Distan Harap Bentuk Kelompok Tani
Pandemi, Petani di Tabanan Menjamur
TABANAN, NusaBali
Dampak dari pandemi Covid-19 membuat masyarakat beralih pekerjaan.
Pekerjaan bertani pun menjamur. Agar mereka mendapat bantuan, Dinas Pertanian Tabanan mengharapkan para petani tersebut membentuk kelompok tani.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana mengakui pelaku tani di tengah pandemi Covid-19 bertambah. Mereka yang beralih ke pertanian adalah pekerja pariwisata yang dirumahkan. "Kami prediksi bertambahnya puluhan, mereka di antaranya merupakan kelompok petani sayur dan kelompok ternak, " ujarnya, Minggu (21/2).
Jelas Budana, Dinas Pertanian belum punya program bantuan menyasar perorangan. Agar pertanian tetap dilirik pasca pandemi, dia mengharapkan agar petani membuat kelompok tani. Atau, bisa bergabung ke kelompok yang sudah ada agar bisa terbantu program dari pusat.
Selama ini, lanjut dia, program bantuan pertanian dari pusat adalah menyasar kelompok atau bukan per orangan. Pembentukan kelompok ini khususnya berlaku bagi pelaku usaha tani di luar budi daya padi. ‘’Karena selama ini di usaha padi sudah diwadahi dalam bentuk lembaga subak,” ujarnya.
Jelas Budana, pembentukan kelompok tani ini harus terdaftar di Pusat Sistem Penyuluhan (Sinluh) Kementerian Pertanian. Nantinya dalam membentuk kelompok ini disertai dengan bentuk program yang dibuat. Kemudian akan masuk ke dinas terkait di provinsi, pemerintah pusat. "Bila sudah ada jawaban dari pemerintah pusat bahwa kelompok tersebut sudah terdaftar. Setelah itu, baru kelompok tersebut bisa disasar dalam bentuk bantuan,” bebernya.
Lanjut dia, selama ini bantuan tersebut ada beragam komoditi yang disesuaikan dengan potensi daerah. Seperti pengembangan tanaman cabai, bawang merah, bawang putih hingga pengembangan tanaman sayur.
Guna mencegah anjloknya harga jual hasil pertanian, kelompok tani ini diharapkan bisa mengatur masa tanam dan melirik penjualan dalam bentuk olahan. Selain itu, Pemkab Tabanan melalui Dinas Ketahanan Pangan juga memfasilitasi dengan program pengolahan pangan. "Dengan kondisi ini kami harapkan bisa memberi nilai lebih kepada produsen atau petani saat ini," tandas Budana. *des
1
Komentar