Orangtua Syok, Pilih Jalan Damai
Bocah laki-laki berumur 2,6 tahun ditemukan tewas di dasar kolam lele, di Jalan Jalak Putih III, Gang 2, Kelurahan Banyuasri, Singaraja.
Bocah 2,6 Tahun Tewas di Kolam Lele
SINGARAJA, NusaBali
Diduga, korban bernama Aldi Alfiansyah terpeleset saat bermain di pinggir kolam lele. Kolam itu berada di tengah halaman sebuah rumah berlantai dua, yang konon milik dari Haji Moh Rahman Albaiki. Jazad korban telah dimakamkan Jumat (27/11) pagi sekitar pukul 09.00 wita di Kuburan Kayu Butil, Kelurahan Singaraja.
Bocah yang tewas kecebur ke kolam lele merupakan anak kedua dari pasangan suami istri (pasutri) Amir Machmud, 30, dan Dewi Mulyati,29. Pasutri ini tinggal bersama orang tuanya di Jalan Jalak Putih III. Kasusnya sendiri tidak dilaporkan ke polisi, karena baik keluarga korban dan pemilik kolam lele yang masih bertetangga telah berdamai.
Saat NusaBali datang ke rumah duka di Jalan Jalak Putih III, kemarin sore, masih terlihat suasana duka. Beberapa kerabat dari orangtua bocah Aldi masih datang memberikan ucapan belasungkawa. Para kerabat itu terlihat duduk di salah satu ruangan rumah. Sedangkan di pintu masuk rumah terlihat barisan beberapa kursi kosong yang diatasnya berisi atap terpal.
Saat itu, NusaBali ditemui seorang warga yang mengaku sebagai kakek dari bocah Aldi. “Saya kekeknya, tunggu dulu silakan duduk, saya panggil anak saya dulu, biar dia yang bicara,” ujarnya sambil memanggil Amir Machmud-ayah dari bocah Aldi.
Amir Machmud bersedia menemui NusaBali dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca. Dengan nada lirih, dia meminta maaf tidak bisa memberikan keterangan terkait dengan musibah yang menimpa keluarganya. Alasannya, tidak ingin musibah itu tersebar luar, apalagi kejadian itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan pemilik kolam lele.
“Maaf sekali, cukup di sini saja, saya tidak ingin ini (kejadian,red) menjadi panjang. Kami dan pemilik kolam sudah berdamai, kebetulan masih tetangga,” katanya singkat.
Informasi yang dihimpun menyebut, bocah Aldi ditemukan tewas di kolam lele pada Kamis (26/11) sore sekitar pukul 17.30 wita. Semula bocah Aldi keluar rumah beli jajan bersama kakaknya Ferry Firmansyah, 9. Keduanya diketahui keluar rumah beli jajan sekitar pukul 14.30 wita.
Namun, saat pulang ke rumah, Ferry hanya pulang seorang diri, tanpa mengajak adiknya. Orangtuanya baru sadar beberapa jam, karena tidak melihat bocah Aldi. Saat kakaknya ditanya, ternyata Ferry tidak juga mengetahui keberadaan adiknya. Saat itulah Pasutri Amir Machmud, dan Dewi Mulyati mulai panik mencari anak keduanya itu.
Amir dan Mulyati kemudian berusaha mencari anaknya itu di sekitar rumahnya. Namun tidak kunjung menemukannya. Mereka juga meminta bantuan tetangga di sekitar rumahnya.
Setelah satu jam pencarian tidak kunjung ditemukan, Mulyati memiliki perasaan kuat jika anaknya itu tercebur dan berada di dasar kolam ikan lele. Namun ketika itu tidak ada yang berniat untuk mencari ke kolam. Masalahnya, rumah itu dalam keadaan kosong belum ditempati oleh pemiliknya. Rumah berlantai dua itu berada persis di depan dari rumah pasutri dari bocah Aldi.
Sampai pada akhirnya, Mulyati membulatkan tekad untuk mencari anaknya di dalam kolam berdiameter 2x2 meter dengan kedalaman 1,5 meter itu. Berbekal sebuah tongkat kayu, ia meraba-raba dasar kolam dan tongkatnya itu menyentuh sesuatu yang diduga kuat tubuh anaknya.
Sejumlah kerabat dan tetangganya kemudian berusaha masuk ke dalam kolam. Setelah diangkat, ternyata benar sesuatu yang tersentuh tongkat kayu itu adalah jasad Aldi. “Ibunya itu sudah feeling anaknya ada di dalam kolam, tapi waktu itu ada orang kerja di situ diminta cari di dalam kolam nggak ada yang maua. Ibunya kemudian cari sendiri pakai tongkat kayu, ternyata memang benar anaknya ada di dalam kolam, sudah meninggal. Ibunya langsung histeris nangis-nangis nggak karuan, kasihan juga,” ujar seorang tetangga Mulyati.
Jasad Aldi kemudian di bawa ke RSUD Buleleng untuk divisum, Jasadnya sekitar pukul 18.30 Wita dibawa kembali dan disemayamkan di rumah duka. “Sengaja tidak dilaporkan ke polisi, mungkin supaya tidak semakin menambah duka. Kita hanya mendata saja bahwa ada peristiwa seperti ini di wilayah hukum kami,” ujar Kapolsek Kota Singaraja, AKP Nyoman Suarnata.
Komentar