Meriahkan Kuliner, Buka Resto Warung Duur Carik
GIANYAR, NusaBali
Nyoman Netra, mantan Perbekel Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, sosok krama desa yang tak suka menjalani hidup dengan nyantai.
Usai menjabat perbekel, sejak beberapa bulan lalu dirinya sibuk membangun dan membesarkan usaha kuliner. Pria asal Banjar Jeleka, Desa Batuan ini membuka restoran yang dia beri nama 'Warung Duur Carik' tepatnya sejak 14 Desember 2020 lalu. Nyoman Netra memilih lokasi yang cukup strategis di pinggir sisi utara Bypass Dharma Giri, Desa Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Tepatnya, berbatasan tembok dengan Kantor Pajak, Jalan Bypass Buruan itu.
Nyoman Netra mengaku telah memutuskan diri untuk fokus berbisnis. Dia belum kepikiran untuk kembali terjun ke dunia perpolitikan. Justru di usia yang tak lagi muda, semangatnya membara mencoba peruntungan di bisnis kuliner.
"Pasca berakhir ngayah sebagai perbekel, saya bersyukur bisa bergerak di kuliner lokal," ungkapnya, Sabtu (6/3).
Nyoman Netra juga berharap semangatnya bisa menjadi motivasi untuk diri sendiri dan orang lain, minimal para karyawannya. Dia sangat percaya dengan perjalanan hidup manusia ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Seperti sudah jadi pameo, bahwa setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. "Tempat kita mengadu nasib kan tidak semata jadi politisi atau abdi pemerintahan. Di luar itu, masih banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Usaha kuliner ini salah satunya," jelasnya.
Lokasi usaha di Jalan Bypass Dharma Giri, menurut Nyoman Netra, sangat strategis. Selain kawasan perkantoran, juga merupakan jalur wisata, dan terdapat fasilitas Kesehatan, terutama rumah sakit. "Mengikuti zaman kekinian, selain makan di tempat. Kami juga melayani delivery (antar pesanan)," jelasnya.
Dinamakan Warung Duur Carik, karena lokasinya memang di atas sawah. Bahkan pemandangan sekitar masih hijau dengan sebelah barat merupakan hamparan sawah. Untuk menarik pelanggan, Nyoman Netra berusaha menjaga cita rasa dan pelayanan yang ramah. "Untuk menu, kita sajikan berbagai masakan. Mulai 3K (Rp 3.000) sampai 30K pun ada. Jadi semua kalangan bisa menjangkau," jelasnya. Beberapa menu misalnya olahan ayam, ikan, dan aneka camilan.
Tak kalah penting baginya, dibukanya Warung Duur Carik ini mempunyai menyerap tenaga kerja. Apalagi di masa pandemi Covid-19, ketika justru banyak pekerja yang kena PHK atau di rumahkan. "Kami disini, menyerap 12 orang tenaga kerja. Jadi cukup membantu mereka di masa pandemi," imbuhnya. *nvi
Nyoman Netra mengaku telah memutuskan diri untuk fokus berbisnis. Dia belum kepikiran untuk kembali terjun ke dunia perpolitikan. Justru di usia yang tak lagi muda, semangatnya membara mencoba peruntungan di bisnis kuliner.
"Pasca berakhir ngayah sebagai perbekel, saya bersyukur bisa bergerak di kuliner lokal," ungkapnya, Sabtu (6/3).
Nyoman Netra juga berharap semangatnya bisa menjadi motivasi untuk diri sendiri dan orang lain, minimal para karyawannya. Dia sangat percaya dengan perjalanan hidup manusia ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Seperti sudah jadi pameo, bahwa setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. "Tempat kita mengadu nasib kan tidak semata jadi politisi atau abdi pemerintahan. Di luar itu, masih banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Usaha kuliner ini salah satunya," jelasnya.
Lokasi usaha di Jalan Bypass Dharma Giri, menurut Nyoman Netra, sangat strategis. Selain kawasan perkantoran, juga merupakan jalur wisata, dan terdapat fasilitas Kesehatan, terutama rumah sakit. "Mengikuti zaman kekinian, selain makan di tempat. Kami juga melayani delivery (antar pesanan)," jelasnya.
Dinamakan Warung Duur Carik, karena lokasinya memang di atas sawah. Bahkan pemandangan sekitar masih hijau dengan sebelah barat merupakan hamparan sawah. Untuk menarik pelanggan, Nyoman Netra berusaha menjaga cita rasa dan pelayanan yang ramah. "Untuk menu, kita sajikan berbagai masakan. Mulai 3K (Rp 3.000) sampai 30K pun ada. Jadi semua kalangan bisa menjangkau," jelasnya. Beberapa menu misalnya olahan ayam, ikan, dan aneka camilan.
Tak kalah penting baginya, dibukanya Warung Duur Carik ini mempunyai menyerap tenaga kerja. Apalagi di masa pandemi Covid-19, ketika justru banyak pekerja yang kena PHK atau di rumahkan. "Kami disini, menyerap 12 orang tenaga kerja. Jadi cukup membantu mereka di masa pandemi," imbuhnya. *nvi
1
Komentar