DPC Demokrat Se Bali Siap 'Puputan'
Jika KLB Digelar di Bali, Ketua DPC Dilobi Eks Kader Demokrat
Target mereka adalah melaksanakan KLB di Bali bersama sejumlah aktor gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat di tingkat nasional.
DENPASAR, NusaBali
Situasi memanas di internal Partai Demokrat makin menjadi-jadi. Belakangan bergulir isu Kongres Luar Biasa (KLB) akan digelar di Bali oleh kader yang selama ini menjadi aktor Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD). Bahkan sejumlah kader senior di Bali yang ada di DPC dan DPD Demokrat dikabarkan telah dilobi untuk ikut menggelar KLB.
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Minggu (28/2) ada salah satu mantan kader senior Demokrat yang sudah pindah ke partai lain mencoba melobi para Ketua DPD-DPC dan pengurus DPD. Target mereka adalah melaksanakan KLB di Bali bersama sejumlah aktor gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat di tingkat nasional. Kalau KLB terjadi Demokrat dipastikan mengalami dualisme kepengurusan. Atas kondisi inilah para jajaran Ketua DPC Demokrat di Bali langsung pasang badan.
Sekretaris DPC Demokrat Bangli, I Made Sudiasa terang-benderang mengatakan menolak ada upaya cawe-cawe oknum mantan kader Demokrat yang kini sudah di partai lain, dengan berupaya merusak internal Demokrat. "Nggak tahu diri, urus saja partai sendiri. Kan sudah keluar dari Demokrat, ngapain masih cawe-cawe dengan Demokrat," ujar Sudiasa.
Sudiasa mengakui ada tercium gelagat gerakan oknum mantan kader Demokrat itu cawe-cawe mendekati elite Demokrat di Bali dan di kabupaten dan kota. "Tapi kalau sampai mereka mewujudkan KLB di Bali, kami para pimpinan di DPC Demokrat sudah siap ‘puputan’ menghadang KLB itu. Janganlah, sudah tidak di Demokrat mau merusak Demokrat. Sebaiknya yang bersangkutan urus saja partai sendiri," sentil politisi asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini.
Sudiasa mengatakan oknum mantan kader Demokrat yang cawe-cawe gerilya cari dukungan untuk KLB itu tidak akan sampai diberikan ruang di Bangli. "Kami pasti tolak dan kami tidak kasih angin mereka ini. Kami di DPC Demokrat Bangli solid untuk mendukung dan setia kepada kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," tegas Anggota Komisi III DPRD Bangli ini.
Sementara Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara secara terpisah juga menegaskan indikasi lobi-lobi oknum yang mantan kader Demokrat dan kini pindah partai lain sudah tercium sejak awal. "Kami di Gianyar tak akan mau kena virus menghasut dan upaya memecah belah Demokrat di Gianyar. Kami akan hadang dan lawan gerakan mereka itu," ujar Cok Asmara.
Wakil Ketua DPRD Gianyar ini menegaskan jajaran Fraksi Demokrat Gianyar, jajaran pengurus kecamatan dan DPC sudah bulat dan kompak ikrar kesetiaan dan loyal dengan kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat AHY. Kader Demokrat Gianyar juga menolak cawe-cawe oknum mantan kader yang sudah pindah partai lain merusak Demokrat dengan memanasi suasana dan mendorong KLB di Bali. "Kami menolak dan pasti lawan," tegas Cok Asmara.
Cok Asmara sendiri mengaku dirinya tidak ada ditemui oknum yang mantan kader Demokrat itu. "Saya sendiri tidak ada. Sejak awal Demokrat Gianyar solid dan loyal untuk kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat, AHY. Kalau mereka datang justru kita cepat bisa ungkap. Karena bisa kita bongkar semuanya dan kita gagalkan aksi mereka di Bali," ujar Cok Asmara.
Terpisah Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani melalui pesan singkat jaringan pribadinya, Minggu kemarin menegaskan di Bali akan dilakukan KLB. Dia pun menyatakan DPC Demokrat Buleleng mendukung sepenuhnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum yang sah.
“Tidak benar itu ada KLB di Bali. Kalaupun ada kami pastikan itu illegal karena tidak memenuhi unsur kepemilikan suara yang sah menurut AD/ART Partai Demokrat,” jelas Srikandi Demokrat ini. Dia bersama seluruh ketua DPC dan pengurus DPD Demokrat Bali telah mengambil pernyataan sikap untuk menolak dengan tegas digelarnya KLB illegal di Bali. “Saya selaku Ketua DPC Demokrat Buleleng setuju atas pemecatan kader Partai Demokrat yang hendak mengkudeta Ketum yang sah, yakni mas AHY,” katanya.
Sementara kemarin beredar pernyataan sikap bersama DPD Demokrat Bali dengan seluruh DPC Demokrat se Provinsi Bali terkait dihembuskannya isu bahwa KLB ilegal Partai Demokrat akan digelar di Bali. Dalam pernyataannya ini kader Demokrat se-Bali menyatakan, pertama bahwa kegiatan KLB tersebut Kami pastikan Ilegal.
Kedua, menolak dengan tegas digelarnya KLB illegal tersebut di Bali. Ketiga, mengimbau agar pemerintah daerah, kepolisian serta pihak berwenang lainnya, tidak memberikan ijin kegiatan KLB ilegal tersebut karena dipastikan tidak akan memenuhi unsur kepemilikan suara sah dan syarat penyelenggaraan KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020, yang telah disahkan oleh Negara (Kementerian Hukum dan HAM melalui SK No. M.HH-09.AH.11.01 tanggal 18 Mei 2020).
Keempat, bila dipaksakan, maka kader Demokrat tidak akan tinggal diam. “Ijinkan kami untuk bergerak menegakkan swadharma kami kepada Partai Demokrat,” tegas pernyataan ini.
Mereka yang membuat pernyataan, yakni I Made Mudarta (Ketua DPD Partai Demokrat Bali), I Made Sunarta (Ketua DPC Demokrat Badung), AA Ketut Asmara Putra (Ketua DPC Demokrat Denpasar), I Nengah Pringgo (Plt Ketua DPC Demokrat Tabanan), I Wayan Wardana (Ketua DPC Demokrat Jembrana), Luh Gede Herryani (Ketua DPC Demokrat Buleleng), I Komang Carles (Ketua DPC Demokrat Bangli), I Gede Sumantara (Ketua DPC Demokrat Karangsem), Gde Artison Andarawata (Ketua DPC Demokrat Klungkung, dan Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati (Ketua DPC Demokrat Gianyar). *nat, k23
Bocoran yang diperoleh NusaBali, Minggu (28/2) ada salah satu mantan kader senior Demokrat yang sudah pindah ke partai lain mencoba melobi para Ketua DPD-DPC dan pengurus DPD. Target mereka adalah melaksanakan KLB di Bali bersama sejumlah aktor gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat di tingkat nasional. Kalau KLB terjadi Demokrat dipastikan mengalami dualisme kepengurusan. Atas kondisi inilah para jajaran Ketua DPC Demokrat di Bali langsung pasang badan.
Sekretaris DPC Demokrat Bangli, I Made Sudiasa terang-benderang mengatakan menolak ada upaya cawe-cawe oknum mantan kader Demokrat yang kini sudah di partai lain, dengan berupaya merusak internal Demokrat. "Nggak tahu diri, urus saja partai sendiri. Kan sudah keluar dari Demokrat, ngapain masih cawe-cawe dengan Demokrat," ujar Sudiasa.
Sudiasa mengakui ada tercium gelagat gerakan oknum mantan kader Demokrat itu cawe-cawe mendekati elite Demokrat di Bali dan di kabupaten dan kota. "Tapi kalau sampai mereka mewujudkan KLB di Bali, kami para pimpinan di DPC Demokrat sudah siap ‘puputan’ menghadang KLB itu. Janganlah, sudah tidak di Demokrat mau merusak Demokrat. Sebaiknya yang bersangkutan urus saja partai sendiri," sentil politisi asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli ini.
Sudiasa mengatakan oknum mantan kader Demokrat yang cawe-cawe gerilya cari dukungan untuk KLB itu tidak akan sampai diberikan ruang di Bangli. "Kami pasti tolak dan kami tidak kasih angin mereka ini. Kami di DPC Demokrat Bangli solid untuk mendukung dan setia kepada kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," tegas Anggota Komisi III DPRD Bangli ini.
Sementara Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara secara terpisah juga menegaskan indikasi lobi-lobi oknum yang mantan kader Demokrat dan kini pindah partai lain sudah tercium sejak awal. "Kami di Gianyar tak akan mau kena virus menghasut dan upaya memecah belah Demokrat di Gianyar. Kami akan hadang dan lawan gerakan mereka itu," ujar Cok Asmara.
Wakil Ketua DPRD Gianyar ini menegaskan jajaran Fraksi Demokrat Gianyar, jajaran pengurus kecamatan dan DPC sudah bulat dan kompak ikrar kesetiaan dan loyal dengan kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat AHY. Kader Demokrat Gianyar juga menolak cawe-cawe oknum mantan kader yang sudah pindah partai lain merusak Demokrat dengan memanasi suasana dan mendorong KLB di Bali. "Kami menolak dan pasti lawan," tegas Cok Asmara.
Cok Asmara sendiri mengaku dirinya tidak ada ditemui oknum yang mantan kader Demokrat itu. "Saya sendiri tidak ada. Sejak awal Demokrat Gianyar solid dan loyal untuk kepemimpinan Ketua Umum DPP Demokrat, AHY. Kalau mereka datang justru kita cepat bisa ungkap. Karena bisa kita bongkar semuanya dan kita gagalkan aksi mereka di Bali," ujar Cok Asmara.
Terpisah Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani melalui pesan singkat jaringan pribadinya, Minggu kemarin menegaskan di Bali akan dilakukan KLB. Dia pun menyatakan DPC Demokrat Buleleng mendukung sepenuhnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum yang sah.
“Tidak benar itu ada KLB di Bali. Kalaupun ada kami pastikan itu illegal karena tidak memenuhi unsur kepemilikan suara yang sah menurut AD/ART Partai Demokrat,” jelas Srikandi Demokrat ini. Dia bersama seluruh ketua DPC dan pengurus DPD Demokrat Bali telah mengambil pernyataan sikap untuk menolak dengan tegas digelarnya KLB illegal di Bali. “Saya selaku Ketua DPC Demokrat Buleleng setuju atas pemecatan kader Partai Demokrat yang hendak mengkudeta Ketum yang sah, yakni mas AHY,” katanya.
Sementara kemarin beredar pernyataan sikap bersama DPD Demokrat Bali dengan seluruh DPC Demokrat se Provinsi Bali terkait dihembuskannya isu bahwa KLB ilegal Partai Demokrat akan digelar di Bali. Dalam pernyataannya ini kader Demokrat se-Bali menyatakan, pertama bahwa kegiatan KLB tersebut Kami pastikan Ilegal.
Kedua, menolak dengan tegas digelarnya KLB illegal tersebut di Bali. Ketiga, mengimbau agar pemerintah daerah, kepolisian serta pihak berwenang lainnya, tidak memberikan ijin kegiatan KLB ilegal tersebut karena dipastikan tidak akan memenuhi unsur kepemilikan suara sah dan syarat penyelenggaraan KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020, yang telah disahkan oleh Negara (Kementerian Hukum dan HAM melalui SK No. M.HH-09.AH.11.01 tanggal 18 Mei 2020).
Keempat, bila dipaksakan, maka kader Demokrat tidak akan tinggal diam. “Ijinkan kami untuk bergerak menegakkan swadharma kami kepada Partai Demokrat,” tegas pernyataan ini.
Mereka yang membuat pernyataan, yakni I Made Mudarta (Ketua DPD Partai Demokrat Bali), I Made Sunarta (Ketua DPC Demokrat Badung), AA Ketut Asmara Putra (Ketua DPC Demokrat Denpasar), I Nengah Pringgo (Plt Ketua DPC Demokrat Tabanan), I Wayan Wardana (Ketua DPC Demokrat Jembrana), Luh Gede Herryani (Ketua DPC Demokrat Buleleng), I Komang Carles (Ketua DPC Demokrat Bangli), I Gede Sumantara (Ketua DPC Demokrat Karangsem), Gde Artison Andarawata (Ketua DPC Demokrat Klungkung, dan Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati (Ketua DPC Demokrat Gianyar). *nat, k23
1
Komentar