DPC PDIP Tabanan Gagas Desain Endek Ciri Khas Kearifan Lokal
TABANAN, NusaBali
Menindaklanjuti SE Gubernur Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali, DPC PDIP Tabanan akan mengarahkan perajin membuat endek bermotif khas Tabanan mulai dari kopi dan padi.
Webinar pada Selasa (23/2) dihadiri Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan pengurus partai. Pada intinya mereka mendukung kebijakan pemakaian kain endek sebagai salah satu cara membangkitkan UMKM dan IKM di Bali khususnya Tabanan.
Sanjaya mengajukan permintaan kepada Gubernur Bali Wayan Koster agar memperhatikan penenun di Tabanan. Diharapkan perhatian terhadap UMKM dan IKM endek ini tidak hanya ditujukan ke bagain timur seperti Klungkung dan Karangasem. Sebab 500 tahun lalu raja-raja di Tabanan sudah mengenakan kain endek. Tabanan juga memiliki penenun namun baru di motif songket. Tetapi karena permintaan sekarang lesu membuat penenun endek di Tabanan mati suri.
Lantaran potensi sumber daya manusia telah dimiliki, Sanjaya bersama Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Tabanan akan komitmen membangkitkan perajin ini dan bisa membuat endek dengan berbagai motif. Bahkan dalam bayangannya, akan membuat ciri khas motif kearifan lokal Tabanan. Mulai dari motif berbentuk lumbung beras, kopi, Tanah Lot, Ulundanu Beratan, dan Jatiluwih.
"Langkah awal untuk mendukung perajin ini, saya siap akan order dan membeli. Untuk di DPC akan dibuatkan logo berisi motif, untuk kain endek di Pemkab Tabanan ditimbulkan dengan bunga sandat," tutur Sanjaya.
Webinar tersebut juga menghadirkan penenun dari Tabanan. Mereka tampak sumringah adanya aturan kebijakan mengenakan kain endek. Seperti yang diungkapkan Ketua Kelompok Penenun Cagcag Rambut Sedana I Kadek Darma Yasa di Desa Kebon Padangan, Kecamatan Pupuan. Karena saat ini baru bisa di motif songket, dengan adanya kebijakan menggunakan kain endek, mereka akan mulai belajar membuat motif endek. "Kami sekarang baru bisa membuat songket, belum bisa membuat endek, namun kami akan belajar," ujarnya. *des
1
Komentar