Kepala Rutan Bangli dan 4 Stafnya Positif Covid-19
BANGLI, NusaBali
Bukan hanya LP Kelas IIB Singaraja di Buleleng yang jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Bangli juga menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Tercatat ada 5 pegawai terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk Kepala Rutan Bangli, Febriansyah. Dokter Rutan Bangli, dr I Gusti Putu Sumertayasa, mengatakan orang pertama di Rutan yang berlokasi di Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Febriansyah. Pejabat yang baru sebulan menjadi Kepala Rutan Bangli tersebut dinyatakan positif Corona, 4 Februari 2021 lalu.
“Kepala Rutan Bangli terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani uji swab di RS Bali Mandara (Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan, Red) sehubungan akan melakukan perjalanan dinas ke luar Bali,” ungkap dr IGP Sumertayasa saat dikonfirmasi NusaBali di Rutan Bangli, Rabu (10/2).
Sumertayasa menyebutkan, begitu uji swabnya menunjukkan hasil posituf Covid-19, Kepala Rutan Bangli langsung memerintahkan jajarannya agar berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Bangli, untuk dilakukan test terhadap seluruh pegawai Rutan. Berdasarkan uji swab yang dilakukan di Puskesmas, 8 Februari 2021, sebanyak 4 pegawai Rutan Bangli terkonfirmasi positif Covid-19, termasuk Kepala Pengamanan (KP) Rutan.
Menutrut Sumertayasa, 4 pegawai Rutan Bangli yang positif Covid-19 tersebut, masing-masing berasal dari Kelurahan Kawan (Kecamatan Bangli), Desa Jehem (Kecamatan Tembuku, Bangli), Desa Tembuku (Kecamatan Tembuku, Bangli), dan asal Gianyar.
Untungnya, kata Sumertayasa, berdasarkan hasil rapid test antigen terhadap warga binaan di Rutan Bangli, tidak ada dari antara mereka yang dinyatakan reaktif. Padahal, beberapa dari mereka sempat kontak erat dengan Kepala Rutan Bangli. "Meski hasilnya non reaktif, warga binaan tersebut tetap kami isolasi di Blok A Rutan Bangli,” beber Sumertayasa.
Sumertayasa mengatakan, sejauh ini belum diketahui di mana Kepala Rutan Bangli dan 4 anak buahnya tertular Covid-19. Yang jelas, untuk menghindari penyebaran virus Corona, Rutan Bangli sebetulnya sudah tidak lagi menerima kunjungan (bezuk), sejakMaret 2020 lalu. Para warga binaan difasilitasi untuk melakukan video call dengan keluarganya.
Sedangkan bagi narapidana yang akan masuk ke Rutan Bangli, menurut Sumertayasa, terlebih dulu menjalani pemeriksaan. "Begitu pula bagi warga binaan yang baru masuk wajib menjalani isolasi terlebih dulu,” katanya.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah per telepon, Rabu kemarin, Kepala Rutan Bangli, Febriansyah, membenarkan dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, Febriansyah menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Rutan Bangli.
Ditanya soal kondisi kesehatannya, Febriansyah mengaku dalam keadaan baik, tidak ada keluhan apa pun. "Sampai saat ini kondisi saya tidak ada keluhan. Sekarang saya menunggu jadwal tes swab dari Satgas Penanganan Covid-19. Setiap hari dikontrol oleh dokter yang bertugas di Rutan Bangli," ujar Febriansyah.
Rutan Bangli bukanlah satu-satunya Lembaga Pemasyuarakatan (LP) di Bali yang jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Selain Ruta Bangli, LP Kelas IIB Singaraja di Buleleng juga dinyatakan sebagai klaster baru, setelah ditemukan 9 orang warga binaan terkonfirmasi positif Corona.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan penularan di dalam LP Singaraja diawali oleh 2 warga binaan yang mengalami gejala. Setelah dibawa ke rumah sakit dan diuji swab, keduanya positif Covid-19. “Dari awalnya dua orang, setelah dilakukan tracing contact, terjadi penambahan 7 warga binaan LP Singaraja yang positif Covid-19. Maka, total warga binaan di LP Singaraja yang terpapar menjadi 9 orang,” jelas Gede Suyasa yang juga Sekda Buleleng di Singaraja, Selasa (9/2) lalu.
Suyasa menyebutkan, 9 warga binaan LP Singaraja yang terpapar Covid-19 tersebut sudah dibawa ke RSUD Buleleng untuk menjalani isolasi. Namanya warga binaan, perawatan mereka di rumah sakit dengan pengawasan staf LP Singaraja. Pihak LP Singaraja juga sudah berkoodinasi dengan Dinas Kesehatan Buleleng, untuk melangsungkan rapid test terhadap 158 orang warga binaannya.
Sementara itu, pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 305 kasus baru per Rabu kemarin, bersamaan dengan 317 pasien sembuh dan 10 pasien lagi diumumkan meninggal dunia. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan kasus terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 113 kasus baru, di-susul Gianyar (35 kasus baru), Bangli (33 kasus baru), Buleleng (28 kasus baru), Jembrana (28 kasus baru), Tabanan 26 us baru), Badung (24 kasus baru), Klungkung (10 kasus baru), dan Karangasem (6 kasus baru), selain juga dari luar daerah (2 kasus baru).
Perlu dicatat, dari 305 kasus baru ini, 1 orang di antaranya dengan riwayat perjalanan ke luar negeri dan 11 orang lagi dengan riwayat pelaku perjananan dalam negeri. Khusus untuk satu pasien pelaku perjalanan luar negeri, tinggal di Badung. Sedangkan untuk pelaku perjalanan dalam negeri, masing-masing 4 orang di Tabanan, 3 orang di Denpasar, 2 orang di Badung, 1 orang di Gianyar, dan 1 orang luar Bali.
Dengan tambahan 305 pasien baru per Rabu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali kini tembus 29.447 kasus. Berdasarkan klasifikasi penyebarannya, terbanyak merupakan kasus transmisi lokal (penularan di daerah) yakni mencapai 27.996 orang atau 95,07 persen dari total 29.447 kasus positif. Sisanya, 304 orang imported case dari riwayat perjalanan ke luar negeri (1,03 persen), 1.139 orang imported case dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali (3,87 persen), dan 8 orang WNA (0,03 persen).
Daerah di Bali yang paling parah terpapar Covid-19 hingga saat ini masih tetap Denpasar me-ncapai 8.841 kasus, disusul Badung (5.447 kasus), Gianyar (3.631 kasus), Tabanan (3.443 kasus), Buleleng (1.988 kasus), Jembrana (1.717 kasus), Bangli (1.512 kasus), Karangasem (1.320 kasus), dan Klungkung (1.173 kasus). Sedangkan dari luar daerah Bali mencapai 310 kasus dan WNA 65 kasus.
Yang menggembirakan, pada hari yang sama kemarin, di Bali terdapat 317 pasien Covid-19 berhasil sembuh. Tambahan pasien sembuh terbanyak berada di Denpasar mencapai 141 orang, disusul Gianyar (58 pasien sembuh), Badung (46 pasien sembuh), Tabanan (33 pasien sembuh), Bangli (19 pasien sembuh), Karangasem (7 pasien sembuh), Jembrana (9 pasien sembuh), Karangasem (8 pasien sembuh), Klungkung (5 pasien sembuh), dan Buleleng (4 pasien sembuh), selain juga dari luar daerah (1 pasien sembuh).
Dengan tambahan 317 pasien sembuh per Rabu kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 yang sudah berhasil sembuh kini mencapai 25.588 orang. Angka kesembuhan di Bali pun kembali merangkak ke angka 86,90 persen dari total 29.447 kasus positif atau naik tipis sekitar 0,18 per-sen dibanding sehari sebelumnya. Ini masih jauh dari rekor tingkat kesembuhan tertinggi di Bali selama pandemi Covid-19 yang mencapai 92,24 persen per 10 November 2020 lalu.
Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan mencapai 3.092 orang atau 10,50 persen dari total 29.447 kasus positif. Jumlah pasien dalam perawatan terbanyak berada di Denpasar mencapai 1.088 orang, disusul Gianyar (562 orang), Badung (424 orang), Tabanan (242 orang), Bangli (194 orang), dan Buleleng (158 orang).
Sedangkan jumlah kumulatif pasien Covid-19 di Bali yang meninggal dunia kini mencapai 767 orang atau 2,60 persen dari total 29.447 kasus positif. Ini setelah per Rabu kemarin kembali diumumkan ada 10 pasien meninggal, masing-masing di Denpasar (3 orang), Gianyar (2 orang), Tabanan (2 orang), Jembrana (1 orang), Bangli (1 orang), dan Klungkung (1 orang). Total 767 pa-sien yang meninggal ini terdiri dari 763 orang WNI dan 4 orang WNA.
Dari jumlah itu, korban meninggal terbanyak berada di Denpasar mencapai 158 orang, disusul Badung (117 orang), Gianyar (112 orang), Tabanan (96 orang), Buleleng (84 orang), Karangasem (59 orang), Jembrana (56 orang), Bangli (48 orang), dan Klungkung (30 orang). *esa,nar
Komentar