Bangli Tambah 45 Positif Covid-19
Warga yang terkonfirmasi positif di Desa Susut dari usia 15 tahun hingga 70 tahun.
BANGLI, NusaBali
Bangli kembali diterjang kasus positif Covid-19. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli menerima laporan tambahan 45 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (17/2). Desa Susut Kecamatan Susut dengan tambahan 15 kasus dan Desa Pengiangan Kecamatan Susut dengan 8 kasus. Kasus tersebut masuk klaster keluarga.
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan tambahan 15 positif Desa Susut meliputi 9 perempuan dan 6 orang pria. Warga yang terkonfirmasi mulai usia 15 tahun hingga 70 tahun. “Kasus ini berdasarkan pengembangan kasus sebelumnya. Sebelumnya seorang warga terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di RSU Bangli,” ungkap Wayan Dirgayusa. Akumulasi kasus di Desa Susut sebanyak 111 kasus dan Desa Pengiangan sebanyak 67 kasus. Sedangkan se-Kecamatan Susut sebanyak 496 kasus. Menurut Wayan Dirgayusa, selain kasus baru, bertambah pula angka kesembuhan. Hingga kini masih ada 173 orang dalam perawatan.
Sehari sebelumnya, Bangli diterjang 18 kasus positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 terbanyak di Kelurahan Cempaga Kecamatan Bangli dengan 6 kasus dan Desa/Kecamatan Tembuku dengan 5 kasus. Sementara seorang warga lanjut usia (lansia) asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli meninggal akibat terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani perawatan di RSU Bangli. Jenazah wanita 77 tahun itu diaben di Setra Adat Bangbang, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku pada Anggara Pon Ukir, Selasa (16/2). Warga ini meninggal beberapa jam setelah hasil Swab PCR keluar, Senin (15/2).
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan lansia asal Desa Bangbang ini masuk RSU Bangli, Minggu (14/2). Sehari di rumah sakit, yang bersangkutan menjalani Swab. Hasil Swab keluar hari itu juga, dan hasilnya positif Covid-19. Menurut Wayan Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo Bangli, pada Selasa siang ada 3 jenazah yang dievakuasi oleh petugas. Masing-masing warga Desa Tamanbali dikremasi di krematorium Bebalang, warga Bangbang diaben di Setra Bangbang, dan warga Desa Trunyan dimakamkan di Setra Trunyan. “Warga tersebut sudah meninggal beberapa hari lalu. Baru hari ini dievakuasi dan dilanjutkan prosesi penguburan maupun kremasi,” ungkap Wayan Dirgayusa. *esa
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan tambahan 15 positif Desa Susut meliputi 9 perempuan dan 6 orang pria. Warga yang terkonfirmasi mulai usia 15 tahun hingga 70 tahun. “Kasus ini berdasarkan pengembangan kasus sebelumnya. Sebelumnya seorang warga terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di RSU Bangli,” ungkap Wayan Dirgayusa. Akumulasi kasus di Desa Susut sebanyak 111 kasus dan Desa Pengiangan sebanyak 67 kasus. Sedangkan se-Kecamatan Susut sebanyak 496 kasus. Menurut Wayan Dirgayusa, selain kasus baru, bertambah pula angka kesembuhan. Hingga kini masih ada 173 orang dalam perawatan.
Sehari sebelumnya, Bangli diterjang 18 kasus positif Covid-19. Kasus positif Covid-19 terbanyak di Kelurahan Cempaga Kecamatan Bangli dengan 6 kasus dan Desa/Kecamatan Tembuku dengan 5 kasus. Sementara seorang warga lanjut usia (lansia) asal Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli meninggal akibat terkonfirmasi positif Covid-19 saat menjalani perawatan di RSU Bangli. Jenazah wanita 77 tahun itu diaben di Setra Adat Bangbang, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku pada Anggara Pon Ukir, Selasa (16/2). Warga ini meninggal beberapa jam setelah hasil Swab PCR keluar, Senin (15/2).
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengatakan lansia asal Desa Bangbang ini masuk RSU Bangli, Minggu (14/2). Sehari di rumah sakit, yang bersangkutan menjalani Swab. Hasil Swab keluar hari itu juga, dan hasilnya positif Covid-19. Menurut Wayan Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo Bangli, pada Selasa siang ada 3 jenazah yang dievakuasi oleh petugas. Masing-masing warga Desa Tamanbali dikremasi di krematorium Bebalang, warga Bangbang diaben di Setra Bangbang, dan warga Desa Trunyan dimakamkan di Setra Trunyan. “Warga tersebut sudah meninggal beberapa hari lalu. Baru hari ini dievakuasi dan dilanjutkan prosesi penguburan maupun kremasi,” ungkap Wayan Dirgayusa. *esa
Komentar