Peluncuran Lagu 'Tears and Blood'
Pesan untuk Kebersamaan dalam Satu Tahun Pandemi
DENPASAR, NusaBali
Kolaborasi dua musisi dari Bali, Octav Sicilia dan Ras Muhamad, menggarap sebuah lagu yang menyuarakan pesan akan kebersamaan tetapi juga sekaligus sebagai kritik sosial.
Lagu dan video klip berjudul ‘Tears and Blood’ ini diluncurkan memperingati 1 tahun pandemi Covid-19 di Indonesia. Video untuk lagu Tears and Blood ini digarap oleh Erick EST untuk memperluas dan memperkuat harapan yang ingin disampaikan. Sejatinya, lagu ini telah mulai diciptakan sebelum pandemi. Hal ini diungkapkan oleh Octav dalam jumpa pers di Kubu Kopi Denpasar yang berlangsung, Rabu (3/3).
“Idenya berawal dari rasa prihatin karena Indonesia ini negeri yang begitu kaya tetapi kenapa masih banyak orang yang kelaparan. Ketika masa pandemi, kesenjangan itu makin terasa,” kata Octav yang menulis lagu ini.
Dalam perkembangannya, Octav kemudian mengajak Ras Muhamad untuk berkolaborasi, sehingga memberikan warna baru dalam musiknya. Lagu ini sendiri terbilang unik. Lagu ini memadukan unsur harmoni paduan suara dari grup Voice of Bali, yang dipadankan dengan sentuhan reggae oleh Ras Muhamad dan nuansa blues dari Octav. Adanya harmoni ini membuktikan bahwa paduan suara juga bisa dikombinasikan dengan
“Pas kita worshop secara organik itu mengalir banget, dan pas saya kasih contoh ke Bang Oktav mengenai isian-isiannya RnB nya, dia setuju banget, jadi tidak hanya kelam saja secara emosional tetapi juga nuansa penyemangat,” Ras Muhamad menambahkan.
Dalam proses lebih lanjut, Octav yang merupakan pentolan grup Antrabes ini bertemu dengan sutradara Erick EST. Saat itu Erick selain sibuk dengan pekerjaannya juga sedang aktif membantu warga yang membutuhkan bahan pangan melalui gerakan Anti Lapar. Pertemuan itulah yang memicu semanta untuk menyatukan ide antara lagu dan video klip.
Adapun video yang dirilis pada Rabu (3/3) pada pukul 18.00 Wita ini mengambil lokasi di Jl Poppies II dekat McD Kuta yang sudah tutup, selain itu juga di perumahan padat di kawasan Nusa Dua. Erick menyebut, bersama sejumlah elemen lainnya, ia membagi-bagikan bahan pangan secara gratis bagi warga yang membutuhkan. “Aku senang bisa terlibat dalam karya ini karena sejalan dengan pandanganku mengenai apa yang harus dilakukan di masa pandemi,” kata pemilik EST Movie ini.
Melalui videonya, Erick juga ingin menyampaikan pesan bahwa siapapun akan bisa bertahan di masa pandemi dengan tetap menjaga kreativitas. "Jangan segan-segan pula untuk memanfaatkan media-media baru seperti Youtube dan platform media sosial lainnya ketika panggung di dunia nyata masih belum bisa diselenggarakan," ujarnya. *cr74
1
Komentar