Ngembak Geni, Pantai di Sukawati Ditutup
Masyarakat dilarang liburan atau berekreasi ke pantai. Karena jika diperbolehkan, kerumunan tak terhindarkan.
GIANYAR, NusaBali
Pemerintah Kecamatan Sukawati, Gianyar, bersikap tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 saat hari raya. Potensi kerumunan pada saat Ngembak Geni, sehari setelah Nyepi tahun isaka 1943 pada Senin (15/3), mendatang akan diantisipasi. Salah satunya menutup akses menuju pantai di sepanjang kawasan Sukawati.
Pantai dimaksud mulai dari Pantai Purnama Desa Sukawati, hingga Pantai Lembeng, Desa Ketewel. Masyarakat dilarang liburan atau berekreasi ke pantai. Karena jika diperbolehkan, kerumunan tak terhindarkan. "Semua akses ke pantai di wilayah Kecamatan Sukawati, Gianyar akan ditutup sementara selama satu hari," ungkap Camat Sukawati I Gusti Ngurah Gede Udayadnya, Rabu (3/3).
Dikatakannya, penutupan sementara akses menuju ke semua pantai di Kecamatan Sukawati ini berdasarkan kesepakatan bersama antar forum komunikasi pimpinan Kecamatan Sukawati, Majelis Desa Adat Kecamatan Sukawati, PHDI Kecamatan Sukawati, Perbekel se-Kecamatan Sukawati, dan semua Bendesa Adat se-Kecamatan Sukawati.
Pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan MDA Kecamatan Sukawati, PHDI Kecamatan Sukawati, Perbekel se Kecamatan Sukawati, serta Bendesa se Kecamatan Sukawati pada 17 Februari 2021 lalu. ‘’Rapat kami gelar di Wantilan Sisi Kauh, Jaba Pura Puseh, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, untuk membahas hal itu," ujarnya.
Hasil dari rapat koordinasi tersebut, salah satunya adalah guna mengurangi kerumunan hari Ngembak Geni pada Senin (15/3) maka semua akses ke pantai di wilayah Kecamatan Sukawati akan ditutup sementara selama satu hari. "Untuk akses pantai akan ditutup sementara selama satu hari, yakni pada Senin (15/3) dan akan dibuka kembali pada Selasa (16/3)," katanya.
Nantinya, akses ke pantai di wilayah Sukawati akan dijaga ketat oleh petugas gabungan TNI-Polri serta Pecalang. Di Kecamatan Sukawati jumlah pantai cukup banyak, yakni Pantai Purnama, Pantai Rangkan, Pantai Gumicik, hingga Pantai Lembeng.
Selain itu, kegiatan upacara Melis atau Melasti dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi dilaksanakan ngubeng di masing-masing desa adat. "Tentunya kegiatan ngubeng di masing-masing desa adat ini dengan pembatasan maksimal 50 persen dari kapasitas tempat dan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya. *nvi
Pantai dimaksud mulai dari Pantai Purnama Desa Sukawati, hingga Pantai Lembeng, Desa Ketewel. Masyarakat dilarang liburan atau berekreasi ke pantai. Karena jika diperbolehkan, kerumunan tak terhindarkan. "Semua akses ke pantai di wilayah Kecamatan Sukawati, Gianyar akan ditutup sementara selama satu hari," ungkap Camat Sukawati I Gusti Ngurah Gede Udayadnya, Rabu (3/3).
Dikatakannya, penutupan sementara akses menuju ke semua pantai di Kecamatan Sukawati ini berdasarkan kesepakatan bersama antar forum komunikasi pimpinan Kecamatan Sukawati, Majelis Desa Adat Kecamatan Sukawati, PHDI Kecamatan Sukawati, Perbekel se-Kecamatan Sukawati, dan semua Bendesa Adat se-Kecamatan Sukawati.
Pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan MDA Kecamatan Sukawati, PHDI Kecamatan Sukawati, Perbekel se Kecamatan Sukawati, serta Bendesa se Kecamatan Sukawati pada 17 Februari 2021 lalu. ‘’Rapat kami gelar di Wantilan Sisi Kauh, Jaba Pura Puseh, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, untuk membahas hal itu," ujarnya.
Hasil dari rapat koordinasi tersebut, salah satunya adalah guna mengurangi kerumunan hari Ngembak Geni pada Senin (15/3) maka semua akses ke pantai di wilayah Kecamatan Sukawati akan ditutup sementara selama satu hari. "Untuk akses pantai akan ditutup sementara selama satu hari, yakni pada Senin (15/3) dan akan dibuka kembali pada Selasa (16/3)," katanya.
Nantinya, akses ke pantai di wilayah Sukawati akan dijaga ketat oleh petugas gabungan TNI-Polri serta Pecalang. Di Kecamatan Sukawati jumlah pantai cukup banyak, yakni Pantai Purnama, Pantai Rangkan, Pantai Gumicik, hingga Pantai Lembeng.
Selain itu, kegiatan upacara Melis atau Melasti dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi dilaksanakan ngubeng di masing-masing desa adat. "Tentunya kegiatan ngubeng di masing-masing desa adat ini dengan pembatasan maksimal 50 persen dari kapasitas tempat dan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya. *nvi
Komentar