Korsleting Listrik Kios Terbakar
SEMARAPURA, NusaBali
Sebuah bangunan kios beserta kamar tidur milik Jero Mangku Nengah Sudiarta,60, di Banjar Patus, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, hangus terbakar, Kamis (4/3) dinihari.
Kebakaran diduga gara-gara korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian ditaksir Rp 200 juta. Informasi dihimpun dari lokasi, kebakaran kios penjual sembako ini diketahui kali pertama oleh anak Jero Mangku Sudiarta, dan menantunya, yakni I Made Ega Artawan,35, dan Ni Putu Ari Yanti,32, pada Kamis sekitar pukul 03.00 Wita. Ketika itu Yanti terbangun karena mendengar adanya suara seperti barang pecah dan meletup di kamar sebelah.
Kemudian Yanti mengecek sumber suara dan mendapatkan kamar sebelah mengeluarkan asap. Di atap rumah terlihat ada seperti percikan kembang api, sesaat kemudian dirinya menyadari telah terjadi kebakaran.
Selanjutnya Yanti membangunkan suaminya karena panik, dan mertuanya. Kemudian, mereka mengecek di sekitar rumah ternyata api sudah berkobar. Karena api kian membesar mereka meminta bantuan warga sekitar untuk ikut membantu memadamkan api, sembari menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung. Tak berselang lama Tim Damkar Klungkung tiba di lokasi untuk melakukan pemadaman, dan 30 menit kemudian api dapat dipadamkan.
Kasubbag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana mengatakan, dari hasil penyelidikan petugas untuk sementara penyebab kebakaran karena korsleting arus listrik yang terjadi di kamar sebelah tempat tidur saksi. "Tempat itu dipakai gudang penyimpanan barang dan kertas, ditaksir kerugian sekitar Rp 200 juta," ujar AKP Ardana.
Jero Mangku Sudiarta,60, tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dia melihat bangunan yang terdiri dari warung dan dua kamar miliknya hangus terbakar. Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan, begitu menerima laporan kebakaran, petugas Damkar langsung dikerahkan ke lokasi dengan 4 armada.
Jero Mangku Sudiarta mengaku api sangat cepat menghanguskan kios dan barang-barangnya di kamar. Padahal kios itu merupakan penopang hidup keluarganya yang menjual berbagai kebutuhan pokok dan barang rumah tangga. "Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang," ujarnya. *wan
Komentar