10 Desa dan Kelurahan di Badung Masuk Zona Merah
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung, akan kembali menguatkan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat pasien kasus positif Covid-19, terutama pada desa atau kelurahan yang berstatus zona merah.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Badung, ada 10 desa dan kelurahan di Badung yang masuk kategori zona merah.
Kadiskes Badung dr Nyoman Gunarta, mengatakan 10 wilayah yang masuk zona merah antara lain Desa Blahkiuh dan Desa Darmasaba di Kecamatan Abiansemal, Desa Penarungan dan Kelurahan Lukluk di Kecamatan Mengwi, Kelurahan Benoa, Desa Ungasan, dan Kelurahan Jimbaran di Kecamatan Kuta Selatan, serta Kelurahan Kerobokan Kaja, Kelurahan Kerobokan Kelod dan Desa Dalung di Kecamatan Kuta Utara.
Menurut dr Gunarta, pada wilayah yang masuk zona merah wajib melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dengan ketat. Desa atau kelurahan yang masuk zona merah, wajib melaksanakan poin-poin dalam PPKM mikro secara ketat, antara lain warung makan hanya boleh sampai pukul 21.00 Wita, perluasan tracing yaitu 20 sampai 30 tracing setiap satu kasus terkonfirmasi Covid-19, serta pemberlakuan karantina untuk yang kontak erat, dan kegiatan keagamaan maksimal pelaksana upacaranya 50 orang.
“Saat ada terkonfirmasi positif Covid-19, kami langsung lakukan tracing dengan melakukan rapid antigen di wilayah tersebut. Kami masih banyak punya rapid antigen, sehingga jika dari hasil tracing ada yang positif, kami juga akan lakukan karantina terpusat di salah satu hotel yang sudah kami siapkan,” kata dr Gunarta, Jumat (24/2).
Sasaran pertama yang akan dilakukan penguatan tracing, yakni wilayah Dalung, Kecamatan Kuta Utara. Mantan Dirut RSD Mangusada, itu beralasan wilayah Dalung merupakan wilayah padat penduduk dan rumahnya sangat berdekatan. “Mungkin kami akan turun ke Dalung dulu. Nanti, kami bekerja sama dengan tim yustisi bersama staf desa yang bertugas di Posko. Dalung ini wilayah padat penduduk, sehingga penyebarannya pasti cepat. Kami tidak mau melakukan karantina mandiri, untuk mengantisipasi kluster keluarga semakin bertambah,” kata dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Badung ini. *ind
1
Komentar