Guru Pertanyakan Tunjangan Tersendat
GIANYAR, NusaBali
Imaje guru sebagai profesi pinggiran, dalam arti dihargai tak sewajar profesi lain, masih terjadi.
Terbukti, sejumlah guru di Kabupaten Gianyar mempertanyakan tunjangan profesi guru (TPG) atau sertifikasi tersendat. TPG belum cair untuk triwulan IV tahun 2020, yang semestinya diterima 3 kali untuk Oktober, November, Desember 2020.
Para guru telah mendengar TPG untuk Kabupaten Gianyar bernilai Rp 25 miliar dari APBN, telah ditransfer oleh pihak pusat ke daerah. ‘’Dije je kone nyangklek pipise ne.
(dimanakah kira-kira uang tunjangan ini nyangkut),’’ ujar beberapa guru di Gianyar, Jumat (19/2). Para guru makin penasaran karena jajaran Pemkab Gianyar sempat menjanjikan dana itu cair Februari 2021. Namun hingga Jumat (19/2), belum ada kepastian
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar I Wayan Sadra mengaku sudah berupaya hingga memastikan dana tersebut akan segera cair. Kata dia, keterlambatan pembayaran TPG ini karena ada sedikit kendala pada sistem pembayaran melalui mekanisme baru (carry over) Kemendikbud, yang dibayarkan tahun anggaran 2021. Pembayaran setelah proses verifikasi dan validasi data penerima. "Seminggu lalu, Pemkab sudah menyiapkan dana sejumlah Rp 25 miliar. Bahkan saya dihubungi berkali-kali agar mempercepat pencairan. Cuman kendalanya, pencairan masih nunggu carry over Kemendikbud," jelasnya, Jumat (19/2). Sadra mengaku sudah berkali-kali berkomunikasi dengan Kemendikbud. Namu tak jelas, kapan dia berkomunikasi. "Kami sudah minta agar dipercepat Carry Over penetapan proses pembayaran ini," jelas pejabat yang keseharian membawa tongkat komando ini.
Kata Sadra, dana sertifikasi tersebut sekitar Rp 25 miliar, terdiri dari Rp 24 miliar lebih untuk pembayaran sertifikasi guru. Sisanya untuk kekurangan pembayaran dana sertifikasi triwulan sebelumnya. Terkait kondisi ini, Sadra pun mengaku sudah berkomunikasi dengan para guru melalui WA grup. "Kami sudah sampaikan terjadi penundaan," jelas kadis yang juga paranormal ini.
Keterlambatan pembayaran TPG ini pula, memunculkan isu bahwa dana tersebut dilakukan pemotongan. Sadra langsung menampik soal isu pemotongan dana ini. Pejabat asal Desa Kutampi, Nusa Penida ini juga mengaku tidak akan pernah melakukan pemotongan dana sertifikasi guru ini. "Saya jaminannya. Tidak akan ada pemotongan sesen pun," tegasnya.
Sadra menegaskan dana sertifikasi triwulan IV ini meliputi pembayaran Oktober, November dan Desember 2020. Sehingga harus dilakukan carry over karena dibayarkan tahun 2021. "Kami kita menunggu penetapan saja, uangnya sudah siap. Kami sudah koordinasi dengan Kemendikbud untuk bisa dipercepat," jelasnya lagi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Gianyar I Dewa Nyoman Bawa membenarkan bahwa terjadi keterlambatan pembayaran dana sertifikasi guru triwulan IV. "Semua sedang berproses, jadi kami disini mentaati prosedur dan aturan yang ada," ujarnya.
Dia menampik ada guru mengeluh karena keterlambatan itu. Karena dirinya telah menyampaikan hal tersebut kepada para dewan guru untuk memaklumi. Di SMPN 1 Gianyar sendiri ada 31 orang guru berstatus PNS yang menerima sertifikasi. *nvi
1
Komentar