Bali Potensial dan Manfaatkan PLTS
Dukung Eco Green Tourism
DENPASAR,NusaBali
Bali punya potensi besar menikmati sumber energi terbarukan. Salah satunya dari tenaga surya (pembangkit listrik tenaga surya/PLTS).
Potensi PLTS ini potensial dikembangkan dan dimanfaatkan menuju Bali mandiri energi. Sekaligus sebagai daya tarik Bali sebagai daerah tujuan wisata lewat eco green tourism.
Hal tersebut terungkap dalam briefing wartawan yang dilaksanakan Center of Excellence Community Base Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana bersama Riset Institute for Essential Service Reforma ( IESR), di Renon, Denpasar Jumat (5/3).
Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan berdasarkan simulasi IESR menunjukkan adanya potensi rooftop solar atau PLTS Atap hingga 25,9 MWp hanya untuk hotel bintang 5 di kawasan Nusa Dua dan Kuta. Potensi PLTS atap untuk bangunan publik dan fasilitas umum di Bali berdasarkan simulasi IESR juga terbilang tinggi, mencapai 15,6 MWp.
Meski demikian, kata Fabby Tumiwa terdapat sejumlah tantangan untuk adopsi PLTS atap secara masif. Diantaranya pengetahuan dan pemahaman teknologi PLTS masih minimal. Juga tingkat literasi dan kesadaran masyarakat.
“ Sosialisasi dan dorongan kepada pemerintah kabupaten/kota terkait regulasi juga harus terus dilakukan,” ujarnya.
Dia merujuk Pergub Bali tentang Energi Bersih dan Kendaraan Listrik (Pergub 45/2019) yang merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan visi dan misi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.
“Ini merupakan langkah progresif untuk menjawab kebutuhan energi Bali dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan setempat,” ujarnya.
Sementara Kepala CORE Udayana Prof Ida Ayu Giriantari, menegaskan energi terbarukan seperti energi surya (PLTS) jelas merupakan sesuatu yang urgen.
“Karena itu merupakan energi yang pasti ramah lingkungan. Tidak ada emisi,” ujarnya. Energi terbarukan tersebut, lanjutnya sejalan dengan visi dan misi Pemprov Bali yakni ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Juga Pergub tentang Energi bersih. “ Arahnya jelas ke sana ( energi terbarukan).”
Sesungguhnya ada atau tidak regulasi yang mengatur, sudah seharusnya Bali beralih ke energi terbarukan. Karena energi fosil selain kotor, energi fosil merupakan penyumbang terbesar serta cadangannya yang terbatas.
Dan dalam konteks pariwisata Bali, energi terbarukan jelas mendukung pariwisata Bali yang berkelanjutan. “ Kan trend global sekarang ke sana eco green tourism,” tandas Ida Ayu Giriantari. *K17.
1
Komentar