SMPN 13 Denpasar Sering Kebanjiran, Dinas PUPR Tak Miliki Anggaran
Atasi Banjir Perlu Menimbun Halaman
DENPASAR, NusaBali
SMPN 13 Denpasar yang berlokasi di Desa Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, jadi langganan banjir setiap musim penghujan.
Saat musim hujan, air memenuhi halaman sekolah karena saluran drainase sempit dan gedung sekolah berada di tengah persawahan yang masih produktif. Sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar tidak mempunyai anggaran untuk penanganan, karena anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Kota Denpasar Agus Sudarmo saat dikonfirmasi, Rabu (24/2), mengatakan SMPN 13 Denpasar secara fisik sejak dibangun tidak ada bermasalah. Tetapi yang bermasalah saluran drainase di saat musim penghujan yang mengakibatkan halaman sekolah selalu tergenang air bahkan sempat terjadi banjir.
Banjir terjadi karena kurangnya serapan tanah di halaman sekolah. Sebab, sekolah tersebut dibangun di atas tanah persawahan yang masih produktif. Ditambah saluran drainase yang sempit di seputaran sekolah mengakibatkan pembuangan air terhambat.
Agus Sudarmo mengatakan, satu-satunya kendala yang dialami SMPN 13 Denpasar adalah saat musim penghujan. Langkah yang perlu dilakukan adalah pengurukan kembali dan menaikkan posisi halaman. “Posisinya harus dinaikkan dan dilakukan pengurukan lagi, baru bisa hilang banjirnya. Karena posisinya nanti bisa lebih tinggi dari yang sekarang,” kata Agus Sudarmo.
Menurut Agus Sudarmo, kendala yang dihadapi sekarang masalah anggaran. Rencana proses pembangunan tahap kedua untuk SMPN 13 Denpasar ditiadakan di 2021. Sebab, anggaran sudah difokuskan ke penanganan Covid-19 yang membuat seluruh pembangunan besar di Kota Denpasar ditiadakan. Solusi yang ditempuh Dinas PUPR hanya dengan melakukan penggelontoran. “Untungnya sekarang belum ada belajar tatap muka. Jadi kita masih bisa penggelontoran dulu. Dana tidak ada, jadi susah mau mengambil keputusan,” tandasnya. *mis
1
Komentar