BNK Tabanan Incar Pejabat Pemakai Narkoba
Jika ditemukan pegawai dan pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan positif narkoba, diserahkan ke pimpinan untuk dibina.
TABANAN, NusaBali
Selama 4 hari ke depan, mulai Senin (21/11) hingga Kamis (24/11), Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tabanan mengincar pegawai dan pejabat yang konsumsi narkoba. Selama 4 hari itu, BNK akan melakukan tes urine terhadap pegawai dan pejabat teras di lingkungan kantor Bupati Tabanan. BNK Tabanan targetkan ambil 800 sample untuk dijuji laboratorium.
Ketua BNK Tabanan, I Made Sudarya mengatakan, tes urine ini akan menyasar pegawai dan pejabat eselon 2, 3, dan 4 di lingkungan Pemkab Tabanan. Tujuannya menciptakan pegawai dan pejabat bebas narkoba. Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Polres Tabanan. “Tes urine terhadap pegawai dan pejabat di kantor bupati sebagai upaya mencegah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang,” tegas Sudarya.
Dikatakan, pada Senin kemarin, BNK Tabanan mengambil sample 221 pegawai yang diambil acak di sejumlah SKPD. Hanya saja hasil tes urine pegawai dan pejabat itu belum diumumkan. Dalihnya, pada kegiatan terakhir baru akan diumumkan hasilnya. Jika ada pegawai maupun pejabat ditemukan positif konsumsi narkoba akan diserahkan ke pimpinan untuk pembinaan.
Sudarya mengatakan, selama 4 hari melakukan tes urine, BNK tak menjadwalkan SKPD yang jadi sasaran. Namun dilakukan secara acak. “Ini sifatnya rahasia, kami akan bergerak ke instansi lainnya dengan jadwal yang belum diketahui,” ungkapnya. Ditambahkan, setiap tahun akan dilakukan tes urine terhadap pegawai dan pejabat mengingat narkoba tidak pandang umur dan strata sosial.
Pemeriksaan kemarin meliputi kandungan morfin, ganja, shabu, ekstasi, dan obat penenang. “Jika ada yang positif akan dibina oleh pimpinan,” tandas Sudarya yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini. Tokoh spiritual yang dijuluki Guru Dev ini menambahkan, Tabanan rawan narkoba dan sudah masuk ke pelosok desa. Pihaknya mengaku sudah gencar sosialisasi bahaya narkoba ke desa.
Salah seorang pegawai Pemkab Tabanan, Ni Kadek Aryawati, 37, mengaku tidak tahu ada BNK yang masuk ke kantornya. Meski demikian, ia mengaku tidak takut dengan kedatangan BNK yang langsung mengggelar tes urine untuk mengetahui pegawai yang konsumsi narkona. “Kegiatan ini bagus supaya pelayan masyarakat tidak terjerumus narkoba. Mudah-mudahan pegawai Pemkab Tabanan tidak ada yang positif,” harapnya. * cr61
Selama 4 hari ke depan, mulai Senin (21/11) hingga Kamis (24/11), Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tabanan mengincar pegawai dan pejabat yang konsumsi narkoba. Selama 4 hari itu, BNK akan melakukan tes urine terhadap pegawai dan pejabat teras di lingkungan kantor Bupati Tabanan. BNK Tabanan targetkan ambil 800 sample untuk dijuji laboratorium.
Ketua BNK Tabanan, I Made Sudarya mengatakan, tes urine ini akan menyasar pegawai dan pejabat eselon 2, 3, dan 4 di lingkungan Pemkab Tabanan. Tujuannya menciptakan pegawai dan pejabat bebas narkoba. Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Polres Tabanan. “Tes urine terhadap pegawai dan pejabat di kantor bupati sebagai upaya mencegah penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang,” tegas Sudarya.
Dikatakan, pada Senin kemarin, BNK Tabanan mengambil sample 221 pegawai yang diambil acak di sejumlah SKPD. Hanya saja hasil tes urine pegawai dan pejabat itu belum diumumkan. Dalihnya, pada kegiatan terakhir baru akan diumumkan hasilnya. Jika ada pegawai maupun pejabat ditemukan positif konsumsi narkoba akan diserahkan ke pimpinan untuk pembinaan.
Sudarya mengatakan, selama 4 hari melakukan tes urine, BNK tak menjadwalkan SKPD yang jadi sasaran. Namun dilakukan secara acak. “Ini sifatnya rahasia, kami akan bergerak ke instansi lainnya dengan jadwal yang belum diketahui,” ungkapnya. Ditambahkan, setiap tahun akan dilakukan tes urine terhadap pegawai dan pejabat mengingat narkoba tidak pandang umur dan strata sosial.
Pemeriksaan kemarin meliputi kandungan morfin, ganja, shabu, ekstasi, dan obat penenang. “Jika ada yang positif akan dibina oleh pimpinan,” tandas Sudarya yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini. Tokoh spiritual yang dijuluki Guru Dev ini menambahkan, Tabanan rawan narkoba dan sudah masuk ke pelosok desa. Pihaknya mengaku sudah gencar sosialisasi bahaya narkoba ke desa.
Salah seorang pegawai Pemkab Tabanan, Ni Kadek Aryawati, 37, mengaku tidak tahu ada BNK yang masuk ke kantornya. Meski demikian, ia mengaku tidak takut dengan kedatangan BNK yang langsung mengggelar tes urine untuk mengetahui pegawai yang konsumsi narkona. “Kegiatan ini bagus supaya pelayan masyarakat tidak terjerumus narkoba. Mudah-mudahan pegawai Pemkab Tabanan tidak ada yang positif,” harapnya. * cr61
1
Komentar