Tanaman Padi di Subak Berawah Berawantangi Terserang Gulma
Puluhan hektare tanaman padi di Subak Berawah Berawantangi, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, terancam gagal panen.
NEGARA, NusaBali
Penyebabnya tanaman padi petani terserang gulma. Gulma belum teratasi, petani juga dipusingkan serangan hama belalang.
Petani setempat, Nengah Westren mengatakan, kemunculan gulma terpantau saat umur padi 55 hari. “Kemungkinan sudah tumbuh waktu umur padi baru seminggu. Tetapi kami tidak tahu, karena buit-buit (gulma) juga tumbuh seperti padi,” ujarnya, Selasa (29/11). Kehadiran gulma yang telat disadari petani ini membuat pertumbuhan padi terganggu.
Selain kerdil, tanaman padi meranggas. Justru gulma tumbuh lebih subur. “Hama gulma belum teratasi, sekarang ada serangan belalang,” imbuhnya. Ia pun pesimis padinya selamat dan panen berlimpah. Petani lainnya menyatakan, menjelang akhir tahun ini, sebenarnya masa tanam palawija. Namun petani malah tanam padi dengan pertimbangan musim hujan disertai pasokan air yang melimpah.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (PPP) Jembrana, I Ketut Wiratma mengaku belum menerima laporan mengenai serangan gulma di subak Berawah Beratanwangi. Dikatakan, Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) maupun Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) belum ada yang melapor. “Besok akan kami cek ke lapangan,” ujarnya. Dikatakan, gulma cenderung tumbuh subur karena pengaruh faktor cuaca. Ke depan, pihaknya berharap petani dapat lebih bijak memilih masa tanam. Tidak hanya a memikirkan pasokan air yang melimpah. *ode
Penyebabnya tanaman padi petani terserang gulma. Gulma belum teratasi, petani juga dipusingkan serangan hama belalang.
Petani setempat, Nengah Westren mengatakan, kemunculan gulma terpantau saat umur padi 55 hari. “Kemungkinan sudah tumbuh waktu umur padi baru seminggu. Tetapi kami tidak tahu, karena buit-buit (gulma) juga tumbuh seperti padi,” ujarnya, Selasa (29/11). Kehadiran gulma yang telat disadari petani ini membuat pertumbuhan padi terganggu.
Selain kerdil, tanaman padi meranggas. Justru gulma tumbuh lebih subur. “Hama gulma belum teratasi, sekarang ada serangan belalang,” imbuhnya. Ia pun pesimis padinya selamat dan panen berlimpah. Petani lainnya menyatakan, menjelang akhir tahun ini, sebenarnya masa tanam palawija. Namun petani malah tanam padi dengan pertimbangan musim hujan disertai pasokan air yang melimpah.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (PPP) Jembrana, I Ketut Wiratma mengaku belum menerima laporan mengenai serangan gulma di subak Berawah Beratanwangi. Dikatakan, Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) maupun Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) belum ada yang melapor. “Besok akan kami cek ke lapangan,” ujarnya. Dikatakan, gulma cenderung tumbuh subur karena pengaruh faktor cuaca. Ke depan, pihaknya berharap petani dapat lebih bijak memilih masa tanam. Tidak hanya a memikirkan pasokan air yang melimpah. *ode
1
Komentar