Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Lebih Awal
Seluruh Kapal di Jalur Padangbai-Lembar Lego Jangkar ke Lembar
NEGARA, NusaBali
Pelayaran di Selat Bali rute Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Jembrana) dan sebaliknya akan ditutup selama 24 jam, 14-15 Maret 2021, serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 yang jatuh pada Radide Wage Wariga, Minggu (14/3).
Khusus penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, akan ditutip lebih awal mulai Minggu dinihari pukul 01.00 Wita atau 5 jam sebelum mulai Nyepi di Bali. Sedangkan pelayaran dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang ditutup mulai Minggu pagi pukul 06.00 Wita hingga Senin (15/3) pagi pukul 06.00 Wita.
Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk, Windra Soelistiawan, mengatakan penutupan sementara penyebarangan di Selat Bali dilakukan rurin setahun sekali setiap Nyepi Tahun Baru Saka. “ASDP di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mengikuti kebijakan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Bali-NTB terkait penutupan pelabuhan ini,” ujar Windra saat dikonfirmasi NusaBali di Pelabuhan Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (11/3).
Windra menjelaskan, sesuai instruksi BPTD Wilayah XII, khusus penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang akan ditutup mulai Minggu dinihari pukul 01.00 Wita. Jadwal pemberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dengan jarak waktu 5 jam sebelum mulai Nyepi itu, bertujuan untuk mengantisipasi arus kendaraan dari Jawa ke Bali yang terjebak Nyepi. Sebaliknya, untuk penyeberangan termasuk seluruh layanan terakhir di Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup Minggu pagi pukul 06.00 Wita.
Menurut Windra, untuk pengosongan di Pelabuhan Gilimanuk dilakukan lebih dulu. Biasanya, seluruh kapal termasuk pegawai di Pelabuhan Gilimanuk sudah akan diberangkatkan ke Pelabuhan Ketapang 1 jam sebelum mulai Nyepi. “Yang pasti, pelayanan penyeberangan dan pelayanan pelabuhan di Gilimanuk sudah ditutup Minggu pagi pukul 06.00 Wita. Nanti kapal-kapal termasuk pegawai tidak ada di Gilimanuk. Semua kapal dibawa ke Pelabuhan Ketapang,” tegas Windra.
Sedangkan untuk jadwal pengoperasi kembali pasca Nyepi, kata Windra, kapal pertama dari Pelabuhan Ketapang akan diberangkatkan Senin pagi pukul 06.00 Wita. Setelah penyeberangan kembali dibuka dari Pelabuhan Ketapang dan kapal mulai bersandar di Pelabuhan Gilimanuk setelah Nyepi itu, penyeberangan termasuk layanan pelabuhan di Gilimanuk juga sudah dibuka. “Intinya, setelah dibuka di Ketapang dan kapal-kapal sudah sandar di Gilimanuk, layanan penyeberangan di Gilimanuk sudah dibuka kembali,” katanya.
Sementara itu, selama 24 jam perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1943, seluruh 37 kapal yang biasa beroperasi di Selat Lombok akan lego jangkar di Pelabuhan Lembar, NTB. Selama itu pula, tidak ada kapal yang lego jangkar di Teluk Labuhan Amuk, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem.
Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan Padangbai, I Nyoman Agus Sugiarto, mengatakan sesuai surat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB Kementerian Perhubungan Nomor AP.106/I/7/BPTD-XII/2021 tertanggal 10 Maret 2021, penutupan sementara pelabuhan penyeberangan dilakukan selama 24 jam, mulai Minggu pagi pukul 06.00 Wita hingga Senin pagi pukul 06.00 Wita.
Kapal terakhir yang diberangkatkan dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar dilakukan Minggu dinihari pukul 03.00 Wita. Sedangkan kapal terakhir diberangkatkan dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Padangbai terjadi Sabtu malam pukul 19.30 Wita.
Sebaliknya, kapal pertama yang diberangkatkan dari Pelabuhan Padangbai ke Pelabuhan Lembar pasca Nyepi terjadi Senin pagi pukul 09.00 Wita. Sementara kapal pertama diberangkatkan dari Pelabuhan Lembar ke Pelabuhan Padangbai pasca Nyepi adalah Senin dinihari pukul 04.30 Wita. Kapal yang diberangkatkan pertama dari Pelabuhan Lembar diperkirakan tiba di Pelabuhan Padangbai pukul 08.30 Wita, sehingga penumpang yang hendak ke Pelabuhan Lembar tidak mengala-mi keterlambatan di saat Ngembak Gni Nyepi.
"Jadi, selama Nyepi Tahun Baru Saka 1943, tidak ada kapal yang lego jangkar di Teluk Labuhan Amuk. Semua kapal harus lego jangkar di Pelabuhan Lembar," papar Nyoman Agus Sugiarto saat ditemui NusaBali di Pelabuhan Padangbai, Kamis kemarin.
Ini berbeda dengan Nyepi Tahun Baru Saka 1942 pada 2020, ketika 18 kapal lego jangkar di Teluk Labuhan Amuk, sehingga anak buah kapal (ABK) yang ada di kapal saat itu tidak bisa merayakan Nyepi.
Menurut Sugianto, kendati semua kapal lego jangkar di Pelabuhan Lembar dalam Nyepi Tahun Baru Saka 1943 kali ini, dijamin tidak akan terjadi keterlambatan mengangkut penumpang dari Pelabuhan Padangbai (Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem) menuju Pelabuhan Lembar. *ode,k16
Komentar