Positif Corona, Anggota DPRD Jembrana Meninggal
I Ketut Suasana yang miliki riwayat penyakit jantung dan paru dirujuk ke RSUD Buleleng, Senin (15/2). Terdeteksi positif Covid-19 berdasar rapid test antigen dan swab saat hendak kunker ke luar daerah.
NEGARA, NusaBali
Pandemi Covid-19 kembali menelan korban jiwa. Teranyar, anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDI Perjuangan, I Ketut Suasana, meninggal dunia dalam status terkonfirmasi positif Covid-19. Suasana menghembuskan napas terakhirnya dalam perawatan di RSUD Buleleng, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Sabtu (20/2) dini hari pukul 02.00 Wita.
Suasana diketahui positif Covid-19 pada Jumat (12/2) lalu. Anggota DPRD Jembrana asal Desa Baluk, Kecamatan Negara, ini terdeteksi positif Covid-19 berdasar hasil tes swab PCR setelah diketahui reaktif berdasar hasil rapid test antigen saat hendak mengikuti kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah. Begitu terkonfirmasi positif Covid-19, Suasana sempat menjalani isolasi di hotel di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Namun karena ada keluhan demam dan sesak napas, Suasana pun dirujuk ke RSUD Negara pada Sabtu (13/2).
Sempat 2 hari menjalani perawatan di RSUD Negara, Suasana yang kondisinya semakin memburuk dengan ada riwayat penyakit jantung dan paru, akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng, Senin (15/2). Namun setelah 5 hari menjalani perawatan di RSUD Buleleng, nyawanya sudah tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 02.00 Wita.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, mengatakan belum dapat memastikan dari mana Suasana terpapar Covid-19. Namun dari hasil tracing kontak sebelumnya, ada anggota keluarganya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. “Meninggalnya benar positif Covid-19. Saya dengar beliau juga ada penyakit jantung dan paru,” ucap Arisantha.
Saat ini, kata Arisantha, jasad almarhum masih dititipkan di RSUD Buleleng. Rencananya jasad almarhum akan dikremasi di Buleleng. “Informasi dari keluarga akan dikremasi di Buleleng,” ujarnya.
Sebelum meninggal, kondisi almarhum Suasana sempat membaik dan rencananya diterapi Gammaraas pada Sabtu (20/2).
Direktur RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, mengungkapkan berdasarkan catatan rekam medis, kondisi kesadaran almarhum Suasana masih cukup baik. Namun saturasi pasien menurun hingga 80 persen dan pasien mengalami apnea atau napasnya berhenti tiba-tiba, sehingga akan dilakukan prosedur intubasi oleh petugas medis.
Bahkan, petugas medis yang merawat almarhum Suasana juga sempat akan memasangkan selang bantuan alat napas dengan seizin almarhum yang masih dalam kondisi sadar. Saat mempersiapkan alat tersebut, almarhum tiba-tiba berhenti napasnya.
“Px (pasien) masih bisa merespons dan px sendiri yang acc intubasi,” kata dr Arya Nugraha.
Dia menambahkan, sejatinya plasma konvalesen di Denpasar telah disiapkan untuk terapi pada almarhum Suasana. Pihak keluarga almarhum sudah mengirimkan sampel darah. Almarhum juga dinyatakan sudah siap masuk ke Gammaraas ketiga pada Sabtu kemarin, karena pasien mengaku kondisinya semakin membaik pasca Gammaraas kedua.
Namun, lanjut dr Arya Nugraha, kondisi almarhum Suasana menurun hingga dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis, sebelum dilakukan terapi Gammaraas ketiga dengan plasma konvalesen. “Kami menerima informasi dari petugas medis jaga malam, pasien meninggal sekitar pukul 02.00 Wita Sabtu dini hari,” tutur dr Arya Nugraha.
Di jajaran anggota DPRD Jembrana, almarhum Suasana termasuk salah satu new comer. Sebelum menduduki kursi DPRD Jembrana, Suasana adalah mantan Perbekel Baluk selama dua periode (2007-2013 dan 2013-2019). Saat tarung di Pileg 2019 lalu, Suasana mempertaruhkan hampir setahun sisa jabatannya sebagai perbekel. Di struktur partai, Suasana yang juga tergolong kader anyar di PDIP dipercaya menjabat Bendahara PAC PDIP Kecamatan Negara.
Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan menyatakan sangat kehilangan atas meninggalnya I Ketut Suasana. Menurutnya, Suasana merupakan kader muda potensial di PDIP. Karena itu, saat Suasana mendaftar sebagai bakal calon DPRD Jembrana lewat PDIP, dirinya langsung menerimanya. Hasilnya, meski termasuk calon new comer, Suasana lolos dalam tarung Pileg 2019. “Memang saya ajak membesarkan partai, karena memang potensial. Orangnya juga visioner, dan sering saya ajak diskusi,” ujar Kembang Hartawan.
Begitu Suasana lolos sebagai anggota Dewan Jembrana, Kembang Hartawan mengaku terus memepet yang bersangkutan untuk memberikan bimbingan. Terutama menanamkan ideologi Pancasila, militansi partai, serta cara-cara kerja sesuai ideologi kepartaian. “Saya sering diskusi empat mata dengan Sana (panggilan akrabnya kepada Suasana). Memang saya terus dekati. Saya tidak mau kader-kader yang potensial lepas dari PDIP. Kami sering sharing dan cerita-cerita untuk semakin membesarkan PDIP,” ucap Kembang Hartawan.
Kembang Hartawan menambahkan, Suasana juga adalah salah satu sosok andalan dalam hal berdiplomasi di dewan. Hal itu lantaran Suasana mempunyai ilmu public speaking yang bagus dan menguasai berbagai bahasa. Suasana juga sosok yang menguasai berbagai ilmu kesenian, khususnya kesenian-kesenian Bali, seperti makakawin, makidung, nopeng, magambel, dan lainnya.
“Karena sangat memahami betul di bidang kesenian, dia juga kita andalkan setiap partai membuat kegiatan kesenian dan kebudayaan. Seperti ketika membuat lomba makakawin, lomba membaca puisi, dia yang menjadi ketua panitia,” kata Kembang Hartawan.
Meski termasuk kader baru di PDIP, kata Kembang Hartawan, Suasana sangat cepat beradaptasi dengan kader-kader senior. Keberadaan Suasana pun diterima baik oleh kader-kader senior. “Orangnya sangat disiplin. Adaptasi cepat. Sangat menghargai kader-kader senior. Tunduk terhadap partai, organisasi. Apapun keputusan partai, diikuti. Itu juga karena saya bimbing. Sepahit apapun keputusan partai, harus kita terima,” tandas Kembang Hartawan.
Kembang Hartawan menceritakan, beberapa waktu sebelumnya sempat ngobrol seputar kekalahan PDIP di Pilkada Jembrana 2020. Susana juga menanyakan kepada dirinya apakah berencana kembali maju sebagai cabup di pilkada mendatang. Namun, Kembang Hartawan menegaskan kepada Suasana jika semua tergantung keputusan partai. Tidak bisa mencalonkan diri sesuai keinginan pribadi. “Saya bilang, siapapun yang ditugaskan partai, harus didukung. Termasuk saya bilang, Anda kalau popularitas dan elektabilitas besar, bisa Anda yang dipasang. Semua kembali ke keputusan partai,” ungkapnya.
Saat mendengar kabar Suasana terpapar Covid-19 dengan mengalami gejala berat hingga dibawa ke rumah sakit, Kembang Hartawan mengaku terus mengontrol perkembangan kondisi Suasana. Dirinya sempat video call dengan Suasana yang juga dirawat hingga memakai ventilator. “Saya kawal betul pas tahu dia sakit. Kita berusaha agar tertolong, tetapi takdir berkata lain. Saya dan teman-teman sedih begitu dengar dia meninggal,” ujarnya.
Kembang menyatakan sudah mendapat informasi jika jenazah almarhum akan dikremasi di Buleleng pada Soma Wage Kulantir, Senin (22/2) besok. Jika diperbolehkan, dirinya berencana menengok proses kremasi almarhum.
Sementara itu, rumah duka di Desa Baluk pada Sabtu siang kemarin tampak sepi. Di depan gerbang rumah almarhum, tampak selembar kertas bertulisan ‘Isolasi Mandiri Covid-19’. Informasi salah seorang tetangga sebelah rumah almarhum, keluarga almarhum yang juga diketahui terkonfirmasi Covid-19 masih diisolasi. Di rumah almarhum hanya ada salah satu anaknya. Sementara istri almarhum disebutkan masih berada di RSUD Buleleng. *ode, m
Suasana diketahui positif Covid-19 pada Jumat (12/2) lalu. Anggota DPRD Jembrana asal Desa Baluk, Kecamatan Negara, ini terdeteksi positif Covid-19 berdasar hasil tes swab PCR setelah diketahui reaktif berdasar hasil rapid test antigen saat hendak mengikuti kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah. Begitu terkonfirmasi positif Covid-19, Suasana sempat menjalani isolasi di hotel di Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana. Namun karena ada keluhan demam dan sesak napas, Suasana pun dirujuk ke RSUD Negara pada Sabtu (13/2).
Sempat 2 hari menjalani perawatan di RSUD Negara, Suasana yang kondisinya semakin memburuk dengan ada riwayat penyakit jantung dan paru, akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng, Senin (15/2). Namun setelah 5 hari menjalani perawatan di RSUD Buleleng, nyawanya sudah tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 02.00 Wita.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, saat dikonfirmasi Sabtu kemarin, mengatakan belum dapat memastikan dari mana Suasana terpapar Covid-19. Namun dari hasil tracing kontak sebelumnya, ada anggota keluarganya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. “Meninggalnya benar positif Covid-19. Saya dengar beliau juga ada penyakit jantung dan paru,” ucap Arisantha.
Saat ini, kata Arisantha, jasad almarhum masih dititipkan di RSUD Buleleng. Rencananya jasad almarhum akan dikremasi di Buleleng. “Informasi dari keluarga akan dikremasi di Buleleng,” ujarnya.
Sebelum meninggal, kondisi almarhum Suasana sempat membaik dan rencananya diterapi Gammaraas pada Sabtu (20/2).
Direktur RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha, mengungkapkan berdasarkan catatan rekam medis, kondisi kesadaran almarhum Suasana masih cukup baik. Namun saturasi pasien menurun hingga 80 persen dan pasien mengalami apnea atau napasnya berhenti tiba-tiba, sehingga akan dilakukan prosedur intubasi oleh petugas medis.
Bahkan, petugas medis yang merawat almarhum Suasana juga sempat akan memasangkan selang bantuan alat napas dengan seizin almarhum yang masih dalam kondisi sadar. Saat mempersiapkan alat tersebut, almarhum tiba-tiba berhenti napasnya.
“Px (pasien) masih bisa merespons dan px sendiri yang acc intubasi,” kata dr Arya Nugraha.
Dia menambahkan, sejatinya plasma konvalesen di Denpasar telah disiapkan untuk terapi pada almarhum Suasana. Pihak keluarga almarhum sudah mengirimkan sampel darah. Almarhum juga dinyatakan sudah siap masuk ke Gammaraas ketiga pada Sabtu kemarin, karena pasien mengaku kondisinya semakin membaik pasca Gammaraas kedua.
Namun, lanjut dr Arya Nugraha, kondisi almarhum Suasana menurun hingga dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis, sebelum dilakukan terapi Gammaraas ketiga dengan plasma konvalesen. “Kami menerima informasi dari petugas medis jaga malam, pasien meninggal sekitar pukul 02.00 Wita Sabtu dini hari,” tutur dr Arya Nugraha.
Di jajaran anggota DPRD Jembrana, almarhum Suasana termasuk salah satu new comer. Sebelum menduduki kursi DPRD Jembrana, Suasana adalah mantan Perbekel Baluk selama dua periode (2007-2013 dan 2013-2019). Saat tarung di Pileg 2019 lalu, Suasana mempertaruhkan hampir setahun sisa jabatannya sebagai perbekel. Di struktur partai, Suasana yang juga tergolong kader anyar di PDIP dipercaya menjabat Bendahara PAC PDIP Kecamatan Negara.
Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan menyatakan sangat kehilangan atas meninggalnya I Ketut Suasana. Menurutnya, Suasana merupakan kader muda potensial di PDIP. Karena itu, saat Suasana mendaftar sebagai bakal calon DPRD Jembrana lewat PDIP, dirinya langsung menerimanya. Hasilnya, meski termasuk calon new comer, Suasana lolos dalam tarung Pileg 2019. “Memang saya ajak membesarkan partai, karena memang potensial. Orangnya juga visioner, dan sering saya ajak diskusi,” ujar Kembang Hartawan.
Begitu Suasana lolos sebagai anggota Dewan Jembrana, Kembang Hartawan mengaku terus memepet yang bersangkutan untuk memberikan bimbingan. Terutama menanamkan ideologi Pancasila, militansi partai, serta cara-cara kerja sesuai ideologi kepartaian. “Saya sering diskusi empat mata dengan Sana (panggilan akrabnya kepada Suasana). Memang saya terus dekati. Saya tidak mau kader-kader yang potensial lepas dari PDIP. Kami sering sharing dan cerita-cerita untuk semakin membesarkan PDIP,” ucap Kembang Hartawan.
Kembang Hartawan menambahkan, Suasana juga adalah salah satu sosok andalan dalam hal berdiplomasi di dewan. Hal itu lantaran Suasana mempunyai ilmu public speaking yang bagus dan menguasai berbagai bahasa. Suasana juga sosok yang menguasai berbagai ilmu kesenian, khususnya kesenian-kesenian Bali, seperti makakawin, makidung, nopeng, magambel, dan lainnya.
“Karena sangat memahami betul di bidang kesenian, dia juga kita andalkan setiap partai membuat kegiatan kesenian dan kebudayaan. Seperti ketika membuat lomba makakawin, lomba membaca puisi, dia yang menjadi ketua panitia,” kata Kembang Hartawan.
Meski termasuk kader baru di PDIP, kata Kembang Hartawan, Suasana sangat cepat beradaptasi dengan kader-kader senior. Keberadaan Suasana pun diterima baik oleh kader-kader senior. “Orangnya sangat disiplin. Adaptasi cepat. Sangat menghargai kader-kader senior. Tunduk terhadap partai, organisasi. Apapun keputusan partai, diikuti. Itu juga karena saya bimbing. Sepahit apapun keputusan partai, harus kita terima,” tandas Kembang Hartawan.
Kembang Hartawan menceritakan, beberapa waktu sebelumnya sempat ngobrol seputar kekalahan PDIP di Pilkada Jembrana 2020. Susana juga menanyakan kepada dirinya apakah berencana kembali maju sebagai cabup di pilkada mendatang. Namun, Kembang Hartawan menegaskan kepada Suasana jika semua tergantung keputusan partai. Tidak bisa mencalonkan diri sesuai keinginan pribadi. “Saya bilang, siapapun yang ditugaskan partai, harus didukung. Termasuk saya bilang, Anda kalau popularitas dan elektabilitas besar, bisa Anda yang dipasang. Semua kembali ke keputusan partai,” ungkapnya.
Saat mendengar kabar Suasana terpapar Covid-19 dengan mengalami gejala berat hingga dibawa ke rumah sakit, Kembang Hartawan mengaku terus mengontrol perkembangan kondisi Suasana. Dirinya sempat video call dengan Suasana yang juga dirawat hingga memakai ventilator. “Saya kawal betul pas tahu dia sakit. Kita berusaha agar tertolong, tetapi takdir berkata lain. Saya dan teman-teman sedih begitu dengar dia meninggal,” ujarnya.
Kembang menyatakan sudah mendapat informasi jika jenazah almarhum akan dikremasi di Buleleng pada Soma Wage Kulantir, Senin (22/2) besok. Jika diperbolehkan, dirinya berencana menengok proses kremasi almarhum.
Sementara itu, rumah duka di Desa Baluk pada Sabtu siang kemarin tampak sepi. Di depan gerbang rumah almarhum, tampak selembar kertas bertulisan ‘Isolasi Mandiri Covid-19’. Informasi salah seorang tetangga sebelah rumah almarhum, keluarga almarhum yang juga diketahui terkonfirmasi Covid-19 masih diisolasi. Di rumah almarhum hanya ada salah satu anaknya. Sementara istri almarhum disebutkan masih berada di RSUD Buleleng. *ode, m
1
Komentar