Ratusan KK di Bondalem Tunggu Sumur Bor
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 300 KK warga Banjar Dinas Selombo Desa Bondalem Kecamatan Tejakula Buleleng saat ini masih kesulitan mendapatkan akses air bersih.
Mereka selama ini memanfaatkan air tadah hujan atau membeli air dengan harga yang cukup mahal. Proyek pembangunan sumur bor dari Pemerintah Provinsi Bali yang tertunda karena pandemi diharapkan dapat dilanjutkan tahun ini.
Kelian Banjar Dinas Selombo Desa Bondalem, Komang Adi Artanayasa Rabu (24/2) kemarin mengatakan ratusan KK di Banjar Dinas Selombo selama ini belum dapat menikmati layanan air bersih hingga ke rumah-rumah mereka. Sejumlah warga yang ekonominya lebih mampu biasanya membeli air melalui pipa jaringan pribadi dengan harga yang cukup tinggi. Yakni 8 kubik dalam satu malam seharga Rp 150 ribu.
Sedangkan bagi warga yang ekonomi menengah ke bawah akan memilih mencari air di pusat desa. Jarak tempuh kurang lebih 2 kilometer menggunakan jirigen dan diangkut menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki. Jika musim hujan seperti saat ini, warga banyak yang menampung air untuk keperluan sehari-hari. “Permasalahannya karena banjar dinas ini ada di ketinggian. kalau banjar dinas di bawah semuanya aman karena sudah ada 5 sumur bor yang dikelola UPS air minum desa,” jelasnya.
Lalu pada tahun 2020 lalu, sebenarnya Desa Bondalem sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali, untuk pembangunan sumur bor di banjar dinas Selombo. Proyek senilai Rp 1,8 miliar itu pun sudah dikerjakan dengan pengeboran, namun nampaknya belum berhasil. Rekanan sudah menggali sedalam 125 meter ke dalam tanah namun belum ada air yang muncul.
“Bantuan dari pak gubernur melalu Dinas PUTR Bali sudah dikerjakan untuk pengeboran sumur bor ditambah sepertiga jaringan distribusi. Tetapi 125 meter kedalaman yang sudah digali belum tembus, karena perkiraan air ada pada kepadaman 150 meter,” jelas Artanayasa.
Pemerintah Desa Bondalem pun kembali mengajukan proposal kepada Gubernur Bali I Wayan Koster untuk melanjutkan proyek pembangunan sumur bor sekaligus menuntaskan jaringan distribusi air sepanjang 5 kilometer. “Mudah-mudahan pandemi cepat berlalu, sehingga proposal yang kami ajukan bisa diwujudkan untuk akses air bersih warga kami disini,” harap Kelian Artanayasa. *k23
Komentar