Pemprov Bali Kuatkan Skema Pelayanan Air Bersih Bali Selatan
DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali memperkuat skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk pelayanan air minum Bali Selatan SPAM Ayung 1 yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Penguatan kerjasama ini untuk mengamankan Bali dari cadangan air bersih sampai tahun 2040 mendatang. Hal itu terungkap dalam FGD (focus group discussion) pelayanan air bersih Bali Selatan di Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (18/2) pagi. Dalam FGD terungkap pelayanan air bersih Bali Selatan perlu diwujudkan sebagai upaya mempercepat terwujudnya visi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, yaitu ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana’. Visi misi yang bertujuan untuk mewujudkan Bali Era Baru dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali, yang mencakup tiga aspek utama yakni alam Bali, krama Bali, dan kebudayaan Bali, dengan berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang bersumber dari nilai-nilai Sad Kerthi. Salah satu dari nilai Sad Kerthi adalah penyucian sumber air, atau disebut Danu Kerthi.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra saat membuka FGD, Kamis kemarin, mengatakan penyucian sumber air dilakukan guna menjaga sumber kehidupan yang esensial bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, serta menjaga keseimbangan alam. “Untuk itu perlu dilakukan sejumlah upaya mensosialisasikan dan mewujudkannya dengan sejumlah cara strategis,” ujar Dewa Putra.
Selain itu, kata Dewa Putra, FGD dilaksanakan untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi bagi para stakeholder yang berperan di dalam pelaksanaan kerja sama pemerintah dengan badan usaha. “Kerjasama pelayanan air minum Bali Selatan ini merupakan rangkaian proyek strategis nasional ‘Sarbagita’ di kawasan Bali Selatan (SPAM Regional Bali Selatan),” kata mantan Kadis Koperasi dan UMKM Pemprov Bali ini.
Proyek tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang dialokasikan sebesar 1.750 liter per detik, yang akan meliputi daerah pelayanan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan. “Pelayanan air bersih ini akan mengambil sumber air baku dari Waduk Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung,” imbuh Dewa Putra.
Dewa Putra mengatakan proyek SPAM Ayung I, Provinsi Bali, akan dilaksanakan melalui mekanisme Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), sehingga dapat memberikan manfaat serta mendukung program percepatan Pemerintah Provinsi Bali dalam penyediaan sistem air bersih bagi kawasan strategis Bali Selatan, yang meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan atau dikenal ‘Sarbagita’ SPAM Provinsi Bali.
“Kerjasama ini memberikan kesempatan kepada badan usaha untuk turut serta berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi Bali,” tutur birokrat asal Mengwi, Badung, ini.
Menurut Dewa Putra, kawasan Sarbagita merupakan daerah di Bali Selatan yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di Provinsi Bali. Aktivitas domestik (rumah tangga) dan non domestic di Kawasan Sarbagita yang sangat tinggi menyebabkan kebutuhan terhadap air bersih dalam jumlah yang besar. “Kebutuhan air pada tahun 2020 untuk seluruh Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan mencapai 4.936,33 liter per detik. Proyeksi hingga tahun 2040, kebutuhan untuk keempat kabupaten dan kota tersebut mencapai 8.452 liter per detik, atau setara dengan 65 persen total kebutuhan air bersih Provinsi Bali pada tahun tersebut,” beber Dewa Putra.
Menurut Dewa Putra, dengan kapasitas penyediaan air bersih yang saat ini dimiliki Provinsi Bali, tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan hingga 2040. “Sehingga dibutuhkan perencanaan pembangunan infrastruktur yang memadai,” tegas Dewa Putra. *nat
Komentar