Pipa Transmisi Tertimbun Longsor, Suplai Air Terganggu
BANGLI, NusaBali
Pipa transmisi PDAM di Tukad Melangit dan mata air Gamongan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli tertimbun longsor, Senin (8/2) sekitar pukul 14.30 Wita.
Imbasnya, suplai air untuk pelanggan PDAM di kawasan kota terganggu. Gangguan air ini diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari. PDAM Bangli telah melakukan perbaikan melibatkan 15 pekerja.
Direktur PDAM Bangli, Dewa Gde Ratno Suparso Mesi mengatakan, tebing yang longsor merusak pipa transmisi. Sebanyak 10 batang pipa transmisi lepas dan tertimbun material longsor. Kondisi ini berimbas pada pasokan air khususnya bagi pelanggan di seputaran kota Bangli. “Kami sedang melakukan perbaikan melibatkan 15 orang pekerja,” jelas Dewa Rono, sapaan akrab Direktur PDAM Bangli, Selasa (9/2). Proses perbaikan tergantung cuaca. Jika turun hujan dipastikan pekerja tidak bekerja. Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan karena tanah sangat labil. “Jika cuaca mendukung, perbaikan paling lama dua hari, kalau terus turun hujan kami tidak bisa memprediksi kapan perbaikan tuntas,” imbuhnya.
PDAM Bangli akan melakukan layanan bergilir agar konsumen tetap mendapatkan air. PDAM akan mensuplai air memanfaatkan sumber lain yakni Kayubihi Barat dan Cingang untuk suplai air bagi pelanggan terdampak. Pada pukul 07.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita, valep di depan Pura Puseh Bangli dibuka untuk suplai air pelanggan di Jalan Merdeka, Jalan Kusuma Yuda, Jalan Ngurah Rai, Banjar Pule, Banjar Griya, Banjar Tegalalang, dan Banjar Tegal.
Pada pukul 19.00 Wita sampai pukul 07.00 Wita, valep depan Pura Puseh ditutup kembali untuk suplai air bagi pelanggan Banjar Pande, Banjar Kawan, Banjar Cempaga, Banjar Gunaksa, dan LC Bukal. Dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita valep di Banjar Gunasa ditutup untuk mensuplai air bagi pelanggan di Banjar Pekuwon Puri Bukit dan Banjar Bramana Bukit. “Ada tiga tahapan untuk jadwal pengaturan air, kami juga mohon maaf dan permakluman atas terganggunya pelayanan air ini,” ungkap Dewa Rono. *esa
Komentar