Penjualan Mobil Ditaksir Tembus 750.000 Unit
Gaikindo Sambut Baik Insentif PPnBM
JAKARTA, NusaBali
Pemerintah mulai Maret 2021 akan memberikan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru dengan segmen di bawah 1.500 cc kategori sedan dan 4x2.
Hal itu disambut baik oleh pengusaha otomotif. Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil meningkat selama 2021 berjumlah 750.000 unit.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto menyambut baik keputusan pemerintah tersebut. Pasalnya, kebijakan diskon PPnBM untuk mobil baru itu sudah ditunggu-tunggu sejak tahun lalu.
Jongkie berharap adanya diskon PPnBM ini dapat meningkatkan penjualan dan produksi terhadap mobil baru. Dia memproyeksikan kebijakan ini akan membuat penjualan mobil meningkat selama 2021 berjumlah 750.000 unit.
"Kami berharap agar pembelian mobil bisa meningkat dan produksi mobil + komponennya bisa kembali normal secepatnya. Proyeksi penjualan tahun 2021 adalah 750.000 unit," ucapnya seperti dilansir detikcom, Minggu (14/2).
Dia juga berharap agar agen pemegang merek (APM) atau distributor mobil baru dapat segera mengumumkan harga-harga mobilnya setelah diterapkan diskon PPnBM. Hal itu bertujuan agar masyarakat bisa segera membeli atau memesan mobil tersebut.
Untuk diketahui, pemberian relaksasi PPnBM akan dilakukan secara bertahap dengan skenario PPnBM 0% atau tidak dibebankan PPnBM (Maret-Mei), PPnBM 50% (Juni-Agustus), dan 25% (September-November) dari tarif normal. Kebijakan ini akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali.
Adanya relaksasi PPnBM, estimasi terhadap penambahan output industri otomotif diprediksi akan dapat menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp 1,4 triliun.
"Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp 1,62 triliun," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Minggu (14/2).
Pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya. Contohnya industri bahan baku yang berkontribusi sekitar 59 persen dalam industri otomotif.
Industri otomotif juga merupakan industri padat karya. Saat ini, lebih dari 1,5 juta orang bekerja di industri otomotif yang terdiri dari lima sektor, yaitu pelaku industri tier II dan tier III (terdiri dari 1.000 perusahaan dengan 210.000 pekerja), pelaku industri tier I (terdiri dari 550 perusahaan dengan 220.000 pekerja), perakitan (22 perusahaan dan dengan 75.000 pekerja), dealer dan bengkel resmi (14.000 perusahaan dengan 400.000 pekerja), serta dealer dan bengkel tidak resmi (42.000 perusahaan dengan 595.000 pekerja).
Kendati demikian, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai saat ini prioritas belanja masyarakat bukan beli mobil baru
Menurut dia, saat ini prioritas belanja masyarakat bukanlah barang mewah, tetapi pada kebutuhan sehari-hari berupa makanan, minuman, bahkan kesehatan. Hal itu seiring dengan target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang ingin penyebaran virus corona terkendali pada September 2021.
"Sedangkan kendaraan bermotor saat ini bukan prioritas utama, masih dianggap kebutuhan tersier, bahkan di kelas menengah," lanjut Bhima seperti dilansir Kompas.com, Minggu (14/2). *
Komentar