Terdampak Pandemi, Klinik Kecantikan Terapkan Promo hingga Program Reseller
DENPASAR, NusaBali.com
Bukan hanya pariwisata yang terdampak pandemi, sektor lain pun merasakan betapa beratnya hantaman Covid-19 yang melanda negeri sejak setahun silam. Di Bali, bukan melulu karena soal protokol kesehatan (prokes) ataupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun kontraksi ekonomi yang tumbuh minus 9.31 persen membuat orang masih menahan diri ke klinik kecantikan.
Kondisi ini diakui oleh Dokter I Gusti Nyoman Darmasaputra SpKK, seorang dermatologis yang memiliki sejumlah klinik kecantikan di tanah air. Namun kondisi ini disebutnya berangsur membaik seiring penerapan standar protokol kesehatan (prokes).
"Pandemi berefek menurunkan pendapatan klinik, masyarakat pada awal pandemi masih takut berkunjung ke klinik, namun saat ini sudah mulai berani ke klinik karena sudah mengetahui bahwa kami menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” ungkap pendiri DNI Skin Center yang tersebar 25 cabang seluruh Indonesia ini.
Dicontohkan klinik DNI Skin Centre, seluruh tim medis di klinik kecantikannya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebagai bentuk tanggung jawab menyangkut keamanan bagi pelanggan dan staf klinik itu sendiri.
Hanya saja persoalan masih belum berhenti di situ, masalah ekonomi yang belum pulih turut mempengaruhi pelanggan setianya. Dermatologis yang akrab disapa dengan nama Dokter Darma ini menyebutkan pada masa pandemi pelanggan yang berkonsultasi dan melakukan perawatan di DNI Skin Centre menurun hingga 35 persen.
Menyikapi pelanggan yang terdampak, DNI pun melakukan promosi berupa potongan harga untuk beberapa perawatan atau treatment. DNI bahkan melakukan giveaway melalui akun Instagramnya untuk menarik para pelanggan. “Kami banyak memberikan diskon-diskon perawatan dan produk agar masyarakat masih bisa menjangkau perawatan di klinik kami,” jelas Dokter Darma.
Perawatan jerawat sendiri masih menjadi andalan DNI Skin Centre. “Yang dominan perawatan peeling, yang sangat bagus untuk atas masalah jerawat, flek dan membuat kulit glowing. Perawatannya juga sangat terjangkau. Mulai Rp 110 ribuan dan pengerjaannya nggak membutuhkam waktu lama, sehingga aman,” kata Ketua Dewan Pembina BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali ini.
Kesempatan ini dinilai Dokter Darma sebagai sebuah peluang. Dirinya pun bergerak cepat mengambil peran sebagai timbal balik atas dukungan masyarakat terhadap DNI Skin Centre dengan meluncurkan gerakan #RekanDNI pada April 2020 sebagai bentuk empati kepada masyarakat yang kehilangan pendapatannya akibat dari kondisi pandemi saat ini.
Diluncurkannya program ini, selain untuk menanggulangi dampak pandemi, juga dimaksudkan untuk membantu mereka yang kesusahan agar ekonomi mereka kembali terangkat lewat margin yang cukup besar dari menjual produk-produk DNI. Masyarakat awam pun tidak perlu takut dan ragu untuk terjun berjualan, sesuai misi DNI untuk membagi rezekinya kepada mereka yang terdampak pandemi.
“Kami memaksimalkan penjualan secara online, baik e-commerce maupun pembelian menggunakan ojek online. Kami juga mengembangkan sistem Reseller, walaupun kami harus mengurangi keuntungan karena memberikan banyak diskon tapi kami merasakan banyak bisa memberi manfaat buat karyawan-karyawan yang menganggur untuk menjadi reseller kami, karena kami dari basic dokter kulit, jadi reseller bukan hanya tugasnya berjualan, tapi kami edukasi juga tentang ilmu kesehatan kulit yang benar, sehingga bisa mengedukasi pembelinya,” tandas Dokter Darma.*
"Pandemi berefek menurunkan pendapatan klinik, masyarakat pada awal pandemi masih takut berkunjung ke klinik, namun saat ini sudah mulai berani ke klinik karena sudah mengetahui bahwa kami menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” ungkap pendiri DNI Skin Center yang tersebar 25 cabang seluruh Indonesia ini.
Dicontohkan klinik DNI Skin Centre, seluruh tim medis di klinik kecantikannya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sebagai bentuk tanggung jawab menyangkut keamanan bagi pelanggan dan staf klinik itu sendiri.
Hanya saja persoalan masih belum berhenti di situ, masalah ekonomi yang belum pulih turut mempengaruhi pelanggan setianya. Dermatologis yang akrab disapa dengan nama Dokter Darma ini menyebutkan pada masa pandemi pelanggan yang berkonsultasi dan melakukan perawatan di DNI Skin Centre menurun hingga 35 persen.
Menyikapi pelanggan yang terdampak, DNI pun melakukan promosi berupa potongan harga untuk beberapa perawatan atau treatment. DNI bahkan melakukan giveaway melalui akun Instagramnya untuk menarik para pelanggan. “Kami banyak memberikan diskon-diskon perawatan dan produk agar masyarakat masih bisa menjangkau perawatan di klinik kami,” jelas Dokter Darma.
Perawatan jerawat sendiri masih menjadi andalan DNI Skin Centre. “Yang dominan perawatan peeling, yang sangat bagus untuk atas masalah jerawat, flek dan membuat kulit glowing. Perawatannya juga sangat terjangkau. Mulai Rp 110 ribuan dan pengerjaannya nggak membutuhkam waktu lama, sehingga aman,” kata Ketua Dewan Pembina BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali ini.
Kesempatan ini dinilai Dokter Darma sebagai sebuah peluang. Dirinya pun bergerak cepat mengambil peran sebagai timbal balik atas dukungan masyarakat terhadap DNI Skin Centre dengan meluncurkan gerakan #RekanDNI pada April 2020 sebagai bentuk empati kepada masyarakat yang kehilangan pendapatannya akibat dari kondisi pandemi saat ini.
Diluncurkannya program ini, selain untuk menanggulangi dampak pandemi, juga dimaksudkan untuk membantu mereka yang kesusahan agar ekonomi mereka kembali terangkat lewat margin yang cukup besar dari menjual produk-produk DNI. Masyarakat awam pun tidak perlu takut dan ragu untuk terjun berjualan, sesuai misi DNI untuk membagi rezekinya kepada mereka yang terdampak pandemi.
“Kami memaksimalkan penjualan secara online, baik e-commerce maupun pembelian menggunakan ojek online. Kami juga mengembangkan sistem Reseller, walaupun kami harus mengurangi keuntungan karena memberikan banyak diskon tapi kami merasakan banyak bisa memberi manfaat buat karyawan-karyawan yang menganggur untuk menjadi reseller kami, karena kami dari basic dokter kulit, jadi reseller bukan hanya tugasnya berjualan, tapi kami edukasi juga tentang ilmu kesehatan kulit yang benar, sehingga bisa mengedukasi pembelinya,” tandas Dokter Darma.*
Komentar