PDIP Karangasem Usul Sediakan Bahan Baku Agar Harga Endek Terjangkau
AMLAPURA, NusaBali
Ketua DPC PDIP Karangasem I Gede Dana didampingi Ketua DPRD I Wayan Suastika, dan anggota DPRD dari Fraksi PDIP bertekad memberdayakan masyarakat untuk pengadaan bahan baku kain endek.
Tujuannya agar mampu menekan biaya operasional perajin, dan harga kain endek bisa ditekan. Sehingga kain endek dari luar Bali tersisih.
Gede Dana memaparkan hal itu usai acara sosialisasi SE Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali atau Kain Tenun Tradisional Bali, di Sekretariat DPC DPIP Karangasem Jalan Ahmad Yani Amlapura, Selasa (23/2).
Dalam acara yang digelar secara virtual itu hadir pula Ketua DPRD I Wayan Suastika, Ketua Fraksi PDIP I Made Wirta, dan anggota DPRD Karangasem lainnya berjumlah 12 orang, semuanya mengenakan pakaian endek.
Gede Dana menyatakan jika bahan baku bisa diproduksi di Karangasem maka biaya produksi kain endek yang menggunakan ATBM (alat tenun bukan mesin) bisa ditekan, dan harga kain bisa lebih murah. "Jika bahan bakunya berupa benang sutra didatangkan dari luar Bali, harganya bisa dimainkan dan harga jual endek lebih mahal," kata Gede Dana.
Terlebih lagi di Karangasem tercatat 1.442 perajin kain endek, dengan terbitnya SE Gubernur Bali, sangat menguntungkan perajin, tenaga kerja, dan pengepul kain endek.
"Nanti kami keluarkan ketentuan, agar seluruh ASN dan anggota DPRD yang ke luar Bali wajib kenakan kain endek. Selain juga untuk beraktivitas di kantor," ujar Gede Dana.
Perajin I Ketut Patra dari Banjar Cegeng, Desa Kertabuana, Kecamatan Sidemen, mengaku sejak Covid-19, sebanyak 15 ATBM tidak beroperasi. "Saya mengalami masalah pemasaran, pasaran diganggu kain endek luar Bali," katanya.
Banyak perajin endek yang dipekerjakan kini beralih pekerjaan, ada sebagai buruh proyek, pekerja di pasar, dan lain-lain. "Adanya SE Gubernur Bali, saya kembali termotivasi untuk bangkit memasarkan kain endek," kata Ketut Patra. *k16
1
Komentar