ITDC Optimis Kunjungan Wisatawan Terus Meningkat
Tercatat 24 Reservasi Hingga Akhir Tahun dengan Peserta Ribuan Orang
MANGUPURA, NusaBali
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, optimis dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan.
Hal ini seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, sejak semester kedua tahun lalu hingga saat ini. Managing Director ITDC I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan optimis kunjungan wisatawan akan terus terjadi hingga penghujung 2021 mendatang. Hal ini dikarenakan selama ini dapat menjaga tren positif kunjungan wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat sesuai panduan pelaksanaan cleanliness, health, safety and environmental sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. “Dalam catatan, sudah ada yang reservasi hingga akhir tahun,” katanya, Senin (15/3).
Menurut Ardita, optimisme tersebut salah satunya didukung oleh adanya 24 reservasi penyelenggaraan event di Nusa Dua hingga November 2021, dari sejumlah organisasi nasional, lembaga keuangan serta pendidikan. Termasuk sejumlah kegiatan meeting, insentive, convention, exhibition (MICE) dengan skala nasional yang diperkirakan akan diikuti sekitar 6.500 orang.
“Kami sangat bersyukur dengan mulai menggeliatnya kembali penyelenggaraan event di Nusa Dua, khususnya MICE events. Tentu akan membantu upaya kami dalam menjaga tren positif kunjungan wisatawan,” kata Ardita.
Ardita menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan hanya 4.000 orang pada periode April hingga Juli 2020. Namun, jumlah kunjungan wisatawan mulai naik pada Agustus hingga Desember 2020, yang totalnya sekitar 60.000 orang, dengan tingkat hunian tertinggi pada bulan Desember 2020 sebesar 23,56 persen. “Dalam lima bulan terakhir, kami telah melihat pertumbuhan positif kunjungan wisatawan di kawasan ITDC, dengan rata-rata tingkat hunian sebesar 10,52 persen. Untuk tahun 2021, kami menargetkan rata-rata tingkat hunian dapat mencapai sebesar 22,20 persen. Target ini seiring dengan meningkatnya kegiatan kepariwisataan di dalam kawasan ITDC,” jelasnya.
Guna menunjang peningkatan kunjungan wisatawan, sejak akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 18 hotel dan vila sudah beroperasi dengan jumlah kamar tersedia sekitar 4.700 kamar dari total 5.175 kamar. Padahal, sebelumnya pada periode akhir Maret hingga Agustus 2020, sebanyak 11 hotel dan villa memutuskan untuk menutup sementara kegiatan operasionalnya akibat pandemi Covid-19.
“Sekarang keseluruhan vila dan hotel sudah beroperasi dan menerapkan standar prokes yang tinggi. Semuanya sudah tersertifikasi CHSE, sehingga siap melayani kunjungan wisatawan sesuai standar protokol yang ada saat ini,” tegas Ardita. *dar
Menurut Ardita, optimisme tersebut salah satunya didukung oleh adanya 24 reservasi penyelenggaraan event di Nusa Dua hingga November 2021, dari sejumlah organisasi nasional, lembaga keuangan serta pendidikan. Termasuk sejumlah kegiatan meeting, insentive, convention, exhibition (MICE) dengan skala nasional yang diperkirakan akan diikuti sekitar 6.500 orang.
“Kami sangat bersyukur dengan mulai menggeliatnya kembali penyelenggaraan event di Nusa Dua, khususnya MICE events. Tentu akan membantu upaya kami dalam menjaga tren positif kunjungan wisatawan,” kata Ardita.
Ardita menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan hanya 4.000 orang pada periode April hingga Juli 2020. Namun, jumlah kunjungan wisatawan mulai naik pada Agustus hingga Desember 2020, yang totalnya sekitar 60.000 orang, dengan tingkat hunian tertinggi pada bulan Desember 2020 sebesar 23,56 persen. “Dalam lima bulan terakhir, kami telah melihat pertumbuhan positif kunjungan wisatawan di kawasan ITDC, dengan rata-rata tingkat hunian sebesar 10,52 persen. Untuk tahun 2021, kami menargetkan rata-rata tingkat hunian dapat mencapai sebesar 22,20 persen. Target ini seiring dengan meningkatnya kegiatan kepariwisataan di dalam kawasan ITDC,” jelasnya.
Guna menunjang peningkatan kunjungan wisatawan, sejak akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 18 hotel dan vila sudah beroperasi dengan jumlah kamar tersedia sekitar 4.700 kamar dari total 5.175 kamar. Padahal, sebelumnya pada periode akhir Maret hingga Agustus 2020, sebanyak 11 hotel dan villa memutuskan untuk menutup sementara kegiatan operasionalnya akibat pandemi Covid-19.
“Sekarang keseluruhan vila dan hotel sudah beroperasi dan menerapkan standar prokes yang tinggi. Semuanya sudah tersertifikasi CHSE, sehingga siap melayani kunjungan wisatawan sesuai standar protokol yang ada saat ini,” tegas Ardita. *dar
1
Komentar