Bayi Asal Kintamani Meninggal Akibat Covid-19
Bayi laki-laki usia 11 bulan masuk rumah sakit pada tanggal 28 Februari lalu.
BANGLI, NusaBali
Dua pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Kintamani, Bangli meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Salah satu pasien meninggal adalah bayi berumur 11 bulan. Kedua jenazah positif corona telah dikubur di setra adat masing-masing pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (12/3). Dengan adanya dua tambahan kasus meninggal, akumulasi kematian akibat Covid-19 di Bangli mencapai 71 kasus.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengungkapkan, dua warga Kintamani yang meninggal berasal dari Desa Siakin dan Desa Lembean. Pasien laki-laki umur 54 tahun asal Desa Lembean masuk RSU Bangli pada 6 Maret 2021 lalu. Dua kali menjalani Swab. Hasil Swab pertama negatif dan Swab kedua positif Covid-19. “Pasien meninggal tadi pagi dan sudah dikubur di setra adat setempat,” jelas Wayan Dirgayusa, Jumat kemarin. Penguburan sesuai SOP oleh tim penanganan jenazah Covid-19.
Sementara itu, bayi usia 11 bulan asal Desa Siakin dirawat di RSU Buleleng. Bayi laki-laki itu masuk rumah sakit pada tanggal 28 Februari lalu. Pada tanggal 6 Maret menjalani uji Swab dengan hasil positif Covid-19. Bayi itu terkonfirmasi meninggal Jumat 12 Maret pagi. Jenazah korban telah dikuburkan di setra adat setempat oleh tim penanganan jenazah Covid-19. Wayan Dirgayusa mengungkapkan, dengan adanya dua meninggal, akumulasi kematian akibat Covid-19 di Bangli tembus 71 kasus.
Sebelumnya, tiga warga Bangli meninggal dalam perawatan di rumah sakit akibat Covid-19, Sabtu (6/3). Pasien wanita umur 90 tahun asal Kelurahan Kawan, Bangli meninggal dalam perawatan di RSU Bangli. Kasus lainnya pasien laki-laki usia 53 tahun asal Desa Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani meninggal di RSU Sanjiwani, Gianyar. Satu lagi pasien wanita berusia 48 tahun asal Desa Catur Kintamani meninggal dengan penyakit penyerta di RSU Bangli. Selain tambahan kasus kematian, Kabupaten Bangli kembali terjadi ledakan kasus positif corona. Dalam sehari ada 28 kasus baru. Kasus terbanyak di Kelurahan Cempaga dengan 8 kasus. Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani karantina mandiri. *esa
Dua pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Kintamani, Bangli meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Salah satu pasien meninggal adalah bayi berumur 11 bulan. Kedua jenazah positif corona telah dikubur di setra adat masing-masing pada Sukra Paing Gumbreg, Jumat (12/3). Dengan adanya dua tambahan kasus meninggal, akumulasi kematian akibat Covid-19 di Bangli mencapai 71 kasus.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengungkapkan, dua warga Kintamani yang meninggal berasal dari Desa Siakin dan Desa Lembean. Pasien laki-laki umur 54 tahun asal Desa Lembean masuk RSU Bangli pada 6 Maret 2021 lalu. Dua kali menjalani Swab. Hasil Swab pertama negatif dan Swab kedua positif Covid-19. “Pasien meninggal tadi pagi dan sudah dikubur di setra adat setempat,” jelas Wayan Dirgayusa, Jumat kemarin. Penguburan sesuai SOP oleh tim penanganan jenazah Covid-19.
Sementara itu, bayi usia 11 bulan asal Desa Siakin dirawat di RSU Buleleng. Bayi laki-laki itu masuk rumah sakit pada tanggal 28 Februari lalu. Pada tanggal 6 Maret menjalani uji Swab dengan hasil positif Covid-19. Bayi itu terkonfirmasi meninggal Jumat 12 Maret pagi. Jenazah korban telah dikuburkan di setra adat setempat oleh tim penanganan jenazah Covid-19. Wayan Dirgayusa mengungkapkan, dengan adanya dua meninggal, akumulasi kematian akibat Covid-19 di Bangli tembus 71 kasus.
Sebelumnya, tiga warga Bangli meninggal dalam perawatan di rumah sakit akibat Covid-19, Sabtu (6/3). Pasien wanita umur 90 tahun asal Kelurahan Kawan, Bangli meninggal dalam perawatan di RSU Bangli. Kasus lainnya pasien laki-laki usia 53 tahun asal Desa Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani meninggal di RSU Sanjiwani, Gianyar. Satu lagi pasien wanita berusia 48 tahun asal Desa Catur Kintamani meninggal dengan penyakit penyerta di RSU Bangli. Selain tambahan kasus kematian, Kabupaten Bangli kembali terjadi ledakan kasus positif corona. Dalam sehari ada 28 kasus baru. Kasus terbanyak di Kelurahan Cempaga dengan 8 kasus. Warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani karantina mandiri. *esa
1
Komentar