Pelangi Bali Rancang Gelar Lomba Layangan Secara Virtual
DENPASAR, NusaBali
Festival Layang-layang Bali bisa dibilang event yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh Rare Angon di Pulau Dewata. Biasanya, festival ini digelar setelah Pesta Kesenian Bali (PKB) pada bulan Juni atau Juli tiap tahunnya di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar Timur.
Namun, kondisi pandemi saat ini membuat pecinta layangan pesimistis festival bisa kembali digelar. Bendahara Pelangi (Persatuan Layang-layang Indonesia) Bali I Gusti Ngurah Arya Wardana, saat dihubungi, Jumat (5/3), mengatakan dengan izin yang belum jelas, pihak pengurus Pelangi Bali memiliki ide menggelar kegiatan secara virtual. Tapi, hal itu baru rencana, karena pihaknya tetap berharap event nanti bisa digelar secara langsung. Dengan catatan, kondisi sudah membaik dan mendapat izin dari pihak berwenang.
“Memang ada rencana seperti itu, tapi belum diputuskan. Harus dikoordinasikan dulu dengan seluruh pengurus. Memang untuk sekarang ini, yang paling ideal itu digelar secara virtual. Kami sering mendapat masukan dari para pelayang, katanya tancap gas saja. Tapi saya imbau sabar dulu, pandemi masih belum bisa diprediksi kapan selesai,” ungkapnya.
Menurutnya, jangan sampai jika dipaksakan akan dicap buruk dan menimbulkan klaster baru. Keluhan para pelayang itu menurutnya masuk akal, karena sudah setahun event layang-layang dengan skala Bali tidak digelar. Intinya, pihak Pelangi Bali mengimbau para Rare Angon agar bersabar dulu.
Namun, jika kondisi sudah membaik ke depan, pihaknya berjanji siap menggelar event dengan sangat meriah. “Diberikan izin sekali saja kami sudah sangat bersyukur, karena para Rare Angon ini sudah sangat rindu karena setahun tidak ada event,” imbuh Ngurah Arya Wardana.
Lomba layang-layang ini, kata Ngurah Arya Wardana, sangat ditunggu. Tetapi pihaknya sebagai panitia tidak bisa menjalankan event sepihak. Sebab, ada aturan yang melarang menggelar event karena akan menimbulkan kerumunan. “Ini event pasti dibilang menimbulkan kerumunan. Kalau virtual kemungkinan akan kami coba,” tandasnya. *mis
“Memang ada rencana seperti itu, tapi belum diputuskan. Harus dikoordinasikan dulu dengan seluruh pengurus. Memang untuk sekarang ini, yang paling ideal itu digelar secara virtual. Kami sering mendapat masukan dari para pelayang, katanya tancap gas saja. Tapi saya imbau sabar dulu, pandemi masih belum bisa diprediksi kapan selesai,” ungkapnya.
Menurutnya, jangan sampai jika dipaksakan akan dicap buruk dan menimbulkan klaster baru. Keluhan para pelayang itu menurutnya masuk akal, karena sudah setahun event layang-layang dengan skala Bali tidak digelar. Intinya, pihak Pelangi Bali mengimbau para Rare Angon agar bersabar dulu.
Namun, jika kondisi sudah membaik ke depan, pihaknya berjanji siap menggelar event dengan sangat meriah. “Diberikan izin sekali saja kami sudah sangat bersyukur, karena para Rare Angon ini sudah sangat rindu karena setahun tidak ada event,” imbuh Ngurah Arya Wardana.
Lomba layang-layang ini, kata Ngurah Arya Wardana, sangat ditunggu. Tetapi pihaknya sebagai panitia tidak bisa menjalankan event sepihak. Sebab, ada aturan yang melarang menggelar event karena akan menimbulkan kerumunan. “Ini event pasti dibilang menimbulkan kerumunan. Kalau virtual kemungkinan akan kami coba,” tandasnya. *mis
Komentar