Bupati Sanjaya Kumpulkan 5 Camat Daerah Rawan
Hari Pertama Ngantor di Desa Zona Merah Covid-19
TABANAN, NusaBali
Hari pertama Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya ngantor di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, langsung mengumpulkan para camat, perbekel dan bendesa adat di 5 kecamatan yang rawan penyebaran kasus virus Covid-19.
Lima kecamatan yang rawan penyebaran tersebut adalah Kecamatan Tabanan, Kecamatan Kediri, Kecamatan Marga, Kecamatan Baturiti dan Kecamatan Selemadeg Timur. Tujuan mengumpulkan pemangku kebijakan di masing-masing kecamatan untuk bedah masalah sekaligus memberikan gambaran peningkatan kasus di 5 kecamatan tersebut.
Untuk diketahui status Tabanan sekarang masih di zona merah. Dari 133 desa di Tabanan desa yang zona merah masih Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. Kemudian zona orange ada di 2 desa, yakni Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan dan Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti. Sementara zona kuning ada di 58 desa dan zona hijau ada di 72 desa.
Rapat perdana di kantor desa tersebut dihadiri langsung oleh Asisten II Setda Tabanan AA Ngurah Trisna Dalem, Asisten III Tabanan I Made Agus Harta Wiguna, Kepala Dinas Kesehatan dr Nyoman Suratmika, dan
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Gusti Ngurah Supanji. Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya mengatakan hari pertama ngantor di Desa Dauh Peken kegiatan yang dilakukan adalah bedah masalah. Dari bedah masalah yang didapat akan menjadi acuan dalam penanganan Covid-19 di Tabanan. "Dikumpulkan para pemangku kebijakan untuk menyampaikan kendala yang dihadapi, begitu kita tahu masalahnya kita selesaikan sama-sama," tegasnya.
Kata Sanjaya, dia tidak hanya ngantor di Desa Dauh Peken saja, begitu Desa Dauh Peken zona orange akan beralih ke desa lain yang rawan peningkatan kasus. Ini dilakukan biar pelayanan pemerintah merata supaya tidak menimbulkan kecemburuan sosial. "Kita lakukan penuntasan kasus dari desa sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri)," tegasnya.
Tak hanya Bupati Sanjaya, Wabup I Made Edi Wirawan juga mendapat bagian untuk ngantor di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. Wabup Edi sudah melakukan pengawasan ke Desa Banjar Anyar serap aspirasi penyebab tingginya angka kasus di Desa Banjar Anyar.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika menegaskan, sekarang desa yang masih zona merah ada Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, sedangkan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan dan Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti zona orange. "Yang merah sekarang itu tinggal Desa Banjar Anyar," tegasnya.
Kata dia, penyebab Desa Banjar Anyar zona merah karena angka kasus tinggi terdata ada di 10 rumah kasus Positif Covid-19. Ini karena mobilitas penduduk di Desa Banjar Anyar tinggi termasuk di Desa Dauh Peken. Yang terpenting sekarang, ikuti protokol kesehatan dengan baik. "Untuk Tabanan sekarang masih zona merah, Rabu (3/3) sudah sempat orange, namun kembali zona merah," tandasnya.
Seperti diberitakan bukti keseriusan menurunkan angka kasus Covid-19 di Tabanan terutama bagi desa yang masuk zona merah, Bupati Tabanan, Wakil Bupati Tabanan hingga Sekda Tabanan mulai, Jumat (5/3) ‘ngantor’ di desa status zona merah.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya akan ngantor di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan ngantor di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, dan Sekda Tabanan I Gede Susila ngantor di Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti. Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan pola ngantor di desa yang memiliki zona merah tersebut sebagai bukti tanggung jawab dan keseriusan menangani Covid-19 di Tabanan. Dengan berkantor di desa zona merah dapat melihat secara langsung implementasi Satgas Covid-19 di desa dalam penanganan kasus virus Covid-19. “Apalagi visi-misi Jaya-Wira fokus dalam membangun desa, jadi sejalan dengan visi-misi, makanya kami berkantor di desa ini merupakan sebuah terobosan dalam penanganan Covid-19,” tegasnya. *des
1
Komentar