Desa Baktiseraga Panen Perdana Sayur Organik
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng melakukan panen perdana sayur organik yang ditanam di kebun urban farming pada Jumat (5/3) pagi.
Panen perdana ini merupakan salah satu upaya mengkampanyekan ke warga desa untuk memanfaatkan lahan tak produktif atau lahan pekarangan mereka sebagai lahan pertanian dengan model urban farming.
Perbekel Desa Baktiseraga I Gusti Putu Armada, mengungkapkan, sayuran dipanen setelah ditanam selama hampir 30 hari. Tanpa pupuk kimia dan pestisida, sayur organik jenis kangkung dan bayam ini dipelihara dengan baik. "Saat ini baru ada dua jenis sayur yang kami panen dengan jumlah sekitar 200 ikat dan belum kami timbang berapa berat hasil panennya," kata dia ditemui di sela-sela panen.
Sayuran kangkung dan bayam itu ditanam di atas lahan yang dibentuk raised bed atau bak tanaman berukuran sekitar 1,5 meter x 4 meter. Sedikitnya terdapat 20-an petak raised bed yang digunakan dalam program urban farming ini. "Yang kami panen sayuran yang ditanam di sekitar 10 petak. Hasil panen perdana ini rencananya kami akan bagikan ke warga desa," sebut Gusti Armada.
Gusti Armada mengatakan, untuk pengerjaan lahan hingga perawatan tanaman pihaknya melibatkan warga desa. Program urban farming ini diplot dalam bentuk Padat Karya Tunai (PKT). Biayanya dianggarkan dari APBDes 2021 sekitar Rp 40 juta dengan 50 persen lebih untuk tenaga kerja. "Jadi kami memberdayakan warga desa sebagai tenaga kerja, dengan upah Rp 80 ribu per harinya," ungkap dia.
Kebun urban farming digarap di atas lahan tak produktif milik warga desa di sebelah timur Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Baktiseraga dengan luas keseluruhan 8 are. Ide awal pengembangan urban farming ini muncul dari rampungnya pembangunan TPS 3R pada Oktober 2020 lalu. Kompos hasil produksi TPS 3R digunakan untuk media tanam.
Pihaknya berharap dengan panen perdana ini menuai tanggapan yang positif sekaligus menjadi percontohan pengembangan urban farming untuk warganya. "Rencananya kami akan kembangkan lagi. Mulai ada sambutan positif dari warga yang meminta lahannya untuk kami manfaatkan juga. Polanya seperti apa nanti dengan sistem sewa atau secara cuma-cuma akan kami ikuti," jelas Gusti Armada. *m
Perbekel Desa Baktiseraga I Gusti Putu Armada, mengungkapkan, sayuran dipanen setelah ditanam selama hampir 30 hari. Tanpa pupuk kimia dan pestisida, sayur organik jenis kangkung dan bayam ini dipelihara dengan baik. "Saat ini baru ada dua jenis sayur yang kami panen dengan jumlah sekitar 200 ikat dan belum kami timbang berapa berat hasil panennya," kata dia ditemui di sela-sela panen.
Sayuran kangkung dan bayam itu ditanam di atas lahan yang dibentuk raised bed atau bak tanaman berukuran sekitar 1,5 meter x 4 meter. Sedikitnya terdapat 20-an petak raised bed yang digunakan dalam program urban farming ini. "Yang kami panen sayuran yang ditanam di sekitar 10 petak. Hasil panen perdana ini rencananya kami akan bagikan ke warga desa," sebut Gusti Armada.
Gusti Armada mengatakan, untuk pengerjaan lahan hingga perawatan tanaman pihaknya melibatkan warga desa. Program urban farming ini diplot dalam bentuk Padat Karya Tunai (PKT). Biayanya dianggarkan dari APBDes 2021 sekitar Rp 40 juta dengan 50 persen lebih untuk tenaga kerja. "Jadi kami memberdayakan warga desa sebagai tenaga kerja, dengan upah Rp 80 ribu per harinya," ungkap dia.
Kebun urban farming digarap di atas lahan tak produktif milik warga desa di sebelah timur Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Baktiseraga dengan luas keseluruhan 8 are. Ide awal pengembangan urban farming ini muncul dari rampungnya pembangunan TPS 3R pada Oktober 2020 lalu. Kompos hasil produksi TPS 3R digunakan untuk media tanam.
Pihaknya berharap dengan panen perdana ini menuai tanggapan yang positif sekaligus menjadi percontohan pengembangan urban farming untuk warganya. "Rencananya kami akan kembangkan lagi. Mulai ada sambutan positif dari warga yang meminta lahannya untuk kami manfaatkan juga. Polanya seperti apa nanti dengan sistem sewa atau secara cuma-cuma akan kami ikuti," jelas Gusti Armada. *m
1
Komentar