Sebarkan Bau Busuk, TPA Butus Disemprot Eco Enzyme
AMLAPURA, NusaBali
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem menyebarkan bau busuk. Warga yang bermukim dekat TPA mulai terdampak.
Mengantisipasi bau sampah, Dinas Lingkungan Hidup mengundang komunitas eco enzyme untuk semprotkan eco enzyme, Minggu (21/2) besok. Kadis Lingkungan Hidup Karangasem I Gede Ngurah Yudiantara didampingi Kasi Pengelolaan Sampah Ni Nengah Murniati mengatakan Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan komunitas eco enzyme Karangasem melakukan gerakan bersih bau sampah. Setiap peserta diwajibkan bawa eco enzyme produksinya sendiri. Eco enzyme merupakan hasil fermentasi sampah buah dan sayur campur molase. “Sejak musim hujan ini, bau busuk TPA Banjar Butus menyebar hingga ke pemukiman sekitarnya. Makanya perlu dinetralisir menggunakan eco enzyme,” kata I Gede Ngurah Yudiantara, Jumat (19/2).
Dinas Lingkungan Hidup telah pula memproduksi eco enzyme. Penyemprotan eco enzyme di TPA Butus sekaligus sosialisasikan manfaat eco enzyme untuk membersihkan lingkungan, terutama air sungai yang tercemar, bau busuk di TPA, dan bisa digunakan untuk membersihkan beragam kebutuhan di rumah tangga. Kasi Pengelolaan Sampah Ni Nengah Murniati mengatakan, sebelumnya Minggu (7/2) Dinas Lingkungan Hidup juga telah bekerja sama dengan komunitas eco enzyme melakukan bersih-bersih udara gunakan eco enzyme. “Kali ini membersihkan TPA Banjar Butus,” kata mantan Kepala Puskesmas Manggis II dari Banjar/Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis ini.
Dikatakan, TPA Banjar Butus dengan luas 2,2 hektare telah overload. Setiap hari dapat kiriman sampah rata-rata 50 ton. Salah satu komunitas eco enzyme, I Gusti Ayu Nyoman Meiyari Astrininghati dari Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem mengaku sudah siap ambil bagian sambil membawa eco enzyme. Sudah berkoordinasi dengan anggota komunitas eco enzyme lainnya, siap merayakan hari peduli sampah nasional. “Saya sudah produksi eco enzyme, saya siap tuangkan eco enzyme sambil mengedukasi masyarakat,” kata Gusti Meiyari. *k16
1
Komentar