Nyepi, RSUD Sanjiwani Harap Pasokan Oksigen Aman
GIANYAR, NusaBali
IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar tetap buka saat Nyepi Tahun Baru Isaka 1943, Minggu (14/3) nanti.
Sedangkan Poliklinik dan rawat jalan di RS ini tutup. Puskesmas di 7 kecamatan juga tutup. Hal itu dijelaskan Dirut RSUD Sanjiwani/Plt Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr Ida Komang Upeksa saat ditemui Senin (8/3). Ida Komang mengatakan, pelayanan kedaruratan wajib buka. "Sama dengan Nyepi sebelumnya. Pelayanan kedaruratan jalan seperti biasa," jelasnya.
Sejumlah tenaga medis juga disiagakan. "Tenaga medis 12 orang siaga di IGD. Nyepi, mereka dapat dispensasi pulang dan pergi. Jadi seperti biasa," jelasnya.
Hanya saja, pihaknya berharap pasokan oksigen ke RSUD Sanjiwani tanpa kendala saat Nyepi. "Cuman karena Covid-19, ada kekhususan, kebutuhan oksigen cukup tinggi. Tiap hari harus dikirim," jelasnya. Sekali pengiriman, mengangkut 150 tabung. "Karena lintas kabupaten, kami sudah minta izin ke provinsi. Per hari dikirim 150 tabung. Harus per hari, karena tidak bisa dikirim sekaligus 2 atau 3 hari," jelasnya.
Kebutuhan oksigen ini diperlukan untuk perawatan pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta. "Harus tetap mendapatkan oksigen," jelasnya.
Sedangkan jika ada kematian saat Nyepi, seperti biasanya jenazah dititip di kamar jenazah. "Kalau itu Covid-19, menjadi urusan satgas. Biasanya sih, dititip di kamar jenazah," jelasnya. Hal lain, terkait listrik dan internet di RSUD Sanjiwani tetap menyala. "Kami punya genset. Rumah sakit sebagai wilayah khusus, internet jalan seperti biasa," terangnya. *nvi
Sejumlah tenaga medis juga disiagakan. "Tenaga medis 12 orang siaga di IGD. Nyepi, mereka dapat dispensasi pulang dan pergi. Jadi seperti biasa," jelasnya.
Hanya saja, pihaknya berharap pasokan oksigen ke RSUD Sanjiwani tanpa kendala saat Nyepi. "Cuman karena Covid-19, ada kekhususan, kebutuhan oksigen cukup tinggi. Tiap hari harus dikirim," jelasnya. Sekali pengiriman, mengangkut 150 tabung. "Karena lintas kabupaten, kami sudah minta izin ke provinsi. Per hari dikirim 150 tabung. Harus per hari, karena tidak bisa dikirim sekaligus 2 atau 3 hari," jelasnya.
Kebutuhan oksigen ini diperlukan untuk perawatan pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta. "Harus tetap mendapatkan oksigen," jelasnya.
Sedangkan jika ada kematian saat Nyepi, seperti biasanya jenazah dititip di kamar jenazah. "Kalau itu Covid-19, menjadi urusan satgas. Biasanya sih, dititip di kamar jenazah," jelasnya. Hal lain, terkait listrik dan internet di RSUD Sanjiwani tetap menyala. "Kami punya genset. Rumah sakit sebagai wilayah khusus, internet jalan seperti biasa," terangnya. *nvi
1
Komentar