Atasi Roma, Milan Hanya Ingin ke Liga Champions
ROMA, NusaBali
Striker Kroasia Ante Rebic mencetak gol kemenangan AC Milan atas AS Roma 2-1, pada laga lanjutan Liga Italia Serie A, di Stadion Olimpico, Roma, Senin (1/3) dinihari Wita.
Namun Rebic bersama Zlatan Ibrahimovic da Hakan Calhanoglu jadi tumbal sukses Milan tersebut. Tambahan tiga poin membuat Milan di posisi kedua, dengan 52 poin, kembali terpaut empat poin dengan Inter Milan (56) di puncak klasemen. Sedangkan Roma tetap di posisi kelima dengan 44 poin.
Pada laga selanjutnya, Milan menjamu Udinese pada Rabu (3/3), dan Roma melawat ke markas Fiorentina juga Rabu.
Meski meraih kemenangan dan berpeluang scudetto, pelatih AC Milan Stefano Pioli menegaskan, fokus utama timnya lolos ke Liga Champions musim depan. Sebab Milan sudah absen di kompetisi elite Eropa itu sejak musim 2013/2014. Pioli pun ingin menunjukkan kemajuan yang dibuat timnya.
“Itu penampilan penuh semangat dan kualitas luar biasa, saya sangat puas kami menang. Kami melakukan sesuatu yang penting," kata Pioli (55 tahun).
Pada laga itu, Milan memimpin di babak pertama lewat eksekusi penalti Franck Kessie. Roma membalas lewat Jordan Veretout pada menit ke-50. Namun Rebic membawa Milan menuntaskan laga dengan kemenangan 2-1 lewat golnya di menit ke-58.
Soal cedera Ibrahimovic, Calhanoglu, dan Rebic, kata Pioli, karena masalah otot dan lebih disebabkan kelelahan daripada ketegangan. Usai kemenangan itu, Pioli menegaskan, Milan tak boleh kehilangan percaya diri setelah menelan dua kekalahan beruntun di liga.
Sementara Inter Milan menghantam Genoa 3-0, pada laga pekan ke-24 di Giuseppe Meazza, Minggu malam. Tiga gol Inter lahir dari tiga mantan pemain MU, yakni Romelu Lukaku (menit ke-1), Matteo Darmian (69') dan Alexis Sanchez (79'). Tambahan tiga poin membuat tim Antonio Conte tegar di puncak klasemen dengan 56 poin.
Namu Conte menegaskan Inter Milan tak boleh lengah di sisa musim ini, karena masih harus menjalani 14 laga Serie A untuk berjuang menyegel Scudetto. Conte puas dengan performa Inter, yang dinilai sudah memahami taktik yang dikembangkannya.
"Semua kerja keras bakal membuahkan hasil. Hal itu sudah kami mulai tahun lalu. Namun, tim terus berkembang untuk percaya pada kemampuan mereka dalam memahami situasi dengan atau tanpa bola. Kapan harus bermain agresif atau kapan harus menguasai bola,"kata mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu. *
Pada laga selanjutnya, Milan menjamu Udinese pada Rabu (3/3), dan Roma melawat ke markas Fiorentina juga Rabu.
Meski meraih kemenangan dan berpeluang scudetto, pelatih AC Milan Stefano Pioli menegaskan, fokus utama timnya lolos ke Liga Champions musim depan. Sebab Milan sudah absen di kompetisi elite Eropa itu sejak musim 2013/2014. Pioli pun ingin menunjukkan kemajuan yang dibuat timnya.
“Itu penampilan penuh semangat dan kualitas luar biasa, saya sangat puas kami menang. Kami melakukan sesuatu yang penting," kata Pioli (55 tahun).
Pada laga itu, Milan memimpin di babak pertama lewat eksekusi penalti Franck Kessie. Roma membalas lewat Jordan Veretout pada menit ke-50. Namun Rebic membawa Milan menuntaskan laga dengan kemenangan 2-1 lewat golnya di menit ke-58.
Soal cedera Ibrahimovic, Calhanoglu, dan Rebic, kata Pioli, karena masalah otot dan lebih disebabkan kelelahan daripada ketegangan. Usai kemenangan itu, Pioli menegaskan, Milan tak boleh kehilangan percaya diri setelah menelan dua kekalahan beruntun di liga.
Sementara Inter Milan menghantam Genoa 3-0, pada laga pekan ke-24 di Giuseppe Meazza, Minggu malam. Tiga gol Inter lahir dari tiga mantan pemain MU, yakni Romelu Lukaku (menit ke-1), Matteo Darmian (69') dan Alexis Sanchez (79'). Tambahan tiga poin membuat tim Antonio Conte tegar di puncak klasemen dengan 56 poin.
Namu Conte menegaskan Inter Milan tak boleh lengah di sisa musim ini, karena masih harus menjalani 14 laga Serie A untuk berjuang menyegel Scudetto. Conte puas dengan performa Inter, yang dinilai sudah memahami taktik yang dikembangkannya.
"Semua kerja keras bakal membuahkan hasil. Hal itu sudah kami mulai tahun lalu. Namun, tim terus berkembang untuk percaya pada kemampuan mereka dalam memahami situasi dengan atau tanpa bola. Kapan harus bermain agresif atau kapan harus menguasai bola,"kata mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu. *
1
Komentar