Nyepi, Pengovenan Kopra dan Toko Terbakar
Selain menghanguskan bangunan toko seluas 4 meter x 5 meter, kebakaran itu juga menghanguskan sejumlah barang dagangan di dalam toko.
NEGARA, NusaBali
Di tengah-tengah pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun Isaka 1943, terjadi dua peristiwa kebakaran di Kabupaten Jembrana. Pertama, kebakaran sebuah bangunan pengovenan kopra milik Muhammad Muhafizin,25, di Banjar Melaya Krajan, Desa/Kecamatan Melaya. Kedua, kebakaran sebuah toko kelontong milik I Made Raipuja,62, di Lingkungan/Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.
Kebakaran bangunan pengovenan kopra di Banjar Melaya Krajan, terjadi pada Minggu (14/3) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Jembrana yang menerima laporan kebakaran tersebut, sempat mengerahkan 4 unit mobil damkar ke lokasi. Untuk memadamkan api yang sudah menjalar di atap bangunan kopra tersebut, menghabiskan sebanyak 2 tanki air.
Tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Kebakaran pengovenan kopra seluas 2 meter x 2,5 meter itu menghanguskan 300 butir kepala basah. Kerugian akibat kebakaran itu pun diperkirakan mencapai sekitar Rp 5 juta. “Kebakaran tempat pengovenan kopra itu, diduga karena ada bara api yang masih menyala dari pembakaran sebelumnya. Kemungkinan waktu pembakaran sebelumya, belum dipastikan seluruh bara padam sehingga api membesar,” ujar Kasat Pol PP Jembrana, I Made Leo Agus Jaya, Senin (15/3) kemarin.
Sementara itu, kebakaran sebuah toko kelontong di Lingkungan Pendem, terjadi pada Senin (15/3) sekitar pukul 02.00 Wita. Petugas Damkar yang kembali mengerahkan 4 unit damkar, menghabiskan sebanyak 4 tangki air untuk memadamkan api di toko tersebut. Kebakaran di toko tersebut, berhasil dipadamkan dengan waktu penangan selama 1,5 jam atau sampai pukul 03.30 Wita.
Selain menghanguskan bangunan toko seluas 4 meter x 5 meter itu, kebakaran itu, juga menghanguskan sejumlah barang dagangan di dalam toko. Kebakaran toko itu, diduga akibat korsleting listrik. “Waktu kebakaran toko yang dinihari itu juga tidak ada korban. Tetapi kerugian materi diperkirakan sekitar Rp 50 juta. Karena selain bagunan hangus, beberapa barang-barang dagangan di dalamnya juga terbakar,” ucap Leo.*ode
Kebakaran bangunan pengovenan kopra di Banjar Melaya Krajan, terjadi pada Minggu (14/3) pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pada Satpol PP Jembrana yang menerima laporan kebakaran tersebut, sempat mengerahkan 4 unit mobil damkar ke lokasi. Untuk memadamkan api yang sudah menjalar di atap bangunan kopra tersebut, menghabiskan sebanyak 2 tanki air.
Tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Kebakaran pengovenan kopra seluas 2 meter x 2,5 meter itu menghanguskan 300 butir kepala basah. Kerugian akibat kebakaran itu pun diperkirakan mencapai sekitar Rp 5 juta. “Kebakaran tempat pengovenan kopra itu, diduga karena ada bara api yang masih menyala dari pembakaran sebelumnya. Kemungkinan waktu pembakaran sebelumya, belum dipastikan seluruh bara padam sehingga api membesar,” ujar Kasat Pol PP Jembrana, I Made Leo Agus Jaya, Senin (15/3) kemarin.
Sementara itu, kebakaran sebuah toko kelontong di Lingkungan Pendem, terjadi pada Senin (15/3) sekitar pukul 02.00 Wita. Petugas Damkar yang kembali mengerahkan 4 unit damkar, menghabiskan sebanyak 4 tangki air untuk memadamkan api di toko tersebut. Kebakaran di toko tersebut, berhasil dipadamkan dengan waktu penangan selama 1,5 jam atau sampai pukul 03.30 Wita.
Selain menghanguskan bangunan toko seluas 4 meter x 5 meter itu, kebakaran itu, juga menghanguskan sejumlah barang dagangan di dalam toko. Kebakaran toko itu, diduga akibat korsleting listrik. “Waktu kebakaran toko yang dinihari itu juga tidak ada korban. Tetapi kerugian materi diperkirakan sekitar Rp 50 juta. Karena selain bagunan hangus, beberapa barang-barang dagangan di dalamnya juga terbakar,” ucap Leo.*ode
1
Komentar