Padi Siap Panen Rusak Diterjang Banjir
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pupuan, Tabanan dan sekitarnya menyebabkan air Tukad Balian di Banjar Sanda, Desa Sanda meluap.
TABANAN, NusaBali
Air tukad kemudian menerjang areal persawahan dan pekarangan warga. Akibatnya, tanaman padi siap panen seluas 5 are rusak diterjang blabar. Banjir juga menghancurkan senderan milik Perbekel Desa Sanda, I Ketut Sunartha.
Informasi di lapangan, kawasan Pupuan dan sekitarnya diguyur hujan lebat sejak pukul 10.00 Wita. Akibatnya, air Tukad Balian terus meninggi. Sekitar pukul 13.00 Wita, air Tukad Balian meluap dan masuk pekarangan warga, salah satunya merendam tempat cuci mobil milik Perbekel Desa Sanda, I Ketut Sunartha. Bangunan milik Perbekel Sanda berada di teba (belakang rumah) dan berada di pinggir Tukad Balian. Senderan di tepi tukad tergerus sepanjang 5 meter. “Kandang babi dan kolam ikan nila milik perbekel juga terendam air,” ungkap warga sekitar, I Wayan Susana, 40.
Tak hanya itu, blabar juga mengakibatkan tanaman padi seluas 2 are milik I Wayan Berata dan tanaman padi seluas 3 are milik I Wayan Miasa rebah bercampur lumpur. “Padahal padi milik korban sudah siap panen,” imbuh Susana. Air Tukad Balian yang meluap juga merobohkan pohon kelapa hingga melintang di sawah milik Berata. Sayang Perbekel Desa Sanda, I Ketut Sunartha belum bisa dikonfirmasi. Teleponnya dalam kondisi tidak aktif.
Sementara Danramil Pupuan, Kapten Inf Putu Sumarnia mengatakan hingga pukul 18.00 Wita, air Tukad Balian masih cukup besar. Dikatakan, musibah banjir akibat air Tukad Balian meluap menyebabkan kerugian material atas kerusakan senderan milik Perbekel Sanda dan tanaman padi seluas 5 are terendam banjir dan lumpur. Sedangkan Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra menambahkan, arus Tukad Balian yang meluap cukup kuat hingga menumbangkan pohon kelapa. Beruntung saat tumbangnya pohon kelapa itu tak ada petani yang bekerja di sawah. “Kami masih pantau lokasi lainnya karena air Tukad Balian masih besar dan berarus kuat,” ungkap AKP Ida Bagus Mahendra. * cr61
Air tukad kemudian menerjang areal persawahan dan pekarangan warga. Akibatnya, tanaman padi siap panen seluas 5 are rusak diterjang blabar. Banjir juga menghancurkan senderan milik Perbekel Desa Sanda, I Ketut Sunartha.
Informasi di lapangan, kawasan Pupuan dan sekitarnya diguyur hujan lebat sejak pukul 10.00 Wita. Akibatnya, air Tukad Balian terus meninggi. Sekitar pukul 13.00 Wita, air Tukad Balian meluap dan masuk pekarangan warga, salah satunya merendam tempat cuci mobil milik Perbekel Desa Sanda, I Ketut Sunartha. Bangunan milik Perbekel Sanda berada di teba (belakang rumah) dan berada di pinggir Tukad Balian. Senderan di tepi tukad tergerus sepanjang 5 meter. “Kandang babi dan kolam ikan nila milik perbekel juga terendam air,” ungkap warga sekitar, I Wayan Susana, 40.
Tak hanya itu, blabar juga mengakibatkan tanaman padi seluas 2 are milik I Wayan Berata dan tanaman padi seluas 3 are milik I Wayan Miasa rebah bercampur lumpur. “Padahal padi milik korban sudah siap panen,” imbuh Susana. Air Tukad Balian yang meluap juga merobohkan pohon kelapa hingga melintang di sawah milik Berata. Sayang Perbekel Desa Sanda, I Ketut Sunartha belum bisa dikonfirmasi. Teleponnya dalam kondisi tidak aktif.
Sementara Danramil Pupuan, Kapten Inf Putu Sumarnia mengatakan hingga pukul 18.00 Wita, air Tukad Balian masih cukup besar. Dikatakan, musibah banjir akibat air Tukad Balian meluap menyebabkan kerugian material atas kerusakan senderan milik Perbekel Sanda dan tanaman padi seluas 5 are terendam banjir dan lumpur. Sedangkan Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra menambahkan, arus Tukad Balian yang meluap cukup kuat hingga menumbangkan pohon kelapa. Beruntung saat tumbangnya pohon kelapa itu tak ada petani yang bekerja di sawah. “Kami masih pantau lokasi lainnya karena air Tukad Balian masih besar dan berarus kuat,” ungkap AKP Ida Bagus Mahendra. * cr61
Komentar