Pengrajin Tenun Sambut Baik SE Gubernur
BANGLI, NusaBali
Gubernur Bali I Wayan Koster terbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 04 Tahun 2021 tentang penggunaan kain tenun endek Bali/kain tradisional Bali.
SE Gubernur Bali ini mendapat dukungan dari pengrajin. Pengrajin tenun di Bangli terbilang minim sekitar 30 orang. Salah seorang pengrajin tenun, Ida Dewa Gede Giri Arta sangat mendukung SE penggunaan endek setiap hari Selasa. Diharapkan dengan dikeluarkannya SE ini, berbanding lurus dengan dukungan pada para pengrajin, terutama yang fakum di tengah pandemi Covid-19. Pria yang akrab disapa Gung Giri ini mengungkapkan, pengrajin tenun di Bangli jumlahnya sedikit, belum lagi pengrajin minim produksi saat pandemi Covid-19. “Harapan kami dengan SE Gubernur Bali para perajin di Bangli bisa berkembang,” ungkapnya Selasa (23/2).
Dewa Gede Giri Arta mengaku tidak takut bersaing walaupun jumlah pengrajin di Bangli bertambah. “Saya tidak merasa tersaingi, justru bagus jika berkembang tenun di Bangli,” sebutnya. Menurut Gung Giri yang juga kader PDIP ini, kain yang dihasilkan dipasarkan wilayah Bangli dan Denpasar. Harga yang ditawarkan Rp 100 ribu hingga Rp 190 ribu per meter.
Pengrajin asal Puri Bukit, Kelurahan Cempaga ini mengajak 10 orang penenun usia tua. Dalam sehari satu penenun bisa menghasilkan sekitar 2,5 meter kain. Diakui untuk saat ini belum bisa pencelupan karena belum memiliki tenaga ahli. “Pembuatan kain, meliputi tahap pencelupan, desain, dan tenun. Pencelupan belum bisa dilakukan karena kekurangan tenaga. Pencelupan kami lakukan di Klungkung,” akunya. Dewa Gede Giri Arta berharap ada tindak lanjut sehingga generasi muda berminat menekuni dunia tenun. *esa
1
Komentar