KESEHATAN: Kunyit Ternyata Ampuh Menurunkan Risiko Alzheimer
KUNYIT ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Pasalnya di dalam kunyit terdapat kurkumin yang memiliki efek anti-inflamasi dan merupakan antioksidan sangat kuat.
Kunyit sendiri sudah lama digunakan sebagai bahan alami pengobatan. Bahkan telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kunyit memiliki manfaat besar untuk tubuh dan otak. Di antaranya mengatasi masalah kesehatan terkait diare, perut kembung, masuk angin, hingga depresi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kunyit dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait obesitas serta mendukung penurunan berat badan.
Sebuah penelitian pada 2009 di Irlandia menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit membunuh sel kanker dalam waktu 24 jam, membuat sel tersebut mulai mencerna diri sendiri.
Seperti dilaporkan laman Times Now News dan dilansir okezone, Kamis (25/2/2021), sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kunyit dapat menurunkan risiko penyakit alzheimer dengan meningkatkan daya ingat dan suasana hati pada orang dengan kehilangan ingatan ringan terkait usia.
Pada penelitian terbaru itu para ilmuwan meneliti efek suplemen kurkumin yang mudah diserap pada kinerja memori pada orang tanpa demensia, serta potensi dampaknya pada plak mikroskopis dan kekusutan di otak orang dengan penyakit alzheimer. Penelitian ini melibatkan 40 orang dewasa berusia antara 50 hingga 90 tahun yang memiliki keluhan memori ringan.
“Bagaimana tepatnya kurkumin memberikan efeknya tidak pasti, tapi mungkin karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan otak yang telah dikaitkan dengan penyakit alzheimer dan depresi berat,” kata salah satu peneliti Gary Small dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.
Sebelumnya sebuah laporan yang diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports, mencatat bahwa seorang wanita berusia 57 tahun yang didiagnosis menderita kanker darah pada 2007 setelah mengeluh tekanan darah tinggi, bisa pulih setelah melakukan pengobatan menggunakan kunyit.
Laporan itu menyatakan wanita tersebut mulai mengonsumsi 8 gram kurkumin sehari, salah satu senyawa utama dalam kunyit, sebagai upaya terakhir setelah penelitian daring. Tanpa perawatan lebih lanjut, selama 5 tahun terakhir, dokter mengatakan kankernya tetap stabil dan jumlah darahnya berada dalam kisaran normal dengan kurkumin harian.
Temuan ini mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi kurkumin mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan memori dan perhatian mereka, sedangkan subjek yang menerima plasebo tidak. Kunyit adalah salah satu bumbu paling tradisional dan serbaguna yang digunakan dalam masakan India.
Ini telah disarankan sebagai alasan yang mungkin bahwa warga senior di India memiliki prevalensi alzheimer yang lebih rendah dan kinerja kognitif yang lebih baik. Penelitian ini telah dipublikasikan di American Journal of Geriatric Psychiatry. *
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kunyit dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait obesitas serta mendukung penurunan berat badan.
Sebuah penelitian pada 2009 di Irlandia menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit membunuh sel kanker dalam waktu 24 jam, membuat sel tersebut mulai mencerna diri sendiri.
Seperti dilaporkan laman Times Now News dan dilansir okezone, Kamis (25/2/2021), sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kunyit dapat menurunkan risiko penyakit alzheimer dengan meningkatkan daya ingat dan suasana hati pada orang dengan kehilangan ingatan ringan terkait usia.
Pada penelitian terbaru itu para ilmuwan meneliti efek suplemen kurkumin yang mudah diserap pada kinerja memori pada orang tanpa demensia, serta potensi dampaknya pada plak mikroskopis dan kekusutan di otak orang dengan penyakit alzheimer. Penelitian ini melibatkan 40 orang dewasa berusia antara 50 hingga 90 tahun yang memiliki keluhan memori ringan.
“Bagaimana tepatnya kurkumin memberikan efeknya tidak pasti, tapi mungkin karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan otak yang telah dikaitkan dengan penyakit alzheimer dan depresi berat,” kata salah satu peneliti Gary Small dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat.
Sebelumnya sebuah laporan yang diterbitkan dalam British Medical Journal Case Reports, mencatat bahwa seorang wanita berusia 57 tahun yang didiagnosis menderita kanker darah pada 2007 setelah mengeluh tekanan darah tinggi, bisa pulih setelah melakukan pengobatan menggunakan kunyit.
Laporan itu menyatakan wanita tersebut mulai mengonsumsi 8 gram kurkumin sehari, salah satu senyawa utama dalam kunyit, sebagai upaya terakhir setelah penelitian daring. Tanpa perawatan lebih lanjut, selama 5 tahun terakhir, dokter mengatakan kankernya tetap stabil dan jumlah darahnya berada dalam kisaran normal dengan kurkumin harian.
Temuan ini mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi kurkumin mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan memori dan perhatian mereka, sedangkan subjek yang menerima plasebo tidak. Kunyit adalah salah satu bumbu paling tradisional dan serbaguna yang digunakan dalam masakan India.
Ini telah disarankan sebagai alasan yang mungkin bahwa warga senior di India memiliki prevalensi alzheimer yang lebih rendah dan kinerja kognitif yang lebih baik. Penelitian ini telah dipublikasikan di American Journal of Geriatric Psychiatry. *
Komentar