Usai Nyepi Volume Sampah Meningkat 10 Persen
MANGUPURA, NusaBali
Usai Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943, volume sampah di Kabupaten Badung, mengalami peningkatan sekitar 10 persen.
Peningkatan volume terjadi lantaran banyaknya sampah bekas upacara. Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung AA Gde Dalem, Selasa (16/3), mengatakan fenomena peningkatan sampah lebih banyak terjadi pada wilayah permukiman penduduk asli Bali, dan dekat pura. Sedangkan untuk daerah pemukiman penduduk pendatang, justeru berbanding terbalik yakni volume sampahnya menurun.
Adapun volume sampah sesudah Nyepi meningkat sekitar 13 ton. “Sampah sebelum Nyepi sekitar 125 ton, dan pasca Nyepi meningkat menjadi 138 ton,” kata Gung Dalem sembari mengatakan jika saat Ngembak Geni, sedikitnya telah mengangkut sampah sebanyak 40 truk.
Gung Dalem menambahkan, untuk pengolahan sampah dilakukan di TPST Mengwi. Namun, sampah yang tidak bisa diolah dibawa ke TPA Suwung, Denpasar Selatan.
Biasanya, lanjut birokrat asal Klungkung itu, pengangkutan sampah dimulai sekitar pukul 05.00 Wita dengan mengerahkan ratusan petugas. “Meski kondisi pariwisata diterjang wabah, namun tetap kami menjaga kebersihan,” tandas Gung Dalem. *ind
Adapun volume sampah sesudah Nyepi meningkat sekitar 13 ton. “Sampah sebelum Nyepi sekitar 125 ton, dan pasca Nyepi meningkat menjadi 138 ton,” kata Gung Dalem sembari mengatakan jika saat Ngembak Geni, sedikitnya telah mengangkut sampah sebanyak 40 truk.
Gung Dalem menambahkan, untuk pengolahan sampah dilakukan di TPST Mengwi. Namun, sampah yang tidak bisa diolah dibawa ke TPA Suwung, Denpasar Selatan.
Biasanya, lanjut birokrat asal Klungkung itu, pengangkutan sampah dimulai sekitar pukul 05.00 Wita dengan mengerahkan ratusan petugas. “Meski kondisi pariwisata diterjang wabah, namun tetap kami menjaga kebersihan,” tandas Gung Dalem. *ind
1
Komentar