Pemerintah 'Pepet' Tesla
Ajak kerja sama untuk kembangkan industri EV battery di Indonesia
JAKARTA, NusaBali
Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah
masih terus berupaya melakukan kerja sama terkait industri electronic
vehicles (EV) battery dengan beberapa perusahaan terkemuka di dunia.
Salah satu perusahaan yang terus diupayakan pemerintah dan untuk diajak
bekerja sama, yakni Tesla dari Amerika Serikat (AS).
“Kami juga terus mengadakan pembicaraan dengan beberapa perusahaan besar lainnya dari Jepang, Amerika, termasuk yang sering dibicarakan di publik yaitu Tesla,” ujar Erick dalam sebuah webinar,seperti dilansir kompas.com, Selasa (23/3).
Mantan bos Inter Milan itu menambahkan, hingga saat ini baru ada dua perusahaan yang telah menunjukan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan industri EV battery di Tanah Air.
“Alhamdulillah sudah mendapat kesepakatan, kita menandatangani perjanjian kerja sama EV Battery konsorsium BUMN yang di bawah Pertamina, PLN, dan tentu MIND ID Holding pertambangan untuk membuat EV Battery di Indonesia bersama CATL dan LG Chem,” kata Erick.
Erick menuturkan, Indonesia merupakan salah satu negara produsen terbesar bahan baku EV battery. Atas dasar itu, Indonesia sudah sewajarnya mengembangkan potensi tersebut. Hal ini dilakukan agar ke depannya Indonesia tak hanya menjadi market bagi negara lain.
“Kita salah satu produsen nikel terbesar, kita juga salah satu terbesar produsen boxit dan lain-lain. Karena itu kita melihat dari komponen-komponen dasar makanya kita dengan agresif dan alhamdulillah sudah mendapat kesepakatan,” ucap dia.
Menurut Erick, Indonesia berpeluang menjadi pemain besar di industri baterai kendaraan listrik ini. Jika hal tersebut terwujud, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Sebelumnya, Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, tertarik membangun pabrik mobil listrik di India. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan.
Hal itu memunculkan tanya bagaimana nasib negosiasi Tesla dengan pemerintah Indonesia. Sebab sebelumnya, Tesla sudah mengirim proposal ketertarikan investasi ke pemerintah.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto memastikan negosiasi dengan Tesla tetap berjalan. Namun ia enggan bembeberkan perkembangan negosiasi tersebut, termasuk terkait ketertarikan Tesla membangun energy storage system (ESS) di Indonesia. "Maaf saya ada Non-Disclosure Agreement. Tidak bisa disclose apa-apa," kata Seto, Kamis (18/2). *
1
Komentar