November ini tercatat 99 kasus DB untuk seluruh Bangli yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku, dan Kecamatan Kintamani. Dari empat kecamatan tersebut, di Kecamatan Bangli yang paling parah, yakni paling banyak kasusnya. “Di antaranya di dua banjar, Banjar Pande dan Banjar Kawan,” ucap seorang sumber di Dinas Kesehatan Bangli.
Penanganan sudah dilakukan yakni Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk), abatesasi, fogging. Dihubungi terpisah Kadis Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bangli dr I Nengah Nadi, menyatakan akan membuat surat edaran (SE) untuk antipasi mewabahnya DB. “Kami sudah siapkan surat edaran,” ujar dr Nadi.
Catatan kasus DB tertinggi di Bangli terjadi pada September dengan 607 kasus. Sedang ‘wabah’ DB pada tahun 2016 ini tercatat mulai berjangkit pada Maret dengan catatan 84 kasus. Terus meningkat drastis menjadi 138 kasus pada April, pada Mei 196 kasus, Juni 192 kasus, Juli 171 kasus, dan Agustus 109 kasus. * k17
Penuturan warga, sejumlah krama Bangli khususnya di lingkungan kota Bangli telah terjangkit DB. “Kalau di sekitar lingkungan kami telah beberapa orang yang kena DB,” ujar I Wayan Wedana, salah seorang tokoh warga asal Banjar/Lingkungan/Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Senin (21/11). “Termasuk seorang kerabat sopir saya,” imbuh Wedana, yang juga anggota DPRD Bangli.
Dikatakan Wedana, sebelumnya sekitar Agustus lalu DB sempat berjangkit parah di Lingkungan Kawan. Wedana mengaku dirinya juga sempat terjangkit DB. Setelah itu, DB mereda. Namun belakangan, DB terindikasi berjangkit kembali. “Ini mesti diantisipasi semua pihak, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Diskes),” ujar Wedana.
Data dari Dinas Kesehatan Bangli, Oktober sampai November ini tercatat 99 kasus DB untuk seluruh Bangli yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku, dan Kecamatan Kintamani. Dari empat kecamatan tersebut, di Kecamatan Bangli yang paling parah, yakni paling banyak kasusnya. “Di antaranya di dua banjar, Banjar Pande dan Banjar Kawan,” ucap seorang sumber di Dinas Kesehatan Bangli.
Penanganan sudah dilakukan yakni Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk), abatesasi, fogging. Dihubungi terpisah Kadis Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bangli dr I Nengah Nadi, menyatakan akan membuat surat edaran (SE) untuk antipasi mewabahnya DB. “Kami sudah siapkan surat edaran,” ujar dr Nadi.
Catatan kasus DB tertinggi di Bangli terjadi pada September dengan 607 kasus. Sedang ‘wabah’ DB pada tahun 2016 ini tercatat mulai berjangkit pada Maret dengan catatan 84 kasus. Terus meningkat drastis menjadi 138 kasus pada April, pada Mei 196 kasus, Juni 192 kasus, Juli 171 kasus, dan Agustus 109 kasus. * k17
Komentar