Stok Bawang dan Cabai Tabanan Terbatas
Ongkos produksi tinggi, petani ogah tanam cabai di bulan ini
TABANAN, NusaBali
Ketersediaan kebutuhan pangan utamanya beras di Tabanan masih aman.
Namun, ada sejumlah komoditas yang pemenuhan kebutuhannya harus mendapat perhatian khusus yakni bawang dan cabai. Selama ini Tabanan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Namun karena sentra-sentra penghasil komoditas bawang dan cabai yang selama ini memasok Tabanan saat ini mengalami bencana alam, maka volume pasokan mereka mengalami penurunan. Untuk itu pemenuhan kebutuhan dapur tersebut dibantu dari luar Bali.
Plt Kabid Perkebunan, I Gusti Wiadnyana seijin Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana mengatakan, untuk kebutuhan pangan utamanya beras masih aman. Apalagi dibulan Maret-April diperkirakan panen raya di beberapa subak di Tabanan, dengan asumsi produktivitas mencapai 65-75 ribu ton dengan luas tanam saat ini sekitar 13-15 ribu hektar.
“Meskipun terjadi serangan hama tikus, ketersediaan beras kita di Tabanan masih aman," tegasnya, Minggu (28/2).
Hanya saja yang perlu diwaspadai kedepannya, lanjut kata Wiadnyana yakni pemenuhan komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai.
Dilihat dari data luas tanam cabai untuk Tabanan yang sentranya ada di kecamatan Marga, Baturiti dan Penebel, populasinya tidak terlalu tinggi lantaran petani menghindari masa tanam cabai di bulan ini mengingat ongkos produksi yang dikeluarkan cenderung naik akibat potensi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
“Kalaupun ada petani yang berupaya menanam cabai, kecenderungan ongkos produksi naik karena biaya pengendalian OPT (hama) cukup tinggi. Ini yang menyebabkan harga di pasaran merangkak naik, karena pasokan lokal tidak bisa memenuhi pasar, satu sisi pasokan dari luar Bali terutama sentra cabai di Jawa terhambat akibat bencana banjir,” bebernya.
Ditegaskan, tak hanya cabai, komoditi bawang juga mengalami sedikit hambatan lantaran sentra bawang merah dan bawang putih dari NTB, Lombok Tengah dan Barat pasokannya sedikit berkurang.
Untuk bawang, Tabanan sendiri baru akan mulai pengembangan dan baru masuk masa tanam di bulan Maret di wilayah Kediri dan Marga. Karena setelah panen padi kecenderungan petani baru mulai menanam bawang.
“Produksi lokal untuk bawang memang tidak ada, dan selama ini mengandalkan pasokan dari luar yang kini relatif kecil. Bawang biasanya di bulan Juli-Agustus jadi tidak ada sepanjang tahun. Kalaupun ada petani menghindari penanaman bawang di bulan ini, karena banyak serangan hama penyakit, sehingga potensi kegagalan tinggi," tandasnya. *des
Komentar