Tembok Panyengker Pura Roboh Tertimpa Pohon
Selain itu, pohon pule yang tumbang juga menutupi badan jalan dan sempat mengganggu arus lalin.
MANGUPURA, NusaBali
Bencana pohon tumbang kembali terjadi di Kabupaten Badung. Kali ini bencana pohon tumbang menimpa tembok penyengker Pura Dalem Batu Lumbung, Desa Adat Gulingan, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Jumat (19/2) sore sekitar pukul 16.00 Wita.
Tidak itu saja, pohon tumbang akibat cuaca ekstrem, hujan dan anging kencang, juga menutup badan jalan di kawasan tersebut. Alhasil, arus lalu lintas (lalin) sempat terganggu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata, mengatakan informasi pohon tumbang berasal dari masyarakat setempat. Begitu menerima informasi terjadi pohon tumbang, lanjutnya, tim reksi cepat (TRC) BPBD Badung, langsung meluncur ke TKP untuk penanganan. “Tim tiba di lokasi sekitar pukul 16.15 Wita,” ujarnya, Jumat petang.
“Kami juga dibantu oleh masyarakat setempat, sehingga penanganan lebih cepat. Lama Penanganan kurang lebih 3 jam,” kata Ermy Setiari.
Dikatakan, akibat pohon pule yang tumbang, tembok penyengker Pura Dalem Batu Lumbung, roboh sepanjang 5 meter. Selain itu, dampak lainnya pohon pule tumbang menutupi badan jalan dan mengganggu arus lalin. “Tapi setelah pohon pole dipotong dan dibersihkan, kendaraan sudah bisa melintas,” kata Ermy Setiari lagi.
Untuk kerugian akibat bencana pohon tumbang itu, diperkirakan mencapai puluhan juta. “Dari hasil pendataan di lapangan. Kami perkiraan kerugian sekitar Rp 25 juta,” katanya sembari mengucap syukur dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, sebelumnya memperkirakan intensitas hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir akan terjadi dalam sepekan ke depan. Hal ini diakibatkan munculnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia. Sehingga, memicu pertumbuhan awan hujan di sekitar Pulau Dewata.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, mengatakan dari hasil analisa yang dilakukan menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Pulau Dewata. Hal ini diakibatkan oleh monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.
Selain itu, lanjut Iman, adanya pusat tekanan rendah di wilayah Utara Indonesia dan di Australia bagian Utara, dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angina, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. “Adanya indikasi itu, kami memperkirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi intensitas curah hujan dengan intensitas lebat termasuk di Bali,” bebernya, Selasa (16/2) siang.
Iman mengatakan, intensitas curah hujan lebat itu disertai angin kencang dan kilatan petir. Sehingga dikhawatirkan memicu berbagai dampak mulai dari pohon tumbang, banjir hingga longsor.
Mengantisipasi hal tidak diinginkan, Iman berharap kepada masyarakat agar selalu hati-hati dan waspada saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini untuk menekan resiko yang tidak diinginkan. “Harapannya masyarakat selalu waspada dengan kondisi itu. Dengan demikian, bisa menekan hal yang tidak diinginkan,” katanya. *ind
Tidak itu saja, pohon tumbang akibat cuaca ekstrem, hujan dan anging kencang, juga menutup badan jalan di kawasan tersebut. Alhasil, arus lalu lintas (lalin) sempat terganggu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung dr Ni Nyoman Ermy Setiari seizin Kepala Pelaksana BPBD Badung Bagus Nyoman Wiranata, mengatakan informasi pohon tumbang berasal dari masyarakat setempat. Begitu menerima informasi terjadi pohon tumbang, lanjutnya, tim reksi cepat (TRC) BPBD Badung, langsung meluncur ke TKP untuk penanganan. “Tim tiba di lokasi sekitar pukul 16.15 Wita,” ujarnya, Jumat petang.
“Kami juga dibantu oleh masyarakat setempat, sehingga penanganan lebih cepat. Lama Penanganan kurang lebih 3 jam,” kata Ermy Setiari.
Dikatakan, akibat pohon pule yang tumbang, tembok penyengker Pura Dalem Batu Lumbung, roboh sepanjang 5 meter. Selain itu, dampak lainnya pohon pule tumbang menutupi badan jalan dan mengganggu arus lalin. “Tapi setelah pohon pole dipotong dan dibersihkan, kendaraan sudah bisa melintas,” kata Ermy Setiari lagi.
Untuk kerugian akibat bencana pohon tumbang itu, diperkirakan mencapai puluhan juta. “Dari hasil pendataan di lapangan. Kami perkiraan kerugian sekitar Rp 25 juta,” katanya sembari mengucap syukur dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, sebelumnya memperkirakan intensitas hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir akan terjadi dalam sepekan ke depan. Hal ini diakibatkan munculnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia. Sehingga, memicu pertumbuhan awan hujan di sekitar Pulau Dewata.
Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, mengatakan dari hasil analisa yang dilakukan menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Pulau Dewata. Hal ini diakibatkan oleh monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.
Selain itu, lanjut Iman, adanya pusat tekanan rendah di wilayah Utara Indonesia dan di Australia bagian Utara, dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angina, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. “Adanya indikasi itu, kami memperkirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi intensitas curah hujan dengan intensitas lebat termasuk di Bali,” bebernya, Selasa (16/2) siang.
Iman mengatakan, intensitas curah hujan lebat itu disertai angin kencang dan kilatan petir. Sehingga dikhawatirkan memicu berbagai dampak mulai dari pohon tumbang, banjir hingga longsor.
Mengantisipasi hal tidak diinginkan, Iman berharap kepada masyarakat agar selalu hati-hati dan waspada saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini untuk menekan resiko yang tidak diinginkan. “Harapannya masyarakat selalu waspada dengan kondisi itu. Dengan demikian, bisa menekan hal yang tidak diinginkan,” katanya. *ind
Komentar