Sambangi Sulinggih dan Pemangku di Desa Anturan

Kali ini pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis menyasar sulinggih dan paiketan pemangku Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu (14/2) pagi kemarin.

Ketua BMI Buleleng, Ketut Putra Sedana juga melakukan pemeriksaan kesehatan langsung pada Ida Pandita Istri Dwi Daksa di Grya Panasanthi Asrama. Selain itu tim kesehatan BMI Buleleng secara terpisah melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis di wantilan Pura Dewa Gede Patih, Banjar Dinas Pasar Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada pemangku dan juga warga lanjut usia (lansia).

“Kali ini kami menyasar sulinggih, pemangku dan lansia secara terbatas, karena pandemi Covid-19. Mereka yang sudah lansia dalam posisi paling rentan apalagi di tengah pandemi begini,” jelas Putra Sedana yang akrab disapa dokter caput ini.

Safari kesehatan yang masih serangkaian HUT PDIP ke 48 tahun ini disebut sebagai ucapan terimakasih kepada sulinggih dan pemangku yang juga sangat berperan mendoakan dan melangsungkan upacara selama pandemi berlangsung. “Yang kami tekankan menjaga kesehatan yang utama. Hukum tertinggi itu adalah kesehatan. Kalau kesehatan bagus, daerah dan negara menjadi kuat,” imbuhnya yang juga dokter spesialis kandungan ini.

Terkait dengan usulan paiketan pemangku di Desa Anturan yang berharap program tetap dilakukan berkelanjutan akan dipertimbangkan sesuai dengan kemampuan partai. Namun tetap akan diusulkan ke legislative dna eksekutif dapat dimasukkan dalam program pemerintah.

Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatnya yang mendampingi acara bakti sosial mulai dari safari kesehatan donor darah hingga penanaman pohon mengapresiasi langkah yang dilakukan anak partai BMI. Dia pun berharap kegiatan ini bisa memberikan manfat bagi masyarakat desa yang disasar. “Mudah-mudahan bisa merigankan beban masyarakat, terlebih pada masa pandemi begini,” ucap Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng ini.

Sementara itu Koordinator paiketan pemangku Desa Anturan Jro Mangku Laba mengucapkan terimakasih atas layanan kesehatan gratis yang diberikan. Meskipun dari jumlah yang disasar belum dapat menyertakan 86 orang anggota paiketan pemangku. “Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan, sehingga kami bisa tetap melakukan swadharma sebagai pelayan umat,” harap Jro Mangku Laba. *k23