Badung Fokus Tuntaskan Vaksinasi Nakes
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung, akan fokus menuntaskan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendukung yang bertugas di rumah sakit, sebelum nantinya berlanjut ke vaksinasi tahap kedua untuk petugas pelayanan publik.
Tercatat, ada sekitar 1.300 orang nakes di Badung yang belum mendapat vaksinasi Covid-19. “Dari catatan kami, ada sebanyak 1.300 nakes yang belum divaksin di Badung. Ada yang karena ditunda (ada komorbid, sempat sakit, atau tensi tinggi, Red), ada juga yang memang belum sempat divaksin,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan, dr I Nyoman Gunarta ditemui Senin (22/2).
Karena itu, Badung akan mengusulkan sebanyak 2.600 dosis vaksin untuk menuntaskan vaksinasi nakes. “Sementara ini baru 2.600 dosis yang akan kami usulkan,” imbuhnya.
Birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, itu menjelaskan 1.300 nakes yang belum mendapatkan vaksin antara lain dokter, perawat, bidan, petugas kesehatan lingkungan, dan yang lainnya. Termasuk juga tenaga pendukung yang bekerja di rumah sakit seperti, clening service, pegawai rumah sakit, hingga tenaga keamanan. “Hingga saat ini baru kami buatkan surat pengajuan. Kemungkinan jika sudah selesai di provinsi, kami langsung lakukan pengambilan vaksinnya,” kata dr Gunarta.
Mantan Dirut RSD Mangusada tersebut menambahkan, per Minggu (21/2), Provinsi Bali kembali menerima sebanyak 130.300 dosis vaksin. Kedatangan vaksin tersebut, sesuai dengan arahan pusat, akan diperuntukkan untuk menuntaskan pelaksanaan vaksin nakes dan lansia. “Tadi juga ada rapat melalui metting zoom. Vaksin yang datang ke Bali itu hanya untuk menuntaskan vaksinasi nakes dan para lansia,” jelas dr Gunarta.
Sementara itu, untuk vaksinasi Covid-19 tahap dua akan menyasar lansia terlebih dahulu. “Namun, untuk di Badung, belum bisa dilaksanakan, karena dari hasil koordinasi dengan pemerintah pusat, tahap awal vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Bali akan difokuskan di Kota Denpasar,” kata dr Gunarta lagi.
Lebih lanjut dr Gunarta mengatakan, Badung saat ini tengah melakukan pendataan jumlah lansia dan petugas pelayanan publik sebagai persiapan vaksinasi tahap dua. Ada 12 sektor yang akan disasar, di antaranya lansia, pedagang di pasar, TNI/Polri, ASN, tokoh agama, dan yang lainnya, termasuk wartawan yang bertugas di Badung. Hitungan awal, 120 ribu orang pelayan publik ditarget mendapatkan vaksin Covid-19. “Jadi, hari ini kami baru bersurat kepada pihak terkait, sehingga kami kumpulkan datanya dulu. Data awal ada sebanyak 120.000 orang, dan kini masih dalam tahap pencocokan data,” katanya.
Di sisi lain, skenario vaksinasi tahap dua juga akan diatur sedemikian rupa. Mengingat dalam vaksinasi tahap dua nanti jumlah sasarannya lebih banyak. Misalnya vaksinasi untuk TNI-POLRI akan berbeda penanganannya dengan vaksinasi lansia. “Untuk vaksin pada aparat TNI/ Polri bisa dilaksanakan lebih cepat, karena mereka sudah tau dan siap untuk divaksin. Berbeda dengan para lansia yang tingkat pengetahuannya berbeda, sehingga penanganannya beda, mungkin kami yang akan turun langsung menemui lansia tersebut,” kata dr Gunarta.
Sementara untuk faskes (fasilitas kesehatan) yang disiapkan melakukan vaksinasi Covid-19 tahap dua di Badung, kata Gunarta, saat ini sudah ada sebanyak 27 faskes. Tidak menutup kemungkinan akan membuka lagi untuk yang mau bergabung, namun tetap mengikuti skenario yang sudah dirancang.
“Faskes sekarang, semua rumah sakit yang ada di Badung, puskesmas, maupun klinik-klinik yang ada di Badung. Namun, untuk lansia, tidak mungkin dilaksanakan di faskes, mungkin skenarionya kami laksanakan di balai banjar, petugas fakesnya kami ajak ke sana untuk membantu,” kata dr Gunarta. *ind
Komentar