Pandemi, Harga Jual Sampah Cacahan Turun
SINGARAJA, NusaBali
Kondisi pandemi Covid-19 mempengaruhi sejumlah sektor usaha, salah satunya usaha pencacahan plastik.
Hal ini diungkapkan pemilik usaha pencacahan plastik Rumah Plastik di Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Gading Ganesha. Pandemi Covid-19 membuat harga jual cacahan sampah plastik mengalami penurunan.
Gading Ganesha menyebutkan, ini disebabkan karena banyak sampah olahan tidak lagi diterima perusahaan-perusahaan karena banyak yang tutup. Ini menyebabkan harga sampah yang sudah dicacah dengan satu jenis warna yang biasa terjual hingga Rp 10.000 per kilogram, sekarang hanya terjual sekitar Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kg.
“Banyak pabrik yang biasanya menerima hasil cacahan sampah sekarang tutup karena pandemic. Selain itu kami juga tidak bisa sembarang jual sampah-sampah ini. Mereka sangat teliti terhadap produk mereka, jadi kami harus bekerja sama dengan mereka. Ini juga mempengaruhi nilai harga jual menjadi turun,” kata Gading Ganesha saat ditemui, Sabtu (13/2) siang.
Meski demikian, dirinya bersyukur karena usaha pencacahan plastik yang dia tekuni sejak 2016 lalu mampu bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19, yang banyak menumbangkan sektor usaha lainnya. “Kami bersyukur hingga hari ini (kemarin) masih beroperasi biasa, meski tak dipungkiri ada penurunan pasokan sampah karena pandemi Covid-19,” ucap Gading Ganesha.
Berdiri di atas lahan seluas sekitar 7 are, Rumah Plastik kini bertahan dengan 7 orang pekerja yang tugasnya berbeda-beda. Mereka adalah para pekerja yang sudah bergabung sejak awal dirintisnya Rumah Plastik dengan ikut langsung memilah sampah.
Gading Ganesha mengungkapkan, sejak awal berdiri, Rumah Plastik mampu mencacah sampah plastik hingga ratusan ton. “Di sini kami bisa menampung sampah yang belum dicacah sekitar 10 ton. Tapi untuk mencacah kami tidak setiap hari. Kadang seminggu tiga kali. Sekali mencacah 1 ton lebih hasilnya,” ujar Gading Ganesha.
Harga sampah yang diterimanya bervariasi tergantung jenis plastiknya, kisaran mulai dari Rp 3.000 per kg. Satu kilogram plastik jerigen putih bisa laku dengan harga Rp 3.500, botol plastik bening seharga Rp 2.500 per kg, hingga tutup botol dihargai Rp 2.000 per kg. Sampah-sampah ini juga didapat dari sejumlah bank sampah di Buleleng. *m
Gading Ganesha menyebutkan, ini disebabkan karena banyak sampah olahan tidak lagi diterima perusahaan-perusahaan karena banyak yang tutup. Ini menyebabkan harga sampah yang sudah dicacah dengan satu jenis warna yang biasa terjual hingga Rp 10.000 per kilogram, sekarang hanya terjual sekitar Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kg.
“Banyak pabrik yang biasanya menerima hasil cacahan sampah sekarang tutup karena pandemic. Selain itu kami juga tidak bisa sembarang jual sampah-sampah ini. Mereka sangat teliti terhadap produk mereka, jadi kami harus bekerja sama dengan mereka. Ini juga mempengaruhi nilai harga jual menjadi turun,” kata Gading Ganesha saat ditemui, Sabtu (13/2) siang.
Meski demikian, dirinya bersyukur karena usaha pencacahan plastik yang dia tekuni sejak 2016 lalu mampu bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19, yang banyak menumbangkan sektor usaha lainnya. “Kami bersyukur hingga hari ini (kemarin) masih beroperasi biasa, meski tak dipungkiri ada penurunan pasokan sampah karena pandemi Covid-19,” ucap Gading Ganesha.
Berdiri di atas lahan seluas sekitar 7 are, Rumah Plastik kini bertahan dengan 7 orang pekerja yang tugasnya berbeda-beda. Mereka adalah para pekerja yang sudah bergabung sejak awal dirintisnya Rumah Plastik dengan ikut langsung memilah sampah.
Gading Ganesha mengungkapkan, sejak awal berdiri, Rumah Plastik mampu mencacah sampah plastik hingga ratusan ton. “Di sini kami bisa menampung sampah yang belum dicacah sekitar 10 ton. Tapi untuk mencacah kami tidak setiap hari. Kadang seminggu tiga kali. Sekali mencacah 1 ton lebih hasilnya,” ujar Gading Ganesha.
Harga sampah yang diterimanya bervariasi tergantung jenis plastiknya, kisaran mulai dari Rp 3.000 per kg. Satu kilogram plastik jerigen putih bisa laku dengan harga Rp 3.500, botol plastik bening seharga Rp 2.500 per kg, hingga tutup botol dihargai Rp 2.000 per kg. Sampah-sampah ini juga didapat dari sejumlah bank sampah di Buleleng. *m
Komentar