Dermaga Jetty Ramdor Tertimbun Sedimen 7 Meter

Imbasnya, dermaga tidak bisa digunakan karena tidak ada air di dermaga itu untuk berlabuhnya sekoci. Agar bisa digunakan, sedimen sedalam 7 meter itu harus dikeruk. Biaya pengerukan cukup besar.  Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Pelabuhan Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengungkapkan bangunan dermaga jetty ramdor yang dibangun untuk melindungi break water (pemecah gelombang). Jetty ramdor didukung 129 tiang pancang dengan biaya Rp 49,404 miliar. Panjang dermaga jetty ramdor sekitar 30 meter, dinilai masih kurang panjang lagi 20 meter. “Kami rencanakan mengusulkan anggaran ke pusat untuk pengerukan sedimen, agar dermaga jetty ramdor bisa digunakan,” ungkap Luh Putu Eka Suyasmin, Jumat (19/2).

Dermaga jetty ramdor dibangun,setelah kapal pesiar tidak bisa nyandar di dermaga kapal pesiar yang ada di sebelahnya. Secara teknis rencananya kapal pesiar terlebih dahulu lego jangkar di Teluk Labuhan Amuk, Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, selanjutnya wisatawan diturunkan dari kapal pesiar dan diangkut menggunakan sekoci. Maka sekoci itulah yang nyandar di dermaga jetty ramdor. Proyek Dermaga Jetty Ramdor dan break water dibangun oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai. Pembangunannya berupa fasilitas Pelabuhan Laut Tanah Ampo Dermaga Pesiar Tanah Ampo, dananya bersumber dari APBN tahun 2017.

Sedangkan Dermaga Pesiar Tanah Ampo jauh sebelumnya dibangun diawali tahun 2006 dan mangkrak sejak tahun 2010. Dermaga Pesiar Tanah Ampo sepanjang 154 meter. “Walau dermaga jetty ramdor telah dibangun, belum juga bisa digunakan karena adanya sedimen cukup dalam," katanya. Di samping itu, sejak tahun 2010, tidak ada lagi kapal pesiar yang datang. Sehingga dua-duanya tidak berfungsi yakni dermaga pesiar dan dermaga jetty ramdor. *k16