Teliti Buah Kelapa, Kabid Perkebunan Badung Raih Doktor Agama di UHN IGB Sugriwa
DENPASAR, NusaBali
Pascasarjana Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, kembali melahirkan doktor.
Kali ini adalah Ir Ni Luh Wayan Suparmi MMA, dengan penelitian berjudul ‘Buah Kelapa dalam Perspektif Teologi Hindu di Kabupaten Badung’. Perempuan yang menjabat sebagai Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, ini berhasil meraih nilai dengan pujian atau cumlaude dalam ujian terbuka di Aula Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Rabu (10/3).
Adapun ujian tersebut dipimpin Ketua Sidang Prof Dr Dra Relin DE MAg didampingi Sekretaris Prof Dr Drs I Made Surada MA. Kemudian Promotor Prof Dr dr Nyoman Adi Putra MOH PFk SPrg, dan Kopromotor Dr Drs IB Gede Candrawan MAg. Sementara penguji terdiri dari Prof Dr Drs Ketut Sumadi MPar, Dr Drs I Made Girinata MAg, Dr Drs I Wayan Sugita MSi, Dr I Nyoman Yoga Segara SAg MHum, dan Dr Made Sri Putri Purnamawati SAg MErg.
Ditemui usai sidang terbuka, Luh Suparmi mengucap syukur karena berhasil menyelesaikan studi. “Bagaimanapun saya berangkat dari bidang ilmu yang berbeda, karena basic saya ilmu pertanian. Tapi saya mencoba untuk masuk ke ranah interdisipliner. Jadi masuk ke ranah teologi, karena saya yakin semua ilmu bisa dibedah dari ilmu agama,” ungkap istri Dekan Fakultas Dharma Duta UHN I Gusti Bagus Sugriwa Dr Drs I Nyoman Ananda MAg ini.
Ibu dua anak kelahiran 1968 ini berharap hasil penelitiannya bermanfaat bagi umat Hindu di Bali, khususnya Badung. Menurutnya kelapa dalam sarana upakara sangat penting dan tak bisa digantikan dengan sarana lain. “Selain itu agar di masyarakat nantinya tidak hanya berpatokan pada istilah ‘mula keto’. Minimal bisa menambah pengetahuan masyarakat, sehingga dalam praktiknya bisa menggunakan dan mengerti maknanya,” ujar ibu dari I Gede Vibuti Kumarananda SP dan I Made Sathya Vijayananda SKed tersebut.
Sesuai bidang ilmu yang ditekuni sebelumnya yakni pertanian, Luh Suparmi mengatakan kelapa merupakan produk perkebunan. Tanaman kelapa, kata dia, bersifat multifungsi, mulai dari akar hingga ujung daun. “Sehingga saya tertarik untuk mengungkap makna teologinya,” jelasnya.
Mengingat sedemikian pentingnya kelapa dan harus senantiasa tersedia dalam jumlah yang mencukupi untuk sarana upakara, ke depan Luh Suparmi berencana membuat langkah-langkah penyediaan bibit tanaman kelapa bagi masyarakat yang masih memiliki lahan kosong untuk ditanami. “Mungkin nanti dipublikasikan, ada beberapa jenis kelapa genjah yang diperlukan dalam waktu cepat dan jumlahnya banyak, bisa dibantu dengan penyediaan bibitnya,” ucap putri mendiang tokoh PHDI, I Wayan Surpha dengan Ni Nengah Murtiasih Sulasmi ini.
Sementara itu, Dekan Fakultas Dharma Duta UHN I Gusti Bagus Sugriwa Dr Nyoman Ananda MAg, mengatakan bangga atas kelulusan istrinya sebagai Doktor ke-87 di UHN I Gusti Bagus Sugriwa. Menurut Ananda, istrinya adalah sosok yang disiplin dalam pekerjaan dan mendidik anak. “Di tengah kesibukan istri saya, di keluarga, kemudian bisa menyelesaikan studi dengan semangat luar biasa dan dengan hasil yang memuaskan,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, juga mengapresiasi atas keberhasilan Luh Suparmi yang telah menyelesaikan studi doktor. Dia berharap hasil penelitian Luh Suparmi bisa diinformasikan secara lebih mendalam kepada masyarakat. “Terutama budidaya kelapa di Kabupaten Badung. Masyarakat perlu diberikan sosialisasi bahwa kelapa tak semata-mata bernilai ekonomis, tapi juga bernilai religius,” ucapnya. *ind
Komentar