Satpam Pelabuhan Gilimanuk Serbu Manajer Baru
Dari 25 Saptam saat ini, 10 di antaranya diisukan akan diganti orang baru yang dipersiapkan PT SPM.
NEGARA, NusaBali
Puluhan Satpam Pelabuhan Gilimanuk menggelar aksi damai di areal Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (24/11). Mereka mendesak dipertemukan dengan manajemen baru. Aksi ini dilatarbelakangi isu pemecatan Satpam oleh manajemen baru. Aksi para Satpam ini mendapat atensi dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk.
Satpam yang rata-rata sudah 8 tahun bekerja di Pelabuhan Gilimanuk ini mengaku hampir setiap tahun dihadapkan dengan pergantian manajemen perusahaan. Sebelumnya mereka yang berada di bawah PT Wira Buana Arum (WBA) yang kini digantikan PT Sandi Putra Makmur (SPM). Masuknya manajemen baru disertai dengan seleksi ulang tenaga Satpam yang mulai diterapkan sejak Kamis kemarin. Dalam seleksi ulang itu, muncul isu pergantian sejumlah Satpam.
Dari 25 Saptam saat ini, 10 di antaranya diisukan akan diganti orang baru yang dipersiapkan PT SPM. “Mudah-mudahan itu tidak benar. Intinya, kami berharap manajemen baru tidak main pecat sembarangan,” ujar salah satu Satpam Pelabuhan Gilimanuk, Ketut Budiasa. Para Satpam ini akhirnya dipertemukan dengan perwakilam PT SPM serta manajemen ASDP Pelabuhan Gilimanuk di Ruang Pertemuan VIP Pelabuhan Gilimanuk.
Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT SPM, Samsul Hidayat, mengatakan sebagai pemenang tender sengaja melakukan tes ulang untuk evaluasi tenaga kerja. Pihaknya mengaku ingin mengetahui potensi Satpam saat ini, tanpa ada maksud melakukan pemecatan. “Kami perlu cek apa sudah punya sertifikat sebagai Satpam. Juga perlu mengetahui orangnya dan bagaimana kerjanya,” ungkap Samsul Hidayat.
Dikatakan, tetap memprioritaskan tenaga Satpam saat ini, namun jika melanggar SOP pasti diberikan teguran. Jika teguran tidak mempan, bisa dilakukan pemecatan. “Wajar kami memberikan pembinaan, karena nama kami juga dipertaruhkan. Semua kami lakukan masih di batas kewajaran,” tandasnya.
Sementara Manajer Oprasional Pelabuhan Gilimanuk, Sugeng Purwono, mengatakan tak ada pemecatan Satpam lama. Menurutnya, jika belum memenuhi syarat saat seleksi ulang, mereka diberikan waktu melengkapi. “Semisal ada masalah, ya kami komunikasikan dengan rekanan penyedia jasa,” tandasnya. Sementara Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Anak Agung Gde Arka mengharapkan semua Satpam menjaga kondusitifitas wilayahnya. Jangan sampai melakukan tindakan bertentangan dengan hukum saat menyampaikan aspirasi. * ode
Puluhan Satpam Pelabuhan Gilimanuk menggelar aksi damai di areal Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (24/11). Mereka mendesak dipertemukan dengan manajemen baru. Aksi ini dilatarbelakangi isu pemecatan Satpam oleh manajemen baru. Aksi para Satpam ini mendapat atensi dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk.
Satpam yang rata-rata sudah 8 tahun bekerja di Pelabuhan Gilimanuk ini mengaku hampir setiap tahun dihadapkan dengan pergantian manajemen perusahaan. Sebelumnya mereka yang berada di bawah PT Wira Buana Arum (WBA) yang kini digantikan PT Sandi Putra Makmur (SPM). Masuknya manajemen baru disertai dengan seleksi ulang tenaga Satpam yang mulai diterapkan sejak Kamis kemarin. Dalam seleksi ulang itu, muncul isu pergantian sejumlah Satpam.
Dari 25 Saptam saat ini, 10 di antaranya diisukan akan diganti orang baru yang dipersiapkan PT SPM. “Mudah-mudahan itu tidak benar. Intinya, kami berharap manajemen baru tidak main pecat sembarangan,” ujar salah satu Satpam Pelabuhan Gilimanuk, Ketut Budiasa. Para Satpam ini akhirnya dipertemukan dengan perwakilam PT SPM serta manajemen ASDP Pelabuhan Gilimanuk di Ruang Pertemuan VIP Pelabuhan Gilimanuk.
Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT SPM, Samsul Hidayat, mengatakan sebagai pemenang tender sengaja melakukan tes ulang untuk evaluasi tenaga kerja. Pihaknya mengaku ingin mengetahui potensi Satpam saat ini, tanpa ada maksud melakukan pemecatan. “Kami perlu cek apa sudah punya sertifikat sebagai Satpam. Juga perlu mengetahui orangnya dan bagaimana kerjanya,” ungkap Samsul Hidayat.
Dikatakan, tetap memprioritaskan tenaga Satpam saat ini, namun jika melanggar SOP pasti diberikan teguran. Jika teguran tidak mempan, bisa dilakukan pemecatan. “Wajar kami memberikan pembinaan, karena nama kami juga dipertaruhkan. Semua kami lakukan masih di batas kewajaran,” tandasnya.
Sementara Manajer Oprasional Pelabuhan Gilimanuk, Sugeng Purwono, mengatakan tak ada pemecatan Satpam lama. Menurutnya, jika belum memenuhi syarat saat seleksi ulang, mereka diberikan waktu melengkapi. “Semisal ada masalah, ya kami komunikasikan dengan rekanan penyedia jasa,” tandasnya. Sementara Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Anak Agung Gde Arka mengharapkan semua Satpam menjaga kondusitifitas wilayahnya. Jangan sampai melakukan tindakan bertentangan dengan hukum saat menyampaikan aspirasi. * ode
Komentar