Surya Sahetapy Berharap Bahasa Isyarat masuk Kurikulum Nasional
DENPASAR, NusaBali.com
Di tengah keterbatasan indera pendengaran, Surya Sahetapy berhasil menuntaskan studi di Rochester Institute Technology, New York, Amerika Serikat pada tahun 2020 lalu. Pengalaman Surya Sahetapy menyelesaikan studi itu dipaparkan dalam grand launching secara virtual aplikasi Hear Me, Minggu (21/2/2021).
Putra bungsu mantan pasangan Ray Sahetapy dan Dewi Yull ini membagikan pengalamannya mendapatkan akses pendidikan tinggi meskipun dirinya penyandang tuna rungu. “Di kampus saya, saya mendapatkan banyak pengalaman yang menarik dan diberikan akses yang sangat baik,” jelas Surya melalu terjemahan bahasa isyarat dari Juru Bahasa Isyarat yang disediakan dalam acara tersebut.
Surya juga menyatakan bahwa bahasa isyarat penting untuk dipelajari oleh teman tuli ataupun teman dengar. Ia lalu mengajak untuk belajar bahasa isyarat karena bahasa isyarat bisa dimengerti dengan mudah dan dipakai di berbagai negara. “Bahasa isyarat membantu kemampuan untuk otak kita berkembang. Selain itu, bahasa isyarat membuat kita berekspresi dan dengan ekspresi membuat kita awet muda. Lalu, bahasa isyarat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan lebih luas. Saya harap dan terus mendukung agar bahasa isyarat bisa masuk dalam kurikulum nasional,” ujar Surya dalam webinar launching aplikasi Hear Me tersebut.
Hear Me sendiri adalah digital start-up di sektor sosial untuk menjembatani komunikasi antara teman tuli dan teman dengar yang diinisiasi oleh mahasiswa jurusan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB).*
Surya juga menyatakan bahwa bahasa isyarat penting untuk dipelajari oleh teman tuli ataupun teman dengar. Ia lalu mengajak untuk belajar bahasa isyarat karena bahasa isyarat bisa dimengerti dengan mudah dan dipakai di berbagai negara. “Bahasa isyarat membantu kemampuan untuk otak kita berkembang. Selain itu, bahasa isyarat membuat kita berekspresi dan dengan ekspresi membuat kita awet muda. Lalu, bahasa isyarat memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan lebih luas. Saya harap dan terus mendukung agar bahasa isyarat bisa masuk dalam kurikulum nasional,” ujar Surya dalam webinar launching aplikasi Hear Me tersebut.
Hear Me sendiri adalah digital start-up di sektor sosial untuk menjembatani komunikasi antara teman tuli dan teman dengar yang diinisiasi oleh mahasiswa jurusan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB).*
1
Komentar